MSWH- 26

39 13 0
                                    

Ada yang lebih penting yang harus dipikirkan dibanding harus memikirkan permasalahan cinta yang tak kunjung berakhir, didalam sebuah cinta itu hanya perlu tanggung jawab dan kesetiaan.

Namun kadang kita harus sadar bahwa akan datang disuatu saat dimana kita tak dirasa berguna atau tak dipeduli akan menjadi beguna dan dibutuhkan.

Ingat akan ada hujan setelah pelangi.

"Ra,mama kenapa?loh ko diluar? "tanyak Daffa bingung melihat Rama yang sedang menangis di kursi penunggu.

"M-am-a t-iba t-iba k-e-jang kejang gitu kak"ucap Rama dengan punggung yang bergetar.

Mendengar kata Rama barusan membuat hatinya kembali terluka,apakah ia tak bisa lagi merasakan bahagia yang duniannya hanya pahit.

Sani yang melihat Daffa bungkam hanya menatapnya dengan pilu.

"Sabar Daf"ucap Amel sambil mengusap punggung Suaminya itu seakan memberikan kekuatan namun dengan perlakuan Amel itu membuat Daffa tak merasakan kenyamanan yang ia butuhkan sekarang adalah gadis yang ia cinta i yaitu Nayla.

Sani tak ingin membuat Situasi makin buruk karena dia baru pertama memasuki masalah keluarga Daffa yang ia tak cukup lama sudah menganggapnya sebagai saudarannya.

"Rama jangan nagis yah,kita hanya perlu doa agar ibu kamu baik baik"kata Sani lembut pada Rama.

"kak aku ngga mau bunda kenapa napa,Rama masih butuh ibu Kak.Hiks"kata Rama.

"kita doa aja"kata Sani.

Kini hanya keheningan dan tangisan yang membaluti ke empatnya dengan pandangan yang sulit diartikan bedah halnya dengan Amel yang kelihatannya hanya biasa biasa saja.

Udah 1jam mereka menunggu kondisi bundanya yang kini ditangani oleh dokter.

Namun...

"keluarga pasien?"tanyak dokter.

"k-ami dok"ucap Keempatnya.

"Kami sudah melakukan sebaik dan seberusahan mungkin,tapi takdir berkata lain kini bunda kalian tak bisa diselamat kan lagi,karena koma dan kesehatan bunda anda yang cukup lemah sehingga bunda ada tak dapat ditolongkan lagi. "ucap dokter itu.

Udah dua kalinya keruntuhann mendatangi Rama dan Daffa.

"NGGA MUNGKIN DOK!.BUNDA SAYA MASIH HIDUP!"Kini Daffa dan Rama menangis,seakan tak semangat lagi buat hidup didunia.

"kak Bunda kak.Hikss"kata Rama.

"gue ngga sanggup lagii dekk, gue ngga bisa hidup tampa bunda.Hiks"kata Daffa.

"permisih saya mau memberikan ini,ini dulu adalah titipan Almarhum bunda kalian sebelum koma,dan Oiya almarhum akan di kebumikan besok"kata dokter itu sambil memberikan sebuah surat.

Daffa segera membuka surat itu.

Hai anak anak bunda yang ganteng,mungkin kalian membaca surat ini pas lagi bunda udah tenang diatas.

Untuk Daffa bunda minta maaf yah sayang bunda ngga bisa bahagia in kamu nak, mendidik kamu yang baik setiap kamu ke bascamp malam malam ayah kamu selalu marahin bunda karena bunda slalu ngisinin kamu pergi,satu alasan bunda ngga larang kamu itu karena bunda tau kamu udah dewasa nak, dan dengan kamu memilihki gen itu akan membuat kamu bahagia nak, Daffa bunda tau gen kamu itu tak pernah melakukan masalah diluar batas.dan nak mama tau kamu lagi masih menjalin hubungan kan dengan nak Nayla bunda hanya mau bilang bahagiain dia nak,jangan nyakiti cewek,oiya Jangan lupa jaga Rama nak,dia masih perlu didikan ,bunda sayang pada kalian,Jaga adek kamu yah Nak,ingat nak masalah harus diselesaikan dengan baik,jadi pemuda sukses yah nak,hanya ini yang bunda bisa tulis bunda istirahat dulu yah diatas sana dengan tenang yah.

Bunda sayang Rama dan Daffa.

"San bunda.hiks"kata Daffa dengan punggung bergetar.

"Daffa loh harus sabar Daf"ucap sani sambil mengelus ngelus punggung Daffa.

"Daffa gue balik dulu ayah gue nyuru aku pulang ke rumah,maaf ngga bisa bantu kamu, tapi kali ini gue kasi kepercayaan pada Sani"kata Amel.

"Udah lo pergi aja"kata Daffa datar.

Kini Amel meniggalkan Daffa,Sani dan Rama.

"San loh pulang aja duluan yah dengan Rama,"pintah Daffa.

"Gue mau ikut loh Daf, gue ngga bisa ningalin loh dalam keadaan gini"ucap Sani.

"San ngertiin gue dulu"kata Daffa memohon.

"i-ya Daf gue balik dulu dengan Rama"jawab Sani.

kini Sani dan Rama sudah meninggalkan Daffa sendiri.

"Hkhhhhh.... "teriak Daffa sambil berlari menuju parkiran dengan air mata bercucuran.

Daffa ingin menemui ayahnya.

***

"D-a"ucap ayah Daffa terpotong.

"PUAS ANDA HAH! SEKARANG SAYA KEHILANGAN BUNDA GARA GARA ANDA!,MASI INGATKAN DENGAN JANJI SAYA,SAYA AKAN MENGHANCURKAN ANDA DENGAN TANGAN SAYA! TAPI PERKATAAN SAYA TAK AKAN SAYA LAKUKAN KARENA SAYA MASI PUNYA HATI"Ucap Daffa yang kini melupakan emosinnya.

"APA maksud kamu Daffa? "tanyak ayah Daffa.

"BUNDA SAYA MENINGGAL!"Ketus Daffa.

Kini ayah Daffa hanya bungkam. Dia sudah melakukan kejahatan sehingga istrinya telah meminggakan nya.

"Nak maaf fin ayah"kata Ayah Daffa.

"saya maafin anda,tapi saya mohon jangan satu rumahkan saya dengan Amel"kata Daffa.

"Ngga bisa Daf, Amel istri kamu"balas ayah Daffa.

"Saya tak mencinta in nya "kata Daffa lalu segera meninggalkan rumah Ayahnya.

"maafin ayah nak"kata Ayah Daffa melihat kepergian putranya.

Uhhh... Kasian yah Daffa dan Rama,oiya jangan lupa vote yah teman teman.

My Story With Him (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang