21. It Hurts

1K 113 153
                                    

Jen POV

"Naeun, tunggu"

Naeun terus berjalan tanpa henti masuk ke rumah dan menuju ke kamarku. Dia berjalan ke sekitar ruangan, mengambil barang-barangnya, dan memasukkanya ke dalam tasnya.

"Naeun, gua sama Jae ga ada apa-apa. Kita cuman temenan" kataku, merentangkan tanganku menghalanginya keluar dari kamar.

"Ga ada apa-apa? Ga ada apa-apa lu bilang?" kata Naeun, sambil memelototkan matanya.

"Beneran Naeun, tolong percaya sama gua" kataku, sedikit terisak.

"Percaya sama lu? Selama ini lu udah bohongin gua, gimana gua bisa percaya sama lu" kata Naeun lalu mendorong badanku ke belakang.

Naeun berjalan dengan cepat menuju pintu depan dan memakai sepatunya. Sebelum dia sempat pergi, aku mencengkram pergelangan tanganya.

"Naeun, gua ga bermaksud buat bohongin lu. Gua belum ngomong aja sama lu"

"Kapan lu mau ngomong sama gua? KAPAN JEN? Sampai kapan lu mau nyimpen semuanya dari gua?" kata Naeun, dengan mata yang berkaca-kaca dan nada suara yang tinggi.

"Selama ini, gua cerita ke lu tentang dia, Jaehyun. Cowo yang gua suka. Lu yang selalu semangatin gua, kalo gua bisa deket sama dia. Lu yang selalu ngedukung gua, bilang kalo gua sama dia cocok. Tapi apa? Ternyata lu yang akhirnya pacaran sama dia" kata Naeun, lalu menepis tanganku.

"Gua awalnya ga tau cowo yang lu suka Jaehyun. Gua baru tau selama ini cowo yang lu suka Jaehyun baru-baru ini. Lu ga pernah ngomong nama cowonya siapa, gua pikir dia bukan Jaehyun" kataku, mencoba membela diriku.

"Okay, tapi dalam waktu yang banyak ini lu bisa ngomong kan. Lu bisa cerita ke gua, kalo lu sebenernya udah pacaran sama dia tapi apa yang lu lakuin, lu malah ngecie-ciein gua, becandain gua suka sama dia, dan malah ngedukung gua"

"Naeun, gua belum bisa ngomong karena gua takut kita berantem. Gua ga mau pertemanan kita rusak" 

"Oh gitu? Terus kenapa lu support gua suka sama dia? Kenapa lu bantuin gua deketin dia? KENAPA JEN!" kata Naeun dengan suara yang serak dan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

"Lu bisa suruh gua mundur kan?" kata Naeun mengelap air matanya yang jatuh mengunakkan lengan bajunya.

Aku memeluknya dengan erat, tidak kuasa melihatnya yang menangis deras. Kedua baju kita sama-sama basah oleh air mata kesedihan dan kekecewaan kita terhadap tindakan masing-masing.

"Lu anggep gua apa? Bahan becandaan lu? Bahan yang bisa lu ketawain di belakang karena lu anggep gua bodo ga sadar lu udah pacaran sama Jaehyun? Bahan bodoh yang bisa lu permainin perasaanya seenaknya? Gitu Jen?" katanya, sambil terisak di pundakku.

"Kita sahabat apa bukan? Kenapa lu ga pernah cerita sama gua?"

"Naeun, tolong dengerin gua dulu. Gua ga mau nyakitin perasaan lu dan gua juga emang udah mau akhirin hubungan gua sama Jae" kataku, mencoba mengatur napasku dan mengatakan yang sejujurnya aku pikirkan.

"Telat, perasaan gua udah sakit. Sakit saat tahu ternyata seseorang yang gua anggep sahabat sendiri malah nusuk gua dari belakang. Gua ga minta lu buat akhirin hubungan lu sama Jae, gua ga minta lu buat ngorbanin perasaan lu demi gua, gua cuman mau lu cerita sama gua" katanya, melepaskan dirinya dari pelukanku.

"Naeun, gua minta maaf, gua ga bermaksud buat nyakitin perasaan lu" kataku memegang tangannya, berlutut di hadapannya,  dan menangis.

Second Chance [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang