12. Jealousy

3.3K 736 44
                                    

Kamu mengerjapkan matamu beberapa kali. Tidak percaya dengan apa yang ada di hadapanmu saat ini.

Sial, kamu merutuk dalam hati.

Ketika melirik ke kanan, kamu dapat melihat wajah tampan Lee Jeno. Saat melihat ke kiri, kamu menemukan wajah manis Na Jaemin. Dan saat kamu menghadap depan, kamu dapat dengan jelas melihat wajah cantik Hwang Yeji.

Kalian berempat sedang duduk di meja taman kerajaan. Menikmati acara minum teh di siang hari yang sama sekali tidak menyenangkan.

Ini semua karena ayahmu. Panglima kerajaan bernama lengkap Park Chanyeol itu meninggalkanmu. Juga mengambil kedua pengawalmu. Haechan dan Jisung. Ada pekerjaan untuk ksatria, katanya.

Hingga akhirnya Raja Lee Donghae mengusulkanmu untuk menemani kedua putranya. Ikut serta dalam acara minum teh para pewaris kerajaan.

Suasana masih hening. Lebih ke arah mencekik bagimu. Apalagi, kamu menyadari bahwa Yeji menatapmu penuh harap. Seakan memintamu untuk membuka percakapan.

Kamu menghela napas pasrah.

Baiklah, kamu akan menuruti permintaannya.

"Putri Yeji, bagaimana perjalanan Anda ke sini? Apakah melelahkan?" tanyamu basa-basi.

Yeji mengulas senyum manisnya. Dari tatapan matanya, kamu tahu dia sangat berterima kasih padamu.

"Sedikit melelahkan. Saya membutuhkan waktu satu hari penuh untuk tiba di Kerajaan Beannaithe. Untungnya, pemandangan di sepanjang perjalanan cukup indah. Jadi saya tidak bosan," jelasnya.

Kamu mengangguk-anggukkan kepalamu dan tersenyum seadanya.

"Oh iya, Pangeran Na Jaemin, bagaimana kabar Anda? Sudah sangat lama ya, sejak terakhir berjumpa," sapa Yeji pada Na Jaemin.

Seluruh afeksi Yeji tertuju pada satu titik; Na Jaemin seorang. Dia bahkan tidak mengindahkan eksistensi Lee Jeno yang berstatus sebagai tunangannya.

Sikapnya itu membuatmu menafsirkan sesuatu:

Hwang Yeji sebenarnya menyukai Na Jaemin.

Itulah sebabnya dia bersikap baik pada Nana. Sangat peduli pada Nana. Hingga nantinya, Na Jaemin akan balik menyukainya. Mencintainya, malah. Sampai maut menjemput lelaki malang itu.

Kamu mendengus tertahan. Jelas merasa kesal pada Hwang Yeji. Si tokoh utama wanita dalam novel ini. Kamu tidak habis pikir dengan karakter yang dimilikinya. Juga sikap dan pola pikirnya.

Kalau memang Yeji suka dengan Nana, kenapa dia tidak memilih untuk berjuang?

Kenapa dia tidak menolong Nana?

Kenapa dia justru menikah dengan Jeno? Apa hanya demi takhta? Demi menjadi ratu semata?

Entah apa alasan Yeji yang sesungguhnya. Tapi yang kamu tahu, Yeji di novel ini akan membuang Nana. Membiarkan Nana sendirian dan kesepian. Mendorong Nana untuk mengambil keputusan yang salah--hingga berakhir mati karena memberontak pada saudaranya sendiri, Lee Jeno.

Padahal, semua itu belum terjadi di dunia ini. Tapi kamu sudah benci pada Yeji.

Kedua tanganmu yang berada di atas paha meremas gaun hitam yang kamu kenakan. Kamu merasa tidak nyaman.

Rasanya jadi emosi sendiri.

"Saya baik, Putri," jawab Jaemin singkat. Tapi seulas senyum terpatri di wajah manisnya.

"Saya senang jika Anda sehat, Pangeran..."

Yeji berkata demikian sembari tersenyum hingga matanya menyipit. Sangat cantik. Siapa pun pasti akan jatuh cinta padanya, pikirmu. Termasuk Na Jaemin, tentunya.

Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang