MENUJU KOTA

789 69 51
                                    

"Ka-kakek, tolong kembali seperti dulu, ku menjadi seperti ini karena keberuntungan"
"Baik saya mengerti"

Aakh sial!

Tiba tiba kakek berjalan pergi, dia mengambil pisau, lalu dia berjalan lagi ke aku, aku menutup mataku, dia hanya melewati ku, lalu ku mendengar suara tusukan.

"Hei Riala, bantu kakek bersihkan babi hutan ini"
"Ba-baik!" Jawab ku dengan bahagia.

Akhirnya kami memakan babi panggang.

"Sisanya kita simpan ke gudang"
"Apa tidak busuk?"
"Tidak gudang itu mempunya efek khusus, yaitu waktu di dalam berjalan lebih lambat"
"Ooh.. ku baru tahu"
"Mungkin karena itu alat sihir sehingga kamu tidak bisa melihat mana nya"
"Benarkah?"
"Mau belajar persepsi sihir?, itu berguna untuk merasakan sihir, mau punya manusia atau alat"
"Mau!"
"Baiklah sekarang habiskan makanan mu"

Aku segera memakan habis daging yang ku pegang.

Lalu ku mencuci mulut dan tangan lalu berlari ke kakek.

"Ok ku siap!"
"Baiklah sekarang tutup matamu"

Aku menutup mataku tiba tiba ku merasakan sesuatu melewati tubuhku tapi bukan angin, alu baru bisa merasakan nya jika ku berkonsentrasi pada aliran itu.

"Buka matamu"
"Baik"

Ku membuka mataku dan melihat sebuah mesin seukuran pintu, kapan kakek membawa nya?

"Kamu merasakan nya kan?"
"Iya"
"Ini di sebut mesin penghancur kristal sihir, dia akan memasukan energi sihir yang besar ke kristal sihir sampai kristal itu pecah"
"Wooow, pantas ku bisa merasakan itu dengan mudah"
"Ok coba dengan mata terbuka sekarang"
"baik!"

Kakek menekan tombol di mesin itu, ku bisa merasakan aliran itu dengan mudah.

"Kerasa kakek"
"Ok coba ini"

Kakek mengeluarkan sebuah bola kuning, ku bisa merasakan sesuatu dari bola itu, sensasi nya saat ada jari yang mau menggelitik kita.

(AN: bagi yang tidak paham mungkin anda akan paham jika anda di kelitik di bagian kaki, lalu ada jari yang mau menggelitik kaki, lalu kamu merasa geli padahal tidak tersentuh, jika kamu orang nya gak peka ya udah :v)

"Ku merasakan nya"
"Hooh baiklah, kita loncat ke yang tersulit"

Kakek melambai kan tangan nya, seperti mengetes sesuatu, lalu dia mengangguk kan kepala nya.

"Ada apa kakek" ku berencana berjalan ke arah kakek.
"Jangan kesini, kamu coba rasakan aliran sihirnya"

Aku mengangguk, aku hampir tidak bisa merasakan apa apa, lalu aku menutup mataku lalu berkonsentrasi, aku merasakan sesuatu, seperti seutas benang menyentuh rambut ku, hampir tidak terasa!

"Ku merasakannya, terasa begitu samar samar" sambil ku menutup mata.

Ku mencoba membuka mata, ku sudah bisa merasakan nya, ku terus mencoba merasakan nya hingga terbiasa, ku juga mundur untuk mengetes seberapa jauh ku bisa merasakan nya, ntah berapa menit ku bisa merasakan nya dengan jelas.

"Sebenarnya benda apa ini kakek?"
"Ini.."

Dia mengambil sebuah batu, lalu dia melempar ke sumber energi itu tiba tiba itu meledak, dan terlihat sebuah beda seperti ranjau tapi berbentuk tiang.

"Haah!?"
"Ini adalah perangkap yang ku ambil dari dungeon, perlu 1 bulan agar ini bisa di lepas dari tempat nya secara aman"
"Ini dapat membunuh kan?"
"Iya"

'Untung aku tidak berjalan beberapa langkah tadi'

"sepertinya sudah saat nya"
"Apa kakek?"
"Kita akan ke kota, bisa kesusahan kamu jika tidak tahu apa apa saat ke kota"
"Iya juga"
"Besok pagi kita berangkat"
"Baik!"

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang