Jeno menggendongmu dalam diam. Kamu pun hanya memperhatikan sisi samping wajahnya. Rahangnya yang tegas dan hidungnya yang bangir benar-benar menyita atensimu.
Tampan.
Sadar akan tatapanmu yang terpaku padanya, lelaki Lee itu tersenyum.
"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanyanya.
Kamu sontak menggelengkan kepala sekuat tenaga. Kamu merutuki kebodohanmu dalam hati.
Jeno terkekeh kecil. Baginya, melihatmu yang salah tingkah benar-benar lucu. Kamu layaknya sebuah buku yang terbuka. Bebas dan mudah untuk dibaca. Tapi sayangnya, ia takut kamu risih apabila dia kelewatan menggoda. Jadi dia mengalihkan pembicaraannya.
"Kamu Nona Hani, 'kan? Putri sulung Panglima Chanyeol?" tanyanya.
Kamu yang akhirnya berhasil menguasai pikiranmu pun mengangguk. Diam-diam, kamu bersyukur karena Jisung sempat memanggil namamu--nama gadis yang kamu tempati raganya. Jadi kamu tidak kebingungan dalam menjawab pertanyaan Jeno.
"Iya, Pangeran."
Kamu mulai bertanya-tanya dalam benakmu. Bagaimana Jeno bisa mengenali kamu--lebih tepatnya, gadis bernama Hani ini? Apa mereka sudah pernah bertemu? Atau bahkan saling mengenal? Apa Jeno akan menyadari bahwa sikapmu berbeda dengan Hani yang dulu?
"Baiklah, aku akan membawamu ke kediaman Panglima." Putusnya.
Kamu menatapnya menyelidik. Tapi kamu tidak menemukan setitik pun rasa curiga atau terkejut darinya. Sepertinya Jeno tidak menyadari bahwa kamu bukanlah Hani yang dulu. Atau mungkin dia tidak terlalu mengenal Hani. Jadi kamu merasa lega. Tapi kelegaan itu segera berakhir ketika kamu melihat ke arah lipatan lututmu, di mana terselip tangan Jeno yang terluka.
"Pangeran, lukamu semakin parah! Turunkan saja aku!" Kamu memekik panik. Masalahnya, kamu dapat melihat dengan jelas bahwa gaun putihmu telah didominasi oleh warna merah, lantaran menyerap darah yang terus keluar dari tangan sang Pangeran Mahkota.
Tapi Jeno tetap tenang. Ia bahkan menoleh padamu dan memberikan senyumnya. Membuat matanya menyipit. "Kamu bisa mengobatiku di rumahmu," katanya santai. Lalu melanjutkan langkah kakinya, membawamu pulang dalam gendongannya.
***
Sesampainya kamu dan Jeno di kediamanmu, kamu langsung disambut oleh lelaki tinggi yang kamu kenali sebagai adikmu. Jisung.
Tatapannya yang awalnya menggemaskan berubah tajam ketika melihat gaun putihmu dihiasi darah. Jelas tatapan itu ia tujukan pada Pangeran Mahkota, bukan padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]
FantasiKamu menangis semalaman penuh karena tokoh kesayanganmu di novel berakhir menyedihkan. Na Jaemin namanya. Seorang Pangeran Kedua yang dieksekusi mati dengan hukum gantung di depan kerajaannya sendiri. Kamu terus bertanya, mengapa takdir begitu kejam...