"Chanchan!"
Aku yang sedang berada di ruang tamu rumahku menoleh karena mendengar suara jernihmu. Lalu aku mendapatimu tengah berdiri di teras rumahku. Ada adikmu juga. Kalian berdua melambaikan tangan dengan riang ke arahku.
Aku tersenyum sumringah.
Aku pun beranjak dan berlari menuju kalian."Kak Hani! Jisung!"
Iya, itu kamu.
Kamu kala itu berusia empat belas tahun. Satu tahun lebih tua dari aku.
"Ayo kita main ke bukit!" seru Park Jisung.
Bocah kecil itu menarik tangan kita. Memaksa untuk mengekorinya.
Sesampainya di bukit belakang istana, kita bertiga pun bermain. Berlarian dengan bebas dan saling menjahili satu sama lain. Tertawa dengan riang. Tanpa ada beban.
Indah, ya? Aku rindu masa itu.
Kita bertiga bermain sampai lupa waktu. Sampai tenaga kita habis dan akhirnya beristirahat di puncak bukit. Memandangi mentari yang perlahan kembali ke peraduannya.
Park Jisung yang kala itu berusia sebelas tahun sangat kelelahan. Dia berbaring di rumput. Menjadikan pahamu sebagai bantalnya. Dia bahkan memejamkan mata. Mungkin jatuh tertidur.
Sementara aku duduk bersila di sisimu.
Semilir angin menerpa lembut untaian rambut hitam kecokelatanmu. Aku memperhatikan wajah sampingmu. Cantik, pikirku.
"Kak Hani," panggilku.
"Apa, Chanchan?"
"Aku suka sama Kakak."
Pft... Aku malu kalau mengingat aku yang dulu. Nggak romantis sama sekali ya?
Kamu tertawa. Tangan kananmu yang sejak tadi membelai rambut Jisung beralih mengacak rambutku gemas.
Aku mendengus keras.
"Aku serius tau, Kak!" pekikku tanpa sadar.
"Sst, jangan keras-keras. Jisung lagi tidur..." lirihmu.
Aku merengut kesal. Habisnya, kamu selalu memprioritaskan Jisung. Padahal aku 'kan juga mau diperhatikan.
Iya, aku memang bocah banget waktu itu.
"Aku juga suka Chanchan," katamu tiba-tiba.
Aku melotot. Nyaris berteriak kegirangan. Tapi telunjukmu langsung kamu letakkan di depan mulutku.
Aku menganggukkan kepala dan ikut menaruh telunjuk di depan bibirku. Mengerti bahwa aku tidak boleh berisik. Apalagi berteriak. Takut membangunkan Jisung yang masih tertidur di pangkuanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]
FantasyKamu menangis semalaman penuh karena tokoh kesayanganmu di novel berakhir menyedihkan. Na Jaemin namanya. Seorang Pangeran Kedua yang dieksekusi mati dengan hukum gantung di depan kerajaannya sendiri. Kamu terus bertanya, mengapa takdir begitu kejam...