MSWH- 17

62 16 4
                                    

Selepas dari warjok Daffa segera melakukan ritual mandinnya,karena 15menit lagi acara dengan ayahnya dan ayah Amel,setelah mandi Daffa malam ini mengunakan baju kaos hitam polos dengan luaran jaket kebangaannya dengan celana jinz sedikit sobek di bagian lututnnya.

Karena Daffa belum mengabari Nayla buru buru Daffa mengambil kunci motornya meninggalkan apartemen menuju rumah Nayla.

***

"Nay makan dulu"pintah Arga.

Arga sangat heran dengan perubahan sikap Nayla yang sedari tadi hanya truss melamun di ruang tamu.

"e-hh ngga laper kak"kata Nayla.

"yaudah kalau laper makan yahh, ntar sakit, abang mau ke kantor ayah dulu yah"kata Arga dan dinsambut anggukan dari Nayla.

Tak lama kemudian

Tok

Tok

Tok

Nayla yang merasa ada yang mengetok Pintunya segera berjalan untuk melihat siapa yang datang.

Cklek

"Nay"panggil Daffa.

"loh...! Daffa"ucap Nayla.

"mau ngga pa in?"tanyak Nayla.

"Nay,sekali aja Nay,gue mohon ikut gue ke acara bokap aku"mohon Daffa.

"selepas ini aku jelasin kenapa aku minta putus "kata Daffa.

Sebenarnya Mayla tak ingin berurusan sama Daffa apalagi dengan Daffa yang mengajaknya ke acara bokapnnya,tapi Nayla juga butuh penjelasan itu.

"oky, gue akan ikut,jangan geer loh.. Bilang gue mau jalan ama loh.., gue mau tu hanya karena penjelasan itu"kata Nayla.

"dahh ganti baju sana"kata Daffa.

Ada rasa sakit, bersalah, di hati Daffa melihat Nayla seperti gadis yang kelihatannya baik baik saja,padahal di dalem ada seorang cowok yang menyakitinnya dan orang itu iyalah gue.

***

Daffa sudah tiba di sebuah restauran yang udah ayahnya pesan.

Daffa sangat kagum dengan penampilan Nayla,malam ini nayla memakai switer hitam dengan celana jinz berwarna putih,dengan rambut yang ia geraikan.

Sesampainnya di meja nomor 2 yang udah di pesan oleh ayahnya Daffa dan Nayla segera duduk.

"malam om"ucap Nayla.

"malam"jawab papa Daffa.

Nayla yang melihat raut wajah papa Daffa yang menatapnya tidak suka langsung menunduk.

"nahh tu teman papa"kata papa Daffa.

Nayla sangat sok melihat kedatangan Amel beserta sang ayahnya.pikiran jelek mulai memasuki otak dan pikiran Nayla.

Daffa yang melihat perubahan Nayla hanya dapat menatapnya dengan ibah.

"ok saya ngga mau buang buang waktu, langsung saja yah... "kata papa Daffa.

"Nayla"panggil papa Daffa.

"i-ya om"jawab Nayla terbata bata.

"kamu udah putuskan sama anak saya?"tanyak papa Daffa.

"i-y-a om"jawab Nayla terbata bata.

"saya akan bicara sama kamu,mari ikut saya"kata papa Daffa.

"iya om"balas Nayla.

Daffa hanya diam,melihat kejadian ini dan berharap semuannya baik baik saja.

"oiya Mel papa tinggal dulu yah"kata papa Amel yang bernama om Ari Alani asra.

"iya pa"balas Amel.

Keheningan terjadi di antara keduannya hingga amel memutuskan bersuara.

"Daf,aku dengar pernikahan kita tinggal dua hari"kata Amel.

Chekk.

Sontak Daffa sangat kaget kenapa pernikahannya secepat ini, bukannya masih lama,dan. Kenapa Daffa secepat ini mau menjadi suami dari Amel, Nayla gimana, gue cintanya sama Nayla.

"Daf, ko diem?"tanyak Amel.

"lo tau dari mana?"tanyak Daffa.

"hmmm.. Aku denger papa kamu sama ayah aku ngomong"jawab Amel.

"pokoknya Daf kalau kita udah nikah kita tinggal bareng kan Daf? "tanyak Amel.

"gue ngga sayang sama loh"ketus Daffa.

"ihhhh.... Daf,ni yahh.... Ngga usah pikirin Nayla to... Kehidupan kamu juga ntar berantakan kalau kamu sama dia"kata Amel.

"yang rusak kehidupan aku itu lohh.. Bukan Nayla"ketus Daffa.

***

"om harap jangan cari cari anak saya"kata papa Daffa.

"k-e-napa o-m"kata Nayla terbata bata.

"karna kamu tidak cocok dengan anak saya, gara gara kamu anak saya selalu membanta"ucap papa Daffa.

"saya tidak pernah mengajarkan Faffa kasar om sama orang tuannya"kata Nayla.

"alah.... Pokoknya jangan deketin Daffa, oiya satu lagi tinggal dua hari tunangan anak saya akan dilaksanaakan.

Kini Nayla sangat sok, perlahan buliran air mata membasai keduan pipi Nayla, sungguh jahatnya dunia memisahkan,merebut Daffa dari Nayla walau mereka sudah putus , seengannya masih menyimpan perasaan sayang pada keduannya,tapi tidak selamanya dunia salah tidak selamanya dunia merebut kebahagiyaan seseorang tapi mungkin ini lah takdir yang sudah disiapkan.

"satu lagi jangan pernah berurusan dengan kehidupan Daffa"kata papa Daffa.

"i-ya om"kata Nayla sambil menghapus air matanya.

"jangan nangis saya tidak mau Daffa kasian sama kamu"kata papa Daffa.

"ayuk makan malam"ajak papa Daffa, dan disambut anggukan oleh Nayla.

Nayla kembali memasang muka baik baiknya seolah tak terjadi apa apa.

***

"pa, aku pamit dulu"kata Daffa.

"yaudah,papa minta tolong anter amel pulang, oiya satu lagi titip salam sama adek kamu"kata papa Daffa.

Nayla hanya pasrah,sebenarnya is mau memilih pulang sendiri tapi mana ada angkot atau taksi jam 9.

"iya pa"ucap Daffa.

"gimana keadaan bunda kamu?"tanyak papa Daffa.

"ngga ada perubahan"ketus Daffa,sambil menarik sebelah tangan nayla dan sebelah tangan Amel.

"Daf, pakai mobil papa ajah, ntar papa pakai motor kamu"pintah papa Daffa sambil menyodorkan kunci mobil.

***

"Daf aku di depan yah..? "kata Amel.

Nayla yang melihatnya hanya diam,merasakan sesak yang hebat, menahan air matanya.

Keheningan terjadi diantara ke tiganya.

"lohh... Daf ko gue pertama sihh, kan aku mau ajak kamu jalan jalan di moll buat cari gaun sama jas untuk pernikahan kita"kata Amel.

"ih... Daffa ko diam"cebir Amel.

"pokoknya aku ngga mau turun,kalau kita tidak ke moll"kata Amel.

"jangan manja"ketus Daffa.

"ihhh. Yaudah aku turun, oiya dan yang dibelangkan ingat jangan gangu calon suami gue, ingat udah mantan"sindir Amel pada Nayla.

***

"pindah depan"pintah Daffa.

"ngga usah"tolak Nayla.

"makan yuk, aku tau tadi kamu ngga makan kan"kata Daffa.

"udah kenyang"ketus Nayla.




My Story With Him (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang