HEWAN KU

968 80 49
                                    

"Heeee!?, hydra!?"
"Hanya bercanda"
"Aah kakek.."

Aku memukul mukul ringan kakek, tenang ku sudah terbiasa mengendalikan kekuatan fisik, namun masih belum dengan energi sihir.

"Kalau begitu ikut kakek"
"Ok"

Kakek berjalan memasuki hutan, lalu ada sebuah tangga.

Kakek menuruni tangga itu, ku masih mengikuti kakek dari belakang, tiba tiba ku mendengar suara teriakan.

"KALIAN MANUSIA BERANI SEKALI KALIAN DATANG KESINI!!"

Aku menutup telinga ku.

"Ada apa riala?"
"Ada orang berteriak sangat keras"
"Orang?"

Kami berjalan agak lama, suara orang itu makin keras saja.

Tak lama kemudian ku melihat anjing raksasa, berapi api dengan 3 kepala.

"Cerberus!?"
"Whoa whoa aura suci macam apa ini" ucap cerberus dalam bahasa yang dipakai Eschiea.
"Huuh?? Kamu bisa melihat aura ini" balas ku dengan bahasa yang sama.
"Kamu!?"

Tiba tiba cerberus itu menunduk, seperti anjing, lalu dia mengangkat 1 kaki nya seperti memberi hormat.

"Maafkan akan kelancangan ku wahai dewi"
"Ah tidak tidak, ku baru jadi dewi beberapa tahun yang lalu dan itu pun karena keberuntungan"
"Tidak ada keberuntungan dewi, semua ini telah di rancnag sang waktu"
"Huuh.. baiklah, silahkan berdiri kembali"

Serigala itu kembali ke posisi awal nya.

"Apa yang kalian ucapkan?, sirera becacuzea mis unoreaspeta tihea gideoddes? Apa artinya?"

"Uuh... tidak, kebetulan ku punya kemampuan mengenal bahasa monster"
"Ooh.."
"Kakek ku tidak berniat melawan cerberus ini"
"Ooh baiklah kalau gitu kita berburu babi hutan aja"
"Ok"

Aku melihat ke arah cerberus itu.

"Gidrad biya"
"Thunakes gideoddes"

Aku mengucapkan salam pisah.

Kami keluar dari kuil itu.

"Baiklah mari ku kenalkan kamu dengan salah skill hunter, yaitu radar, kamu sebarkan mana tipis ke area yang akan kamu cari"

Dia menutup mata lalu ku melihat mana tipis, menyebar, mana nya berbentuk seperti lempengan tipis berbentuk bulat.

"Jika sesuatu berhawa panas, kamu bisa merasakan sesuatu berbeda dari mana mu, kamu jafi bisa mengetahui letak monster"

Ku mencoba melakukan hal yang sama, ku menyebarkan mana ku ke seluruh hutan, ku bisa merasakan pohon, rumput, daun jatuh, aliran sungai, kelinci, tikus, kucing hutan, serigala, dan akhirnya ada babi hutan yang terpisah pisah keberadaan nya.

Aku membuka mataku lalu menunjuk nunjuk ke arah tempat ku merasakan babi hutan.

"Kamu pergilah, 1 saja cukup"
"Ok!"

Aku berlari ke babi hutan yang paling dekat.

Aku melihat se ekor babi hutan, karena takut babi hutan itu kabur, aku berjalan pelan pelan.

Aku menarik pedang ku, lalu menebas ke depan, lalu bilah angin tercipta dan memotong leher babi hutan itu, ku kemudian menyeret babi hutan itu.

Tunggu ku bisa membuat sihir apapun kan?

Aku memikirkan sebuah sihir ruang yang besar, ruang itu ada di lipatan dimensi, ku bebas mengeluarkan dan memasukan barang barang ku serta melihat isi nya dalam bentuk buku kecil.

Mana ku tiba tiba keluar dari badan ku lalu lenyap, di depan ku ada buku kecil melayang, ku mengambil, lalu membuka nya, buku itu kosong.

Ku mengambil satu batu lalu ku memikirkan batu itu masuk ke ruangan itu, batu itu hilang dan buku ku muncul tulisan setiniere yang artinya batu.

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang