MAMAAAAAAAAAAK

174 22 1
                                    

Erisa dan Sigea saling bertatapan.

"Siapa yang serang duluan?" Tanya Erisa

Tiba tiba Sigea muncul di depan nya dan menjentilkan bola api ungu ke perut Erisa.

Erisa terkena bola api itu secara telak dan terpental.

Bola api itu tidak membakar tapi malah seperti mendorong Erisa.

"Inilah kekuatan ku, mengendalikan dan memanipulasi api, ku bebas melakukan apapun dengan api ku"

Dia membuat 10 bola api dan menembakkan nya ke Erisa.

Erisa langsung berdiri dan menghindari bola bola api itu.

Sigea langsung menjentilkan 1 bola api tepat ke arah Erisa menghindar.

Erisa reflek menangkis bola api itu, namun bola api itu malah pecah seperti dan menggores lengan Erisa.

"Heal"

Erisa menggunakan sihir penyembuhan ke dirinya sendiri.

"Kamu tidak menyerang?"
"....."

Erisa melempar pedang biasa nya.

Lalu terbentuk pedang hitam di depan nya.

"Grab all"

Semua tumbuhan di sekitar nya layu, hewan hewan tumbang dan tertidur, angin menjadi tenang.

Pedang hitam nya memancarkan aura ungu

"Eradication"

Tiba tiba semua di sekitar nya lenyap, Sigea yang merasakan aura berbahaya langsung meloncat sejauh dan secepat dia bisa.

Tiba tiba belakang erisa muncul jam.

"Countdown"
"3"

Sigea melihat semua di sekitar erisa hilang terkejut lagi karena ada angka tiga di telapak tangan nya.

"2"

Sigea segera menembakkan beberapa bola api, namun langsung terurai.

"1"

Sigea memutuskan untuk mendekati Erisa.

Saat sigea sudah sangat dekat dengan Erisa.

"0"

Jam Erisa berhenti dan Sigea langsung tumbang di depan kaki Erisa.

Erisa membuka penutup mata nya.

"Kekuatan mu sudah mengerikan walau tanpa ultimate"
"......"
"Aku melemah ya"
"...."
"Haaah.."
"Ku dari tadi menggunakan ultimateku..."
"Hmm?"
"Heartless me, itulah ultimate ku, diriku menjadi tidak berperasaan, tidak memikirkan siapa orang yang ku lawan, tapi ku masih bisa mengendalikan diriku"
"Ultimate yang sederhana tapi sangat berdampak besar pada mu"
"Yaaah begitulah"

Erisa menancapkan pedang nya ke tanah.

"Release"

Tiba tiba area sekitar nya kembali semula.

Erisa mengeluarkan pil kuning dan menempelkan nya ke punggung sigea.

"Menyerap!"

Pil itu pecah dan masuk ke tubuh Sigea.

"Baiklah seharusnya kakak bisa bergerak"
"Haaah... Makin lama ku makin lemah saja, apa karena ku lama tidak latihan"
"Kakak menyembunyikan kekuatan kakak kan?"
"Tidak tidak, aku satu satu nya raja iblis yang tidak berultimate, aku terpilih karena elemen api ku dan memanipulasi nya saat berbahaya jika di sana, namun kekuatan mu yang membuat semua mana di alam menjadi milikmu auto mengalahkan ku"
"Jadi aku raja iblis sekarang"
"Secara kekuatan iya, tapi secara teknis tidak"
"Bisakah aku menyelesaikan sekolah ku dulu?"
"Hmm akan kubicarakan itu dengan petinggi tapi karena kamu yang terkuat kamu bebas melakukan apapun sesukamu selama tidak di kudeta...."
"Baiklah"

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang