"Maaf aku terlambat, Hani..."
Dia Na Jaemin.
Sedang memunggungimu dan menahan pedang Hyunjin dengan pisau seukuran telapak tangannya. Pisau yang diberikan oleh Lee Jeno saat hendak meninggalkan istana.
"Syukurlah kamu datang, Na..."
Kamu yang terduduk di tanah hanya bisa mengucap kalimat itu dengan lirih. Kamu masih mendekap erat Ningning. Menenangkannya yang masih menangis di sampingmu.
"Aku nggak menyangka bahwa kau adalah dalang dari semua ini," kata Jaemin. Menatap tajam pada Pangeran Hwang Hyunjin di depannya.
Na Jaemin mendorong pedang Hyunjin dengan pisaunya. Membuat Pangeran Hwang terdesak mundur beberapa langkah. Menciptakan jarak darimu. Memastikan kamu aman di belakang punggungnya.
Hyunjin menarik pedangnya. Kemudian berkali-kali mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga. Tapi berkali-kali pula Na Jaemin berhasil menangkisnya dengan pisau di tangannya.
Traang! Trang!
"Jangan menggangguku, Bangsat. Belum cukup kau nyaris mati saat latih tanding denganku?" tanya Hyunjin.
Jaemin menutup rapat mulutnya. Berkonsentrasi penuh mengendalikan pisau di tangannya.
Sialan, rutuk Na Jaemin dalam hati. Pisau kecilnya tidak akan bisa menjangkau Hwang Hyunjin. Na Jaemin hanya bisa bertahan sekuat tenaga agar tidak terkena tebasan pedang yang ada di depan matanya.
Trang! Dua senjata berbahan logam itu saling beradu.
Pangeran Hwang menekan pedangnya dengan keras. Membuat Jaemin memposisikan tangan kirinya pada pergelangan tangan kanannya. Berusaha melawan tenaga Hyunjin dengan kedua tangannya.
Tapi Hyunjin tidak mau menyerah. Ia menekan pedangnya sekuat tenaga. Mengeluarkan seluruh energinya yang tersisa. Berhasil membuat pisau yang dipegang oleh Na Jaemin terdorong. Mendekati wajah Jaemin. Hingga akhirnya berhasil menggores pipi kanan sang Pangeran Kedua Kerajaan Beannaithe.
"Na!" Kamu berteriak histeris.
Na Jaemin yang awalnya menumpukan kedua tangan untuk memegang pisau kini mengangkat tangan kirinya. Kemudian tanpa ragu menggenggam erat pedang milik Hyunjin. Membiarkan telapak tangannya mengalirkan banyak darah. Tapi di detik selanjutnya, Jaemin berhasil mendorong pedang Hyunjin menjauhi dirinya.
Jaemin mengikis jarak antara dirinya dan Hyunjin. Masih menahan pedang Hyunjin menggunakan tangan kirinya yang kosong. Tanpa aba-aba, Jaemin mengayunkan tangan kanannya yang memegang pisau. Nyaris memenggal leher Hyunjin.
Sang Pangeran Hwang refleks melepaskan pedangnya dan melompat mundur beberapa langkah. Dia kehilangan senjatanya.
Dua lelaki tampan itu tersengal. Benar-benar kelelahan.
Kamu hanya bisa menahan napasmu. Ngeri melihat darah Jaemin yang mengalir keluar. Nyaris mewarnai seluruh permukaan pedang Hwang Hyunjin yang berhasil direbutnya.
"Nana..." lirihmu dengan lemas.
"Kak Hani!"
Teriakan dari Jisung itu berhasil mengarahkan atensi semua orang ke arahnya. Termasuk Hwang Hyunjin.
Tapi saat lelaki Hwang itu menolehkan kepala ke sumber suara, tiba-tiba saja sebuah pisau sudah berada di depan lehernya. Siap memisahkan kepala Hyunjin dari tubuhnya.
Itu Lee Haechan.
Berdiri tepat di belakang Hwang Hyunjin dan melingkarkan lengannya di leher sang Pangeran Hwang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]
FantasyKamu menangis semalaman penuh karena tokoh kesayanganmu di novel berakhir menyedihkan. Na Jaemin namanya. Seorang Pangeran Kedua yang dieksekusi mati dengan hukum gantung di depan kerajaannya sendiri. Kamu terus bertanya, mengapa takdir begitu kejam...