PENCABUTAN KEBANGSAWANAN

197 27 2
                                    

"Dern tadi ada yang mengirimkan mu surat" ucap Xeion.
"Surat?"

Xeion memberikan sebuah surat, ku membaca nya.

"Apa yang tertera dalam surat itu?"
"Sesuatu tidak berguna"

Aku meremas surat itu dan melemparnya ke tong sampah.

'Dasar orang orang bodoh'

Kedua orang tua ku, tidak, kedua orang yang membunuh ayah dan ibu ku menyuruhku pulang.

Kedua manusia brengsek itu membunuh kedua orang tua ku hanya karena gelar goblok itu, mereka membiarkan ku hidup karena ku bisa menggunakan sihir.

Aku berhasil kabur tahun lalu, aku memutuskan.

Akan menghancurkan mereka hingga mereka rela memakan tanah.

Aku memasukan semua barang barang ku ke tas ku lalu pergi ke kediaman mereka.

Kemudian ku sampai di depan rumah yang agak besar, rumah milik orang tuaku yang di rebut mereka.

Prajurit yang berjaga di depan melihatku dan berteriak memanggil pelayan, ku tidak memiliki dendam dengan mereka jadi ku bersikap ramah dengan mereka.

"Ooh kak Fiena lama tidak bertemu"
"Tuan muda ku merasa agak canggung di panggil kak oleh mu"
"Ah tidak apa apa"
"Jadi apa tuan muda sudah merencakannya?"
"Ya..."

Mereka bahkan mendukungku.

Lalu ku tiba di depan sebuah ruangan.

Fiena maju dan mengetok pintu nya.

"Tuan, nyonya, tuan muda Dern telah tiba"

Dia membukakan ku pintu.

"Bersabarlah tuan muda" bisik nya ke arah ku.

Ku melihat kedua orang brengsek itu duduk di tempat uang seharusnya diduduki kedua orang tua ku.

Mereka mulai mengomel, aku langsung menggunakan mute.

Aku hanya diam sambil melihat ke mata mereka.

Mata mereka seperti mengucapkan "mending mati saja kau"

Kemudian mulut mereka seperti bilang "pergi ke kamarmu!"

Aku kemudian pergi ke kamar ku.

"Finea apa kamu dengar apa mereka katakan?"
"Mereka mencaci maki anda"
"Oh.."

Cara mereka membunuh kedua orang ku dulu adalah dengan menyekap mereka di basement selama sebulan.

Kedua orang tua ku di anggap menghilang saat perjalanan.

Seharusnya ada surat atau pesan di basement.

Aku tidak bisa menyelamatkan mereka karena ku dulu sangat lemah

Aku berjalan ke arah basement, ku menyalakan bola perekam.

Aku akhirnya tiba di pintu basement, ku membuka pintu itu dan melihat tangga, kebawah, di ujung tangga itu ada lorong.

Aku berjalan di lorong itu dan melihat sebuah pintu besi.

Aku masuk ke dalam pintu besi itu tiba tiba pintu besi itu tertutup.

"Anak bodoh, akhirnya kamu akan mati menyusul kedua orang tua mu"
"Jadi kalian yang membunuh orang tua ku? mereka bukan menghilang"

'Ku hanya berpura pura, kebetulan ku sedang menggunakan bola perekam'

"Jelas lah, mereka juga yang terlalu bodoh hingga terkena umpan kami"
"Berkat mereka kami bisa hidup enak sekarang, silahkan menikmati waktu waktu terakhirmu di ruangan gelap itu"
"Hei keluarkan aku!"

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang