05. A Precious Moment

2.4K 285 150
                                    

——————————————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——————————————————————————

"Kak, masih tidur?" tanyaku sambil mengetok pintu kamarnya.

Tidak ada jawaban. Yaelah, masa jam segini Kak Taeyong masih tidur sih. Biasanya dia yang bangunin aku, sekarang malah aku yang bangun duluan.

Sudah lama sekali aku tidak bangun jam 5 pagi begini, biasanya aku kalo bangun pagi antara tidak bisa tidur atau memikirkan sesuatu. Ya otakku memikirkan sesuatu yang tidak tahu mimpi atau kejadian beneran tadi malam.

"Mark kenapa lu ga bangunin gua?"

"Abis lu tidurnya pules, tadi gua udah goyang-goyangin kaga bangun-bangun, jadi gua biarin" kata Mark.

"Ohhh, padahal mah bangunin aja. Btw kenapa muka lu merah?"

"Hah, what? My face merah gitu? Ga ah, ga merah da, lu aja salah liat, hehe" kata Mark sambil ngaca ke layar hpnya.

"Oh yaudah gua masuk dulu  ke dalem ya, see you tomorrow at school" kataku sambil keluar dari mobil Mark.

Jen, jangan pikir aneh-aneh kemarin itu cuman mimpi. Mark tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Mungkin mukanya bukan merah karena malu. Siapa tahu dia hanya kepanasan di udara malam yang dingin?

"Jennifer, tumben kamu udah bangun" kata ibuku membuka pintu kamarnya.

"Hehe, ga tau nih kebangun aja sendiri" balasku, segera menjauhkan pikiranku tadi tentang Mark.

"Kamu hari ini sekolah kan?"

"Yap, perut aku udah gpp"

Padahal dari awal juga tidak ada masalah dengan perutku tetapi hatiku.

"Jen, ibu minta maaf ya, kamu jadi harus ngalamin semua ini" kata ibu sambil memelukku.

"Ya, yang penting aku udah sama ibu sekarang, ibu udah baikan belum?" kataku melihat ke atas memandang muka ibu.

"Udah, ibu masih merasa sakit tapi harus tetep kuat menghadapi ini semua"

Aku bisa melihat mata ibu yang biasanya penuh dengan kehangatan menjadi dingin. Di bawah matanya bertengger kantung hitam, sepertinya ibu susah tidur sekarang malam-malam. Dia kelihatan sangat lelah.

"Ibu ga mau tidur lagi?"

"Ga usah gpp, ibu temenin kamu aja"

Aku dan ibu turun ke dapur dan mulai menyiapkan sarapan. Sudah lama aku tidak memiliki quality time bersama ibu, biasanya kan aku selalu bangun telat, makan sarapan juga cepat-cepat jadi mau ngobrol sama ibu di pagi hari tidak bisa.

"Hmmm, ada bau sedap apa ini?" tanya Kak Taeyong yang muncul dari arah tangga sambil mengusap ngusap perutnya.

"Akhirnya, anak ibu satunya bangun juga"

Second Chance [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang