Daffa dan Sani pun kini sudah berada i apartemen.
"San cerita sama gue"pinta Daffa.
Sani pun bernapas panjang dan menceritakan kesedihan hidupnya.
"Waktu gue SD kelas 1,kehidupan gue berjalan lancar, selalu bahagia,waktu itu aku ngga pernah kekurangan kasi sayang Daf, namun pada saat aku naik kelas 2 Ayah dah ibu aku tiba tiba mau bawah aku ke suatu tempat, disitu aku hanya diam karena pikiran aku,aku mau di ajak jalan jalan,namun ternyata gue diturunin di pingir jalan Daf,Dan pakaian gue dilempar, namun ayah dan ibu aku tinggalin aku, aku nagis di jalan aku heran,namun karena sudah tengah malam aku memutuskan untuk cari tempat aman buat aku tidur dan besok baru aku putuskan buat cari arah pulang,namun besoknya gue ngga ketemu ketemu, tapi alhamdulillah masi ada yang peduli gue,dia mau numpangin gue buat makan,mandi,cuci baju,dan gue sangat berutan budi dengan ibu itu ia yang biayai sekolah gue sampai ."jelas Sani berusahan tegar.
Daffa sangat kaget akibat perkataan Sani barusan,ternyata masi ada orang yang lebih kurang arti kata bahagia.
Daffa yang melihat sani hanya diam menunduk,buru buru Daffa menarik tubuh Sani ke pelukannya.
"San loh sabar yah,gue akan bantu loh cari nyokap dan bokap loh San,San gue emang cowok yang irit bicara,gue sering menyendiri namun sikap dingin gue itu bisa hilang kalau dengan cewek,asal cewek itu sifatnya baik"kata Daffa.
Hiks...
"Daf.gue kangen orang tua gue, gue juga udah capek di bully sama teman teman gue, apa gue ngga pantes buat ada di dunia"kata Sani sambil menghapus air matanya.
"Gue ngertiin loh. Udah jangan sedih temani gue liat nyokap gue yuk, sana gihh mandi.oiya satu lagi gue kasian sama loh bukan karena apa tapi gue kasian sama loh karena yah.. Gue emang ngga suka liat cewek nagis San kalau loh butuh apa apa loh bisa tanyak gue.gue udah anggap loh sebagai adek gue"jelas Daffa.
"Makasih Daf. Hanya loh yang ngertiin gue. Gue juga anggap loh sebagai kakak gue"sahut Sani.
"udah sana mandi"pintah Daffa dan disambut anggukan oleh Sani.
Daffa yang melihat Amel baru saja pulang dari sekolah hanya menatapnya malas.
"Daf loh bawa cewek? "tanyak Amel karena ia melihat Sepatu cewek.
"Terserah gue"ketus Daffa.
"Loh selingkuh Daf? "tanyak Amel.
"Gue anggap dia adek gue"ketus Daffa.
"ihh... Daf awas yahh kalau sampai orang itu suka sama loh. Gue akan laporin dengan ayah loh"ancam Amel.
"Terserah"ketus Daffa.
Daffa yang melihat Sani sudah menganti pakaian nya segera mengambil kunci mobilnya.
"Siapa Daf? "tanyak Sani yang melihat Amel.
Baru saja Daffa mau menjawab tiba tiba ucapannya kalah cepat dari Amel.
"Suami gue"ketus Amel.
Saniy yang melihat Amel menatapnya dengan tajam langsung menundukan kepalanya.
"Ayuk san"ajak Daffa lalu buru buru meninggalkan Amel.
"ihh... Daffa gue ikut"ucap Amel lalu segera mengikuti Daffa.
***
"Daf kita pakai mobil bokap loh aja,yakali naik motor tapi kalau si cewek itu mau naik angkot yah ngga papa malahan bagus deh.."kata Amel menatap Sani tak suka.
"Loh aja yang naik angkot"ketus Daffa.
"ihh kan aku istri kamu"kata Amel.
"didepan papa aku loh emang istri gue, tapi diluar loh bukan lagi"ucap Daffa masih ketus.
"Terserah..."jawab Amel.
"ayuk San"ajak Daffa.
"Tunggu gue"teriak Amel lalu segera memasuki mobil.
Gimana part ini? Commemt yah oiya jangam lupa vote yah follow juga biar kalau aku update kalian dapat notifikasinya(Salam Author).
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story With Him (REVISI SETELAH TAMAT)
Teen FictionNayla Melani Janson Ia adalah gadis cantik dan pintar, namun seiring berjalan waktu Nayla dapat mencairkan sikap seorang cowok most wanted dia adalah... Daffa Argalansya Alextar seorang cowok yang sikapnya sebelah duabelas dengan kulkas,sikapnya di...