Kamu dan Na Jaemin sudah dalam perjalanan pulang. Menunggangi kuda cokelat milik sang Pangeran dalam kesunyian.
Tangan kananmu terangkat, menyentuh daun telingamu. Merasa sedikit aneh karena tidak ada antingmu di sana.
Beberapa saat lalu, setelah Jaemin menenangkan tangismu, kamu membuat sebuah keputusan. Kamu merajut langkah mendekati keempat anak jalanan yang baru saja selesai memakan roti pemberian Na Jaemin.
Disusul oleh sang Pangeran Kedua di belakangmu.
Kamu menyapa, lalu dibalas dengan sapaan hangat dari bocah-bocah itu. Bocah perempuan tadi pun mengenalkan kamu dan Jaemin pada teman-temannya. Menyebut kalian sebagai pertolongan dari Tuhan.
Tiba-tiba saja, tanganmu bergerak menuju daun telingamu. Berusaha melepas anting permata yang menggantung indah di sana. Membuat Na Jaemin menatapmu penuh tanda tanya.
Lalu kamu memberikan anting permata itu pada anak-anak di hadapanmu.
"Untuk kalian. Manfaatkan sebaik-baiknya, ya?"
Anak-anak itu berterima kasih padamu. Mereka bahkan menangis haru dan nyaris berlutut di hadapanmu.
Di sisimu, Na Jaemin menatapmu dengan tatapan yang melembut.
Kamu benar-benar melebihi ekspektasinya.
***
Kini, hari sudah mulai gelap. Sore hari telah datang. Kalian berdua akhirnya tiba di depan gerbang istana. Gerbang yang menjulang tinggi dan megah.
Kamu dapat melihat beberapa ksatria yang sedang berjaga. Ada satu orang yang tampak tidak asing bagimu.
Wong Lucas.
Murid dari ayahmu.
Berbeda dari saat latihan pagi tadi, Lucas tampak serius saat ini.
Lucas berdiri tepat di depan gerbang. Menghalangi kuda yang kamu dan Na Jaemin tunggangi.
"Ada apa?" tanya Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]
FantasyKamu menangis semalaman penuh karena tokoh kesayanganmu di novel berakhir menyedihkan. Na Jaemin namanya. Seorang Pangeran Kedua yang dieksekusi mati dengan hukum gantung di depan kerajaannya sendiri. Kamu terus bertanya, mengapa takdir begitu kejam...