11. She is Hwang Yeji

3.3K 703 56
                                    

Jeno membawamu dalam gendongannya. Berniat membawamu ke kamarnya dan memanggil tabib kerajaan. Jisung pun masih mengekori kalian. Tampak tidak tenang melihatmu meringis kesakitan. Bahkan terlihat hampir menangis.

Kamu melihat sekitar. Sepertinya, kamu telah cukup jauh dari ruang makan. Sudah aman. Kamu pun berhenti berakting.

"Pangeran, sepertinya perutku sudah baikan. Anda bisa menurunkanku sekarang."

Jeno menghentikan langkahnya. Menatapmu bingung. Pun dengan Jisung.

"Kakak benar sudah baikan? Tadi katanya perutnya sakit banget?" tanya Park Jisung.

"Iya, sudah baikan. Tiba-tiba saja rasa sakitnya hilang."

Jeno awalnya agak ragu, tapi akhirnya ia benar-benar menurunkanmu dari gendongannya.

"Yakin sudah baikan?" tanya lelaki Lee itu.

"Iya, Pangeran." katamu dengan meyakinkan. Kamu beralih pada adikmu tersayang. "Jisung, sepertinya kita harus pulang sekarang. Di luar sudah mulai gelap."

"Aku akan mengantar kalian," usul Jeno.

"Anda sebaiknya beristirahat saja, Pangeran. Hari sudah hampir malam. Aku dan Jisung bisa pulang sendiri, iya 'kan?"

Jisung menaikkan sebelah alisnya. Bingung melihatmu yang sangat menentang usulan Lee Jeno. Baginya, itu tidaklah masalah. Bagus malah. Jadi lebih banyak yang bisa menjaga kakaknya.

Kamu pun mengirim sinyal pada adikmu. Mengedipkan sebelah matamu. Berharap dia peka.

"I-iya, Kak Jeno. Kakak pulang dengan Jisung saja. Jisung 'kan kuat," katanya.

Kamu tersenyum tipis mendengarnya.

Bagus, Jisung! Kamu memang anak yang baik dan pintar!

"Baiklah kalau begitu, aku dan Jisung pamit ya, Pangeran. Tolong sampaikan salam kami pada Baginda Raja dan Ratu. Terima kasih banyak..." kamu menundukkan sedikit kepalamu. Memberi hormat. Barulah kamu pergi dengan menarik lengan Jisung.

Jeno masih bergeming di tempatnya. Sepasang netranya memperhatikan sosokmu dan Jisung yang mulai menjauh dengan bergandengan tangan.

Wajahnya berubah murung.

Lee Jeno tidaklah bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno tidaklah bodoh.

Dia menyadari bahwa kamu hanya berpura-pura sakit tadi. Entah untuk apa.

Mencari perhatian Jeno? Sepertinya bukan. Kamu bahkan menolak tawarannya untuk mengantarmu pulang. Iseng? Jeno yakin kamu bukanlah orang yang seperti itu.

Apa untuk melindungi Jaemin? pikirnya.

Ia ingat jelas bahwa kebohonganmu tadi terjadi bersamaan dengan gebrakan mengagetkan dari Na Jaemin. Seolah kamu ingin menghentikan anak selir itu dari emosinya yang meledak-ledak. Juga mengalihkan perhatian semua orang dari Jaemin.

Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang