DI KOTA(1)

621 63 42
                                    

Kami sudah berjalan 3 jam, ku membuat keranjang kayu berisi kue sambil berteriak "dimana rumah nenek"

Kakek tertawa melihat ku.

"Tolong periksa perut nenek cucuku, perut nenek merasa tidak enak" ucap kakek meniru suara nenek namun gagal.
"Ngak ah, aneh"
"Ah..."

Kakek mengambil kue dari keranjang, aku juga, lalu kami duduk dan memakan nya.

"Stok makanan tak terbatas"
"Eheh.."

Setelah itu kami melanjutkan perjalan kami, aku melihat ada kargo lewat lalu ku berlari ke kargo itu.

"Pak pak ada jual buku?"
"Maaf dik kecil, kami tidak memiliki buku, sesampai di kota kamu bisa membelinya di toko buku, atau membaca nya di perpustakaan umum"
"Ooh trimakasih pak atas infonya"
"Dik kecil pintar ya, rajin lagi nih paman kasih gula batu"
"Trima kasih"

Aku mengambil gula batu itu, dia memberikan ku 4 butir.

Lalu ku berlari lagi ke kakek

"Kamu ini dah tahu tidak mungkin ada buku di pedagang keliling masih aja coba tanya, atau kamu mau makanan manis dengan memanfaatkan kepolosan dan keimutan mu itu?"
"Aah.. ngak ku hanya mencari informasi"

Aku mengambil satu gula batu lalu ku memasukan nya ke mulut sisanya ku masukan ke storage.

Setelah agak lama berjalan.

"Kota sudah dekat kan?" Tanya ku
"Iya, dari mana kamu tahu?"
"Ku melihat banyak bekas roda dan telapak kuda"
"Hmm pengamatan mu bagus juga, oh iya ku akan menjelaskan sistem keuangan dunia ini, mudah, kali 100 kali 100"
"Ooh.. ku paham tapi tolong sebutin tingkatan nya"
"Perunggu, perak, emas, orichalcum, adamantite"
"Ok ku ingat"
"10 adamantite itu senilai 1 holy gem"
"Ooh ok, harga yang paman itu kasih berapa?"
"Hm, 4 butir gula batu, 10 perunggu"
"Ooh ok, ku mengerti"

Ku dulu membeli gula batu sebungkus 1000 isinya 4 butir.

Tak lama kemudianku melihat sebuah dinding beton berwarna putih.

"Wow, pasti di dalam aman"
"Tidak, di dalam ada manusia yang lebih kejam dari monster kamu akan mengerti jika sebulan di sana"
"....."

Kami berdua berjalan ke gerbang, kami di berhentikan oleh petugas.

"Kalian dari mana?"
"Ku dan anak ini berasal dari gubuk di belakang gunung"
"Ooh baiklah silahkan masuk"

Kami memasuki gerbang.

"Apa ini? Kenapa tiap orang di tanya?, ku juga merasakan ada mesin di belakang mereka"
"Itu mesin pendeteksi kebohongan, mereka tidak mengijinkan orang dari kerajaan lain masuk, kurasa kamu tahu alasan nya"
"Iya ku tahu"

Tanah yang ku pijaki sekarang dimiliki kerajaan virius, beberapa tahun terakhir mereka sering berseteru dengan kerajaan tetangga, alasan nya tidak di ketahui.

"Nanti jam 5 sore datang ke penginapan yang ada di dekat gerbang barat, ini 1 orichalcum, belilah yang kamu suka, dan ingat jangan ditipu seperti anak kecil"
"Baik!"

Aku mengambil koin yang kakek berikan, ku pergi ke tempat yang terlihat seperti tempat berkumpul para petualang, ku masuk, lalu ke meja yang di depan.

"Ada apa dik kecil?" Tanya wanita berbaju pegawai.
"Ku mau menukar uang, tolong ubah ini menjadi koin emas"
"Ooh ok"

Dia mengambil uang ku lalu memberikan ku 100 koin emas, ku mengambil nya memasukan ke kantong kain.

"Trima kasih"
"Sama sama"

Aku keluar lalu jalan jalan, sekarang jam 9 pagi, masih ada 8 jam.

Aku berkeliling kota, lalu ku melihat apa yang ku cari

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang