Setelah kepergian Hwang Hyunjin, atmosfer di lapangan latihan berubah jadi dingin dan berat. Tidak ada yang berani membuka suara. Bahkan untuk bernapas saja rasanya sedikit sesak.
Sementara itu, Lee Jeno larut dalam pikirannya. Mengulang kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Pangeran Hwang padanya.
"I see. She needs me because you aren't on her side, Your Highness."
Apa maksud ucapannya?
"Kakak!" seruan dari Park Jisung memecah keheningan.
Lee Jeno menoleh ke belakang, di mana kamu dan Na Jaemin berada. Kamu baru saja terlepas dari pelukan Na Jaemin. Kemudian Park Jisung bergegas mendekatimu. Berniat memeriksa apakah kamu terluka.
Jeno menghela napas lelah.
Lelaki Lee itu melempar secara asal pedang kayu di tangannya. Hendak meninggalkan lapangan itu dalam diam.
"Pangeran Jeno," panggilmu.
Jeno berhenti. Menoleh ke arahmu dengan wajah kagetnya.
"Terima kasih ... sudah menolong kami," lanjutmu.
Ucapanmu itu dibalas senyuman tipis dari Jeno.
"Iya, sama-sama."
Pangeran Mahkota itu sebenarnya ingin memastikan kondisimu. Tapi Jeno sadar bahwa kamu masih tidak nyaman berada di dekatnya. Jadi dia memutuskan untuk mengambil langkah pergi. Meninggalkan lapangan yang masih ramai oleh para ksatria.
"Latihan hari ini selesai. Terima kasih." Do Kyungsoo mengumumkannya sebelum meninggalkan lapangan.
Pria itu sama sekali tidak peduli denganmu, yang merupakan putri dari rekan kerjanya. Juga pada Na Jaemin yang masih terduduk di tanah. Dua orang yang nyaris mati atas tindakan apatisnya.
"Kakak, ada yang luka?" tanya Jisung panik.
Di belakang Jisung, ada beberapa ksatria yang cukup kamu kenal. Ada Park Woojin, Park Jihoon, dan Wong Lucas. Mereka bertiga terlihat khawatir padamu, sama seperti Jisung.
"Kakak baik-baik aja..."
Jisung mengembuskan napasnya lega. Ia hampir saja menangis. Takut kamu kenapa-kenapa. Dan kalau hal itu terjadi, mungkin Jisung akan menyesal seumur hidupnya.
"Maaf Kak, tadi Jisung nggak bantu Kakak. Kalau tahu bakal kayak gini, Jisung nggak akan bantu Kak Haechan ke tabib. Harusnya biarin aja dia jalan sendiri ke sana. Maafin Jisung ya, Kak..." kata Jisung seraya menyedot ingus yang memenuhi hidungnya. Berusaha keras menahan tangisnya yang hampir pecah.
Kamu yang awalnya merasa tersentuh malah jadi ingin tertawa. Memang ya, Echan tuh di mana-mana nasibnya sedih banget.
"Iya, udah, nggak apa-apa. Yang penting 'kan sekarang udah aman. Jisung nggak usah nangis." Kamu berkata dengan lembut. Mengacak pelan rambut hitam halus Jisung.
"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja, Hani..." kata Jihoon. Membuatmu menoleh pada lelaki manis itu.
Park Woojin yang berdiri di samping Jihoon juga tersenyum lega. Kamu pun membalas senyuman mereka.
Sementara itu, Wong Lucas menatap tajam pada Na Jaemin. Lelaki yang sejak tadi duduk di sampingmu, tapi tak membuka suaranya. Hanya memandangimu dengan seulas senyum tipisnya. Seakan lega bahwa kamu tidak terluka.
"Ini semua salahmu," kata Lucas. "Kalau aja kamu nggak lemah, Hani nggak akan maju untuk melindungimu."
Park Jisung yang awalnya terfokus padamu pun ikut menoleh pada Na Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]
FantasyKamu menangis semalaman penuh karena tokoh kesayanganmu di novel berakhir menyedihkan. Na Jaemin namanya. Seorang Pangeran Kedua yang dieksekusi mati dengan hukum gantung di depan kerajaannya sendiri. Kamu terus bertanya, mengapa takdir begitu kejam...