Kemarin sudah galau-galau dan cemburu, kali ini yuk kita uwu-uwu! 😎
Mentari sudah mulai menampakkan dirinya di ufuk timur Kerajaan Beannaithe. Ditemani kicauan ramai dari burung-burung yang baru saja membuka mata, bangun dari tidurnya. Hewan bersayap itu terbang meninggalkan sarangnya, siap untuk mengawali hari mereka.
Beda halnya denganmu.
Kamu masih berbaring di atas ranjangmu. Lengkap dengan selimut tebal yang melilit tubuh mungilmu. Sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari sana. Masih ngantuk, keluhmu. Kamu merutuki dirimu yang sama sekali tidak bisa tidur semalaman suntuk.
Akibat kepalamu terus saja memutar kejadian yang kamu alami kemarin.
Mulai dari kedatangan Hwang Yeji, ketertarikannya dengan Na Jaemin, juga sikap aneh dari Lee Jeno.
Tak hanya itu, otakmu juga dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif tentang Yeji dan Jaemin. Terbayang bagaimana mereka akan saling jatuh cinta. Kamu bahkan berkhayal tentang apa yang mungkin mereka lakukan hari ini.
Mungkin mereka akan jalan-jalan berdua? Atau makan bersama? Atau mungkin lebih parah lagi ... bagaimana kalau mereka peluk-pelukan seperti pasangan kekasih di sinetron yang dulu sering kamu tonton?!
Huh, bikin iri saja!
Kamu mengubah posisimu menjadi miring ke kanan. Berusaha memejamkan matamu dengan erat. Kamu ingin tidur meski hanya beberapa menit karena sumpah, kepalamu sudah berdenyut minta diistirahatkan.
Tok tok!
Ketukan pelan di pintu kamarmu berhasil menghancurkan niatmu untuk tenggelam dalam alam mimpi. Kamu menutup kepalamu dengan selimut.
Paling-paling itu Jisung, keluhmu.
"Nona, Anda sudah bangun?"
Kamu menghela napas lelah ketika mendengar suara yang sangat lembut dari balik pintumu. Ternyata itu Mina. Pelayan di rumahmu yang sudah kamu anggap sebagai sahabatmu sendiri. Kamu jadi tidak tega untuk mengabaikannya.
"Sudah, Mina. Ada apa?"
"A-anu... Ada orang yang ingin bertemu dengan Nona di bawah..."
Kamu memutar bola matamu dengan malas. Siapa sih orang yang mau bertemu denganmu? Paling-paling itu Echan dan Jisung. Dua bocah itu 'kan sangat suka menjahilimu. Pasti mereka ingin mengajakmu bermain. Apalagi, hari ini adalah akhir pekan. Di mana latihan ksatria sedang ditiadakan.
Sudah jelas, ini adalah kerjaan mereka berdua.
"Nona? Apa Anda mendengar saya?"
"Iya iya, aku dengar. Suruh ke sini saja, masuk kamarku. Aku sedang malas keluar, Mina."
"Ta-tapi Nona... Anda yakin menyuruhnya ke kamar Anda?"
Kamu mendengus kesal. Kenapa sih Mina jadi cerewet begini? Biasanya dia penurut padamu. Tumben-tumbenan. Ketularan Jisung nih, tuduhmu dalam hati.
"Iya Mina, aku yakin. Sudah sana pergi," sahutmu dengan nada malas.
"Baiklah, Nona."
Setelah itu, kamu dapat mendengar suara langkah kaki Mina yang menjauh dari pintu kamarmu. Kamu lagi-lagi mengeratkan selimut yang melilit tubuhmu. Kamu bahkan kembali menutupi kepalamu dengan selimut tebal itu.
Tak lama, pintu kamarmu diketuk kembali. Ketukannya pelan, nyaris tidak terdengar.
Kamu mengerutkan dahi. Tumben sekali Jisung dan Haechan mengetuk pintu. Pelan sekali, pula. Biasanya mereka akan langsung menerobos pintu kamarmu. Tidak peduli dengan apa yang sedang kamu lakukan di kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]
FantasyKamu menangis semalaman penuh karena tokoh kesayanganmu di novel berakhir menyedihkan. Na Jaemin namanya. Seorang Pangeran Kedua yang dieksekusi mati dengan hukum gantung di depan kerajaannya sendiri. Kamu terus bertanya, mengapa takdir begitu kejam...