1:10

193 24 1
                                    

"Riala, aku dan sheril akan di neraka sampai liburan selesai yaaa"
"Hm.. gak apa apa tuh, di sini memang hanya 1 bulan, tapi di sana 10 bulan loh"
"Aah tidak apa apa, manusia kan tidak bisa bertumbuh di neraka"
"Kamu yakin bisa bertahan hidup disana selama itu?"
"Bisa dong, aku aja bisa bertahan hidup di sana selama 4 tahun di neraka"
"Pantasan aura mu bisa nyatu ama Sheril"
"Ehe"
"Tunggu.."
"Hmm?"
"Berarti kamu umurnya 17 tahun?"
"Iya"
"Hmm..."
"Kamu sendiri 28 tahun kan?"
"Aaaah jangan di ungkit"
"Haaaah Riala 28 tahun?? Kamu dwarf??"

Aku dan Riala melihat ke arah pintu, ada fierre yang baru membuka pintu.

"Aah tidak kami hanya latihan drama"
"Iya tuh kami hanya bermain drama drama aja, Riala jadi ibu ibu, dan ku jadi seorang pemudi"
"Ooh ku ikut"
"Kamu sudah selesai, Aku dan Sheril mau berangkat"
"Yaaah...."

"Sheril cepat turun"
"Yaaa"

Sheril berpakaian serba hitam.

"Kamu benaran cewe bertopi pas awal ku masuk sekolah??" Ucap Riala.
"Iya, kan dah aku bilang aku menyamar jadi bangsawan"
"Skill mu kan copy skill, napa gak di pakai?"
"Aah aku lupa"

Aku dan Riala melihatnya dengan tatapan kosong.

"Pantesan lu dibuang dari neraka"
"Oh iya Sheril, kamu ini kan demon duke, seharusnya ada ultimate kan?"
"Hmm aku demon duke?"
"..."

'Aaaaaah nih anak benaran bego' teriak ku dan Riala dalam hati.

"Baiklah Riala kami berangkat dulu"
"Hati hati ya"

Aku membuka celah dimensi dan masuk ke dalam, Sheril juga masuk.

"Aku ikut" ucap Fierre.

Aku langsung menutup celah dimensi itu.

"Huaah sudah lama ku tidak disini"

Neraka tidak semengerikan yang kalian kira, ini hanya kebalikan dunia bawah, matahari hitam, laut merah, tanah ungu, pohon berwarna merah, seperti melihat musim gugur, topografi nya juga tidak jauh berbeda dengan dunia bawah.

Yang berbeda adalah sistem kasta, budaya, dan penghuni nya.

Disini adalah tempat monster yang memiliki kecerdasan, monster biasa akan di buang ke dunia bawah.

Aku berada di atas tebing.

"Ayo Sheril"

Aku loncat turun ke bawah, saat hampir tiba di tanah ku membuat laju ku menjadi lebih lambat, sedangkan Sheril kaki nya hampir patah karena mendarat dengan kaki tegak.

"Bodoh!"

Aku mengobati luka nya dengan skill healing, kenapa berefek? Karena demon duke itu seperti manusia, bukan monster.

Aku segera mengeluarkan aura kegelapan ku

"Waaa guru, aura mengerikan macam apa itu??"
"Terlalu norak ya?"

Aku menurunkan instensitas aura.

"Ku rindu basilik bakarnya ayo ke pasar"

Aku berjalan mengikuti jalur setapak.

Di dunia ini, kekerasan adalah hal rumlah, tapi kekerasan ke rakyat sipil adalah sebuah pelanggaran.

Rakyat sipil disini bukan manusia, tapi monster yang mejalani hidup dengan damai.

Kami melihat sebuah kumpulan rumah.

"Wah lagi panen killer ant toh"
"Guru kok banyak tahu soal neraka sih"
"Yaah.. ku dulu pernah tinggal disini agak lama jadi tahu"

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang