Jaehyun POV
Satu persatu dari mereka kembali ke rumah masing-masing, meninggalkan satu orang saja yang masih berdiam duduk di meja itu. Sedari tadi pandanganya fokus kepada hp sambil melihat ke sekeliling seakan menunggu kedatangan seseorang. Memang dia sedang menunggu untuk dijemput Kak Taeyong, tetapi Kak Taeyong tidak kunjung datang sejak satu setengah jam yang lalu.
"Jae, jangan diperhatiin dari jauh aja, sana ajak ngobrol temen lu dulu. Kasian dia ditinggal sendiri" kata Johnny yang tiba-tiba merangkul pundakku.
"Eh iya deh"
"Semangat" kata Johnny sambil memberikan beberapa tepukan di punggungku. Aku pun melepas celemek coklatku dan menghampirinya yang sedang fokus ke layar hpnya.
"Jen, kamu mau minum apa lagi ga?" kataku, menarik bangku yang bersebrangan denganya.
"Ah ga usah, bentar lagi juga Kak Taeyong jemput kok" katanya, tersenyum ke arahku lalu kembali fokus ke layar hpnya.
Jen terlihat cukup tenang setelah kejadian bersama Mark tadi, tetapi aku tahu dia hanya sedang menyembunyikan kekhwatiran dan ketakutanya di depanku sekarang. Masih saja, dia suka memendam perasaanya dan semua masalahnya sendiri.
"Jangan bersikap baik-baik aja kalo kamu memang lagi ga baik-baik aja. Jangan tersenyum di hadapan aku kalo kamu nanti akan menangis begitu sudah di belakangku" kataku, membranikkan diriku untuk memegang tangan kanannya. Badanya sedikit kaget akan sentuhan lembutku. Matanya yang bulat sekarang melihat ke arahku.
"Jangan kebiasaan mendem semuanya sendiri. Kamu bisa cerita ke aku semua kekhawatiran, ketakutan, atau kesenangan kamu. Aku janji bakal dengerin semuanya"
Jen hanya terdiam dan memandangku dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Pasti susah baginya ketika dia harus menahan untuk tetap tersenyum di hadapan yang lain dan berpura untuk baik-baik saja.
"Tau aja kalo gua lagi ada apa-apa" katanya melepaskan tanganya dari genggamanku dan menaruhnya sedikit lebih dekat ke badanya.
"Jangan pura-pura terus, cape tau ga" tegurku kembali.
"Gua ga pura-pura, cuman gua belum nemuin waktu yang tepat buat cerita aja. Sorri udah bikin lu khawatir juga"
"Yaudah sekarang coba kamu cerita ke aku, kamu lagi ada beban pikiran apa" kataku, menyenderkan badanku di kursi.
"Hm..gua..hmmm..sebenernya cuman takut aja sih" katanya, sedikit menundukkan kepalanya.
"Takut kenapa?"
"Takut kalo nanti semua yang dilakuin dia terulang kembali dan terjadi ke gua atau orang lain"
Tidak perlu menyebut namanya, aku sudah tahu bahwa yang dibicarakan olehnya adalah Mark. Mark yang keluar dari penahanan dalam kurun waktu seminggu memang terhitung cepat. Aku tahu mungkin Tante Jessica sedang berusaha untuk kembali mencoba mengajukan kasus itu ke pengadilan tetapi hal ini tidak akan mudah.
"Gua juga...hmm..sedih...dan kasihan sama dia"
"Gua ngerasa sebagian alasan kenapa dia kaya gini adalah salah gua juga. Gua mungkin nyebut lu kebanyakan atau gimana, dia jadi sampe terlalu jealous sama lu dan nyelakain lu"
"Kalo kamu mikir gitu, berarti aku juga salah di sini. Aku yang salah satu temen terdekat dia tapi ga tau kalo awalnya dia suka sama kamu. Aku juga dengan bodohnya suka cerita soal kamu ke dia. Ya dia juga bisa aja cemburu dari situ. Ini artinya aku bukan temen yang baik buat dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance [ COMPLETED ]
Romansa"Jen, aku mau putus." Kata-kata yang kuharap tidak pernah kudengar, keluar dari mulut Jaehyun. Start : 16 June 2020 Finish : 16 January 2021 sadgirl hours :"( 13/09/2020 #1 jungjaehyun ©pinkpengu18