KEGADUHAN

187 25 0
                                    

"Teman teman, usahakan jangan sampai ada orang lain yang mengetahui kekuatan kalian, kalau kalian agak kesusahan aku bisa menarik semua kekuatan kalian untuk sementara, kalau mau datanglah ke sekolah ya"

Aku ingat betul kalimat yang di ucapkan Riala.

Aku berjalan ke arah sekolah.

Lalu ku melihat sebuah kedai di depan sekolah.

Aku berjalan ke arah kedai itu dan berencana menegur penjual itu.

"Permisi mengapa anda membuka keda-"
"Dariun!??"
"Riala!??"

Lalu dia menjelaskan mengapa dia melakukan itu.

"Ooh.."
"Jadi kamu mau ku menyegel kekuatan mu?"
"Iya, aku bakal repot jika mereka tahu"
"Hmm baiklah disini agak rame, Asuka tolong jaga bentar ya"
"Baik master"

Riala berjalan masuk ke sekolah ku mengikuti nya dari belakang.

Saat melewati gerbang tiba tiba ku seperti menabrak sesuatu.

"Aduh"
"Selesai, kamu jadi seperti kondisi awal mu"
"Pas mendaftar ku masih bisa menembus perisai sihir ini loh"
"Ini berbeda, ini segel yang di buat pak Crix yang ber ME 5 juta"
"..... pak Crix bisa membuat perisai ber ME 5 juta!?"
"Ya begitulah, katanya beda ras beda batasan, elf batas nya 30 juta namun fisik nya lemah, manusia 16 juta, dwarf ME nya hanya 100k, tapi PE nya bisa 40 juta, beastkin PE dan ME nya 10 juta namun sangat cepat, demi human 20 juta namun kecepatan mereka rendah, dan demon tidak memiliki batasan, mereka adalah ras paling kuat"
"...."
"Namun demon tidak bisa meningkat ME dan PE mereka dengan mudah, mereka harus saling membunuh, atau latihan tanpa berhenti"
"Kamu tahu dari mana semua itu?"
"Ku sempat menanyakan itu pada pak Crix saat dia makan disini"
"... apakah sebuah individu dapat melewati batasan nya?"
"Hm... bisa tapi individu itu akan menjadi half god, atau upper exitence"
"......"
"Tenang kamu masih manusia, kamu sendiri tahu cara kerja sihir ku kan"
"Ku tahu"
"Baiklah ku lanjut dulu"
"Tunggu"
"Hm?"
"Bagaimana dengan monster?, apa mereka bisa berkembang menjadi lebih kuat??"
"Hm... mereka pada dasarnya tidak akan pernah berkembang karena hanya tahu makan, tapi berbeda jika monster itu memiliki kecerdaan tinggi, di tambah lagi kekuatan monster itu berasal dari mana yang ada di alam ini, bisa saja dia menjadi bencana"
"...."

"Master pelanggan nya sudah bertumpuk, segeralah kemari" teriak Asuka.
"Baik"

"Nanti aja kita lanjutkan"

Riala berlari ke kedai nya.

Aku berjalan pulang.

"Aah..."

Aku merasa tidak sopan karena tidak makan disana, mungkin ku akan memesan makanan lain waktu .

Aku lalu teringat Dern, kurasa dia baik baik saja, lagian masalahnya sudah selesai

Aku kembali ke kediaman ku, walau setelah hampir sejam berjalan.

"Hei Dariun mau duel?"

Aku melihat seorang anak laki laki seumuran ku, rambut coklat, dia anak teman ayahku, ayah itu seorang duke, nama nya adalah Karsk.

"Tidak"
"Ayolah, lagian kan kamus udah belajar di sekolah"
"ayahmu kan Duke, mengapa kamu tidak bersekolah juga?"
"Aku ini di bimbing khusus oleh guru pribadi ku tahu"
"Kalau begitu ku menolak ajakan mu"
"Kamu takut kalah kan??"
"Berisik, nanti kalau kamu kalah lagi kamu akan mengadu ke ayah mu"
"Tidak akan, ku sudah bukan anak manja lagi"
"Makanya aku bilang tidak"

Aku berjalan memasuki rumah.

Dia juga ikutan masuk.

"Ayah... anak teman ayah terus mengikuti ku"

Kebetulan ayah ada di lantai bawah.

Dia berjalan keluar.

"Kamu pasti ada utang ke dia"
"Tidak, dia terus memaksaku untuk duel"
"Kalau begitu ladenin aja"
"Ayah lupa?, berapa kewalahan kita karena dia mengaduh ke ayah nya"
"Haaah... benar juga"
"Huwaa ku ini tidak akan mengadu ke orang tua ku lagi"
"Yang benar anak manja?"
"Haaa!? Kamu memanggil ku anak manja!? Akan ku adu.."
"Tuh kan kata itu muncul lagi"
"Tidak tidak, maksudku aku akan mengadukan pedang ku dengan pedang mu"
"Haaah... awas kalau kamu mengadu lagi"

Aku kemudian ke lapangan depan rumah.

"Aku dengar anak ku akan berduel dengan anak mu Khei"
"Ooh kebetulan bangat kamu disini"

'Syukurlah ada ayah nya yang langsung melihat pertandingan ini'

"1"
"3!"

"Hei mana angka 2 nya???" Ucap Karsk
"Fokus!"

Aku mengayunkan pedang kayu ku ke pedang yang di pegang nya.

"Hei!"

Dia mebalas serangan ku.

Aku menendang perut nya, dia mundur 3 langkah, lalu aku menebas ke depan pedang ku.

Dia menangkis lagi.

Dia mundur dan menusukan pedang nya ke arah ku.

Aku menunduk dan menusuk perut nya dengan ujung pedang kayu ku.

"Hei teknik apa itu!??" tanya Karsk.
"Ini.. teknik bebas ala dia"
"Siapa dia itu?"
"Rahasia"

'Ku meniru cara bertarung bar bar milik Fierre'

Dia kemudian melakukan kuda kuda dan tidak mau bergerak, dia bersiap menebasku saat ku sudah dekat dengan nya.

Aku berlari ke arah nya

Saat dekat dengan ku dia langsung menebaskan pedang nya ke arah kepala ku.

Namun.

Aku melakukan slide dan menusuk perut nya dari bawah lagi.

"Aaakh"

Ku langsung melompat mundur.

"Hei serangan seperti itu sangat licik tahu"
"Itu taktik bukan licik"

"Teknik yang hebat anakku"
"Itu teknik? Itu lebih mirip menyerang dengan gila"
"Anakku tidak gila, dia itu menyerang dengan baik"
"Seharusnya dia bertarung ala ksatria"
"Anakku bukan ksatria tapi ahli pedang"
"Ahli pedang macam apa yang menyerang dengan gaya seperti itu"
"Memangnya ada aturan pokok soal bagaimana ahli pedang itu?"

Kami berdua melihat mereka berdua dengan tatapan kosong.

Tiba tiba kepala mereka dilempari panci.

"Kalian berdua berisik! Apa kalian berdua benaran bangsawan???"

Kami melihat ke samping, ada seorang juru masak wanita.

Tapi dia bikan juru masak, dia seorang bangsawan yang hobi memasak.

"Haaaaah kamu ngajak berantam!???"

Akhirnya mereka bertiga adu mulut.

"Karsk mau pergi makan?"
"Dimana?"
"Rahasia"

-------------------------

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang