23. Wounded Hearts

815 93 136
                                    

Jaehyun POV

Aku berjalan meninggalkan meja Mark dan Jen untuk kembali bekerja. Aku tidak menyangka hari ini Mark dan Jen akan datang bersama, berdua ke cafe. Melihat mereka berdua bergandengan tangan masuk ke dalam cafe, memunculkan kembali rasa terusik di hatiku.

Aku tahu dia sudah bukan milikku lagi tetapi melihatnya dengan laki-laki lain di depanku terasa menyakitkan.

"Semangat Jae kerjanya!"

Aku memutar kepalaku untuk menemukan Jen yang sedang tersenyum, mengangkat kedua tanganya yang mengepal sebagai tanda semangat. Di belakang Jen, Mark hanya melihatnya dengan tatapan bertanya-tanya. Mark mungkin sedikit terusik bahwa Jen menyemangatiku, jadi aku hanya tersenyum sebagai balasan.

Dari kata-kata sederhana itu saja, bisa membuat suasana hatiku membaik. Dari masalah yang melanda hidupku, asal aku mempunyai mereka aku bisa melewatinya. Aku akan baik-baik saja.

"Udah ngobrolnya?" kata Doyoung begitu aku kembali ke balik meja kasir.

"Udah, sorry lama" kataku sedikit menundukkan kepalaku.

"Tolong kurangin ngobrolnya, soalnya inget kamu di sini buat kerja bukan buat main-main" kata Doyoung dengan kedua tangan dilipat di dadanya.

"Maaf Doy" kataku menundukkan kepalaku lebih ke bawah.

Doyoung pun pergi ke etalase kue untuk mengatur kembali kue-kue yang tadi dikeluarkan. Gantian sekarang Johnny dan Mina yang menghampiriku.

"Pantesan cewe yang nyamperin lu banyak banget deh Jae" kata Johnny merangkul bahuku.

"Cowo-cowo yang nyamperin lu pada ganteng juga" kata Mina sambil memainkan rambutnya.

"Ya lah, gua nya aja ganteng gini, pasti banyak yang mau deket-deket sama gua" kataku, sambil tersenyum penuh kemenangan. Mina hanya menatapku dengan pandangan sinis sedangkan Johnny hanya tertawa kecil.

"Nah sebagai temen yang baik dan ganteng, kenalin lah temen cewe lu ke gua yang jomblo ini" kata Johnny mengeratkan rangkulanya.

"Ga mau, takut ntar diapa-apain sama lu ah" kataku mendorong badanya menjauh dariku.

"Itu tuh yang lagi duduk di meja sana tipe gua banget" kata Johnny yang masih belum menyerah dan mengangkat dagunya untuk menunjuk ke arah meja Jen dan Mark.

"Sama"

"Heh Jae, masa lu main curi-curi cewe yang gua suka aja" kata Johnny menyenggol bahuku.

"Heh, sadar! Emang dia mau sama lu?" kata Mina yang memukul pelan kepala Johnny dari belakang.

"Lagipula John, cowo yang di sebelahnya itu pacarnya. Jadi ya, lu udah keduluan". Untung setelah Jen putus denganku dia sudah pacaran dengan Mark, kalo tidak bisa-bisa dia diterkam Johnny.

"Yahhhh" kata Mina dan Johnny bersamaan.

"Lah kenapa lu ikutan bilang yah?" tanyaku kepada Mina.

"Baru gua mau minta no telp cowonya" kata Mina memukul pelan meja kasir dengan telapak tanganya.

"Wah Min, baru kemaren gua kasih no telp cowo itu, masa lu mau minta no telp cowo yang ini juga" kataku menggeleng-gelengkan kepalaku. Aku tidak habis pikir Mina menyimpan berapa no telepon laki-laki yang tidak dikenalnya di hpnya.

Second Chance [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang