MSWH- 30

35 10 0
                                    

Kini Daffa sedang melamun di rooftop,pikirannya begitu kacau sekacau mungkin seakan masalah demi masalah berdatangan di hidupnya banyak yang meninggalkannya mulai dari bundanya, ayahnya, dan Nayla atas kesalahannya.

Ia sangat membutuhkan Nayla,Daffa ingin berbicara dengannya hingga Daffa membuka aplikasi pesanya dan mengirimkan pesan pada Nayla.

Daffa
Nay gue mau ngomong
Gue tunggu di rooftop.

Setelah mengirimkan Nayla pesan ia memgambil sebatang rokok yang berada di sakunya dan segera menyalahkannya.

***
Nayla yang sedang membaca novel sambil menidurkan kepalanya akibat ia masi sakit langsung mendengar suara notif berasal dari ponselnya.

"Daffa kenapa ajak aku ke rooftop"kata Nayla heran dan karena penasaran Nayla memutuskan pergi menuju rooftop.

Sesampainya di rooftop Nayla melihat Daffa yang sedang merokok sambil memejamkan matanya.

"Daf"panggil Nayla.

Daffa yang mendengar keberadaan Nayla segera membuka matanya dan membuang asal asal rokoknya bukannya takut tapi ia tak mau merokok di depan cewek.

"Sory ganggu "kata Nayla.

"Ngga papa"kata Daffa.

"Duduk sini"pinta Daffa sambil menujuk kursi disebelahnya untuk menyuruh Nayla duduk.

"i-ya"kata Nayla.

Daffa yang melihat Nayla sedikit pucat segera menempelkan punggung tangannya ke dahi Nayla.

"Panas,udah diminum kan tadi obatnya?"tanya Daffa.

"Udah"jawab Nayla.

"Kenapa bisa sakit? "tanya Daffa.

"Ngga tau"ucap Nayla.

"Nay kenal Ravan kapan? "tanya Daffa.

"Dia ajak aku pulang"kata Nayla.

"Nay jangan deket sama Ravan"mohon Daffa.

"Daf dia emang pernah jahat sama gue tapi dia mau berubah Daf"kata Nayla.

"Kenapa loh larang gue,loh aja deket sama saniy"kata Nayla.

"Nay Sani tu sudah gue angep adek aku Nay, kenapa aku anggap dia adek karena dia ngga punya siapa siapa Nay,dia seeing do bully, rumahnya ngga ada,apa gue salah Nay bantu dia"kata Daffa.

"M-aaf Daf"kata Nayla memandang Daffa dengan senduh.

"Ngga papa"kata Daffa.

"Daf gue sayang loh"perkataan Nayla membuat Daffa mematung dengan ucapan Nayla rupanya gadis ini masih mencintainya.

"Gue juga sayang sama kamu Nay, tapi semuanya udah beda"kata Daffa.

Hiks

Hiks

"D-af. Hiks"kata Nayla tersenduh senduh.

"Maaf"balas Daffa lalu menarik bahu Nayla ke dalam pelukanya mengusap punggung gadis itu dengan kecupan di puncak kepalanya, ia sangat tak bisa melupakan Nayla walaupun diluar sana banyak kelakuan yang Daffa perbuat dan membuat Nayla sesakit.

Bagi Daffa,Nayla adalah gadis kuat,ketika ia lagi mendapatkan masalah ia tak ingin orang tau hanya dialah yang mau memendamnya sendiri, dan bagi Daffa,Nayla lah yang merubah hidupnya memberinya warna dalam hidupnya, Daffa ingin lagi bersama sama Nayla, melewati suka dan duka namun takdir berkata lain.

"Udah Nay,jangan nagis"kata Daffa sambil mengusap air mata Nayla.

"Bagaimana pun keadaannya tetap jadi diri loh yang gue kenal"kata Nayla.

"Iya Nay, gue sayang loh, sangat sayang, gue mau kita sama sama lagi tapi semuanya udah bedah Nay"kata Daffa sambil mengelus ngelus kepala Nayla.

"Gue duluan dulu Daf, gue juga sayang sama loh Daf"kata Nayla dengan tatapan sulit diartikan

"Nay"panggil Daffa lalu segera membuka gelang yang ia pakai dengan warna abu abu bertulis Daffa lalu memasangnya ke pergelangan tangan Nayla.

"Jangan lepas"kata Daffa.

"iya"kata Nayla lau segera meninggalkan Daffa.

Terkadang kita ingin semuanya kembali, ingin bersama lagi, menghabiskan setiap waktu dengannya, tapi ketika semuanya tak bisa, terkadang orang menyalahkan dunia sebab ia lah yang memisahkannya,dunia tak salah tapi ini ialah takdir, karena takdir yang mengatur semuanya.

Saat ini Daffa tidak mood untuk mengikuti pelajaran kedua,tak peduli guru yang mengajarnya mencarinya,Daffa hanya ingin butuh sendiri memikirkan masalahnya.

Diatas sana Daffa hanya melamun,hingga suara notifikasi dari ponselnya membuatnya tersadar dari lamunannya.

0895********

Kalau loh berani,gue tunggu di jln. Sarka.Sendiri,kalau lo bawa pasukan lo artinya pengecut,jam10 malam.

Daffa yang mengetahui bahwa orang ini sedang ingin mengajaknya berkelahi tak perluh cemas,bagi Daffa perkelahian itu adalah hal yang mudah.

Setelah bel jam pelajaran selesai,kini Daffa langsung turun menuju kantin.

Sesampainga di kantin Daffa melihat Amel beserta sahabatnya yang sedang memarah marahi seorang gadis yang Daffa tau persis.

"Sani"yah...gadis itu ia lah sani. Daffa buru buru menuju ke meja Sani.

"Heee...lo ngga pantes sekolah disini"ucap Amel yang kini sedang membully Sani.

"Dasar lo ngga tau diri pula,deket deket sama Daffa"kata Amel yang kini sedang menjambak rambut Sani,namun Sani hanya diam.

"KENAPA KALAU DEKET GUE HAH!"ketus Daffa yang kini sudah berada di meja Sani.

"Eh Daffa,ehh"kata Amel kaget.

"Kali ini gue ngga main kasar sama loh,tapi sekali gue lihat loh bully Sani, gue ngga segang segang main tangan"kata Daffa pada cewek itu.

"Ihh Daffa ko lo bela dia sih, "namun cewek yang tadi membully Sani kini sudah pergi.

"Makasih Daf"kata Sani.

"Kalau loh dibully tanya gue"sahut Daffa.

"i-ya"jawab Sani.

Maaf temen temen baru update, oiya jangan lupa vote dan comment part ini dan jangan lupa follow akun ig 1.@asshafinah56
2.@agastra_mswh
3.@wattpadas567.

Makasih yang udah follow.

Salam Author
Asshafiah.

My Story With Him (REVISI SETELAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang