Kita berdua ikut berjalan di belakang Pak Siwon hingga sampai pada satu ruangan di ujung lorong. Pak Siwon mengetuk pintu ruangan tersebut lebih dahulu lalu masuk ke dalam. Di dalam, terdapat seorang guru laki-laki yang sedang menyusun beberapa kertas di atas mejanya. Laki-laki itu membenarkan kacamatnya dan merengutkan dahinya saat melihat kita.
"Selamat pagi, Pak Siwon, ada masalah apa?" sambutnya, mempersilahkan aku dan Mark untuk duduk di depanya. Sementara Pak Siwon berdiri di sebelah meja.
"Jaehyun dan Mark sudah meninju teman mereka sendiri" kata Pak Siwon menyilangkan tanganya di depan dada.
"Jaehyun dan Mark, kenapa kalian melakukan hal itu?" tanya Pak Namjoon yang sekarang berbalik melihat ke arah kita.
"Gara-gara mulut dia ga bisa dijaga" jawabku sambil menyenderkan punggungku ke bantalan kursi yang empuk.
"Jaehyun, duduk yang bener, kamu di sini bukan buat santai. Kamu di sini gara-gara kamu sudah melakukan tindakan yang tidak bermoral dan kamu harus sadar akan kesalahan kamu" tegur Pak Siwon.
"Bukan saya doang yang salah pak, dia juga mulutnya salah karena udah ngucapin hal-hal yang ga bener" kataku membela diriku.
Pak Siwon tidak menanggapi jawabanku dan malah berkata, "Tolong beri mereka hukuman yang setimpal atas sikap mereka, terimakasih Pak Namjoon" Pak Siwon tersenyum ke Pak Namjoon dan berjalan keluar dari ruangan BK.
"Emang dia mengatakan hal-hal seperti apa?" tanya Pak Namjoon sambil memangku kepalanya di atas tangan kananya.
"Hal-hal buruk soal aku dan Jen, jadi kesel ngedengernya" jawabku.
"Jen? Lee Jennifer dari kelas 11 IPA 2?" tanya Pak Namjoon dengan raut muka bingung. Aku hanya merespon dengan sebuah anggukan kepala.
"Ok, kalo kamu Mark, kenapa kamu meninju teman mu juga?" tanya Pak Namjoon, yang sekarang berbalik ke arah Mark.
"Sama pak, karena dia sudah mengatakan hal-hal buruk soal Jen dan juga Jaehyun" jawab Mark.
"Ok, tetapi kalian kenapa sampai harus meninju dia?" tanya Pak Namjoon sekarang kepada kita berdua.
"Ya, abisnya dia gitu pak. Mulutnya ngegas banget, masa ngomong kalo Jen badan sama mukanya b aja, padahal mata mereka aja salah, Jen cantik gitu" jelasku panjang lebar.
Pak Namjoon tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasanku tadi. Aku dan Mark sama-sama saling bertatapan, bingung terhadap situasi ini. Akhirnya kita berdua saling tertawa terpaksa, karena takut kalo tidak ketawa nanti dimarahi.
"Jaehyun, saya mengerti kalo kamu ingin membela pacar kamu, tapi tidak bisa dengan cara seperti itu" kata Pak Namjoon.
"Pacar?" tanyaku.
"Ya, setahu saya kalian berdua kan pacaran, keliatan banget kalo kalian berdua sayang banget satu sama lain" kata Pak Namjoon lalu tersenyum.
Aku melihat ke arah Mark, melihat reaksi dari pernyataan Pak Namjoon. Dia kelihatan sedikit terganggu akan pernyataan Pak Namjoon tadi. Raut wajahnya kesal dan rahangnya juga sedikit mengeras. Mustinya pernyataan ini ditujukan olehnya, bukan untukku.
"Oh bukan pak, saya ga pacaran dengan Jen. Saya cuman temen deketnya dan saya juga ga suka sama Jen" kataku mengkoreksi omongan Pak Namjoon. Aku melihat lagi ke arah Mark yang tampak sedikit lega begitu aku mengucapkan ini.
"Oooohhh, teman dekat, hm, berarti Mark juga begitu ya" kata Pak Namjoon.
"Saya bukan teman dekatnya pak, saya pacarnya" kata Mark, tersenyum kecil. Aku bisa melihat Mark menahan emosinya untuk tidak meluap-luap di sini. Senyum yang di mukanya juga kelihatan terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [ COMPLETED ]
Romance"Jen, aku mau putus." Kata-kata yang kuharap tidak pernah kudengar, keluar dari mulut Jaehyun. Start : 16 June 2020 Finish : 16 January 2021 sadgirl hours :"( 13/09/2020 #1 jungjaehyun ©pinkpengu18