09. I don't care

1.8K 231 180
                                    

Sebuah balon hati berwarna merah diikatkan di kaitan jendela sebelah tempatku duduk. Satu tangkai bunga beserta box bundar diletakkan di atas mejaku. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, tidak yakin dengan apa yang kulihat sekarang. Sebelum aku mengambil satu langkah lagi, aku melihat ke sekeliling kelas untuk mengecek apakah ada orang lain di sini.

Tidak ada siapa-siapa. Apa seseorang meletakkanya saat aku pergi ke rooftop?

Aku pun berjalan ke arah meja tempatku duduk. Aku memgambil bunga itu dan memperhatikanya dengan saksama.

Bunga mawar pink.

Harum.

Selanjutnya aku mengambil box bulat itu dan menggoyangkanya untuk menebak apa isinya di dalam.

Tidak terlalu berat juga isinya. Apa ya isinya?

Aku tersenyum sendiri berharap isinya adalah surat ungkapan cinta seseorang beserta sebuah coklat di sampingnya. Lagipula sebelumnya belum pernah ada yang memberiku diam-diam seperti ini.

Jadi gugup dan penasaran sendiri.

Aku membuka pita di box itu dan mengangkat tutup box nya.

Crottt

Aku berusaha menutup mataku saat melihat sebuah cairan kuning tersemprot kepada mukaku.

Sayangnya aku telat.

"AHHHHH"

Aku memegangi mataku merasakan sensasi perih yang disebabkan oleh cairan itu.

"HAHAHHAHAHAHAHAHHA" tawa seseorang bergema di dalam kelas itu.

Aku membuka mataku pelan-pelan untuk mencari asal suara itu.

Aku melihat ke sekeliling untuk menemukan tiga orang perempuan berdiri di depan kelas.

Penglihatanku menjadi kurang jelas karena tersemprot cairan tadi. Aku jadi kesusahan untuk mengedintifikasi ketiga cewe itu.

"Lu pikir lu bakal dapet apa? Surat cinta?" kata seseorang sambil tertawa.

"Suka ga sama kejutan kita?" tanya salah satu dari mereka lagi.

Akhirnya aku bisa melihat dengan jelas setelah beberapa kali menggosok-gosok mataku dengan tangan.

"Surprise b*tch" kata orang yang paling tengah dengan senyum kemenangan terulas di mukanya.

Dia melipat tanganya di atas dadanya dan melihatku dengan tatapan mencemooh.

Aku menatapnya dengan tidak percaya. Apa lagi salahku sama dia?

"Kalian ga cape apa gangguin gua?" kataku berusaha tenang menahan air mataku agar tidak keluar.

Mataku perih sekali saat ini.

"Sebenernya salah gua apa sih, SALAH GUA APA?" teriakku kepadanya.

Bukanya menjawab, dia dan dua orang lagi itu berjalan mendekati aku dalam formasi v.

Emang mereka pikir lagi syuting film apa?

"Heuh, ga usah pura-pura ga tau cabe" kata Doyeon sambil memutar bola matanya.

"Gua cabe?" tanyaku tidak percaya.

"Lu ga usah sok polos deh" tambah Herin yang menunjuk ke arahku.

"Mau kalian apa sih sebenernya? HAH?" kataku kepada mereka. Kesal. Buat apa aku menerima ini semua padahal aku merasa aku tidak salah.

"Kita cuman mau lu ngerasain sakit nya kaya apa" kata Naeun tersenyum sedih.

Second Chance [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang