ASUKA

187 29 2
                                    

Aku Asuka, seekor familiar dari dewi Riala, awalnya ku hanya seekor kucing, tapi karena kekuatan dewi Riala ku mendapatkan tubuh manusia ini.

Tugas familiar adalah mematuhi perintah tuan nya, tapi ku sama sekali tidak pernah di perintahkan oleh dewi Riala.

Aku di beritahu bebas melakukan apapun, jadi Aku membaca cerita bergambar milik dewi Riala.

Biasanya ku memakan cemilan sambil membaca buku itu di ruang pertama.

Ku membaca soal perbudakan

[Tuan? apakan aku ini tidak berguna bagiku?? Mengapa kamu mengabaikan ku setiap hari??]
[Benar kamu ini tidak berguna!, tidak bisa apa apa!]

"Haah!?"

'Apa dewi berpikiran seperti ini juga?'

Aku melihat sekarang jam 1 siang.

Lalu seseorang membuka pintu.

Master ku.

Aku lalu berdiri dan menyambutnya.

"Selamat datang master"
"Oh iya Asuka, apa ada yang datang hari ini?"
"Tidak ada"
"Ok, mau kukis?"
"Ya"

Master berjalan ke dapur dan membuat kukis.

Tak lama kemudian teman nya master pulang, ku juga menyambutnya.

"Oh Erisa bantu aku membuat kukis ini"
"Ok, oh iya nanti kita rapat"
"Huuh? Nanti?, tapi kan acaranya 5 hari lagi"
"Hilih, emangnya kita bisa siapin dalam sehari"
"Kurasa bisa"
"Haaah... pokoknya datang saja nanti"

'Mengapa master tidak meminta bantuanku?'

Setelah selesai membuat kukis, dia langsung pergi.

"Apa aku benaran tidak berguna"

Aku membaca lanjutan buku itu.

"Wanita itu pergi dari rumah itu"

Aku akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah.

Saat ku keluar dari rumah tiba tiba ada suara di belakang.

"Mau kemana kamu?"

Aku melihat gadis berambut pirang memakai piyama kelinci.

"Dewi Eschiea, ku merasa diriku.."
"Tidak berguna?, hah?! Siapa bilang"
"Apa maksud anda? Ku benaran tidak berguna, ku sama sekali tidak di beri perintah, bahkan master tidak meminta bantuan ku"
"Hahaha... apa kamu pernah mendengar kejatuhan seorang dewa?"
"Pernah, itu kondisi dimana dewa menghancurkan apapun tanpa alasan kan?"
"Apa kamu tahu penyebabnya?"
"Penyebab?"
"Iya"

Dia mengambil satu kukis yang di buat master.

"Hmm enak, oh iya, ayo lanjutkan, penyebabnya ada berbagai macam, bisa karena bosan, bisa karena kesal"
"Emosi?"
"Ya, kira kira begitu, tapi, lain cerita jika penyebab nya adalah rasa kesepian dan tekanan mental"
"Tekanan mental?"
"Iya, apa kamu ingat kondisi mental Rine saat kakek Dremia meninggal?"
"Uuh... aku hanya bisa merasakan aura sedih dan takut"
"Itu hanya sebagian, Rine itu anak yang haus kasih sayang, mental nya masih belum stabil, dia juga agak labil"
"Tapi masterkan.."
"Dewi? Memang dia dewi, tapi tetap saja dia seorang gadis kecil yang masih memginginkan kasih sayang, di kehidupanya yang dulu dia sama sekali tidak di pedulikan orang tua nya"
"...."
"Namun di dunia ini, dia mendapatkan yang namanya kasih sayang, dia menjadi seorang gadis yang manja"

Dia memakan kukis lagi.

"Saat kakek Dremia itu sakit, dia berencana menyembuhkan kakek nya secara diam diam, namun, kakek Dremia terus mengetahui hal itu"
"...."
"Dia tahu bahwa yang hidup akan mati, tapi dia tetap tidak bisa merelakan nya, bahkan dia berencana menggunakan perintah mutlak, tapi dia tersadar bahwa hal itu hanya menguntungkan dirinya sendiri"
"....."
"Rine itu abadi, dan kakek Dremia tahu itu, jadi dia berencana untuk menjadi salah satu batu loncatan bagi Rine, karena dia abadi pasti akan banyak orang yang disayanginya meninggal"
"...."
"Tiap malam dia selalu memikirkan masa lalu nya, dia membaca ulang buku harian soal kakek nya"
"...."
"Dan kamu, kamu adalah satu satunya orang yang bisa mendapingi nya untuk selama nya"
"!?"
"Kamu familiar khusus, kamu mendapat wujud manusia bukan karena besar kekuatan nya"
"Apa maksud anda?"
"Kamu coba pikir, mana ada familiar yang memiliki sebagian ingatan majikan nya"
"!?"
"Kamu adalah pecahan dari jiwa Rine"
"Aku?..."
"Kamu akan tahu suatu hari nanti"

Lalu dia berjalan ke depan ku.

"Jadi jangan pernah berpikir bahwa kamu itu tidak berguna ya, keberadaan mu saja sudah sangat menolong nya"

Suara nya begitu lembut dan jernih, perkataan nya begitu menempel ke hatiku.

"Sepertinya dia sudah pulang ayo sambut dia"

Dewi Eschiea kemudian hilang.

Aku pergi langsung berdiri di ruang utama.

Tak lama kemudian master dan teman nya pulang.

"Selamat datang"
""Kami pulang""

----------------

Maaf pendek cuma 600 kata doang :(





i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang