"Keahlian dan kemapanan sihir dan fisik itu pelajaran seperti apa" bisik ku ke Erisa.
"Kita ke lapangan dan latihan meningkatkan kemampuan kita"
"Ooh..."Aku memikirkan bagaimana cara ku menyamar, lalu ku merasakan sesuatu seperti kapur meluncur ke arah ku, ku mengambil kapur itu tanpa melihat, lalu ku tersadar.
"Aaah maaf kan aku, lain kali aku tidak akan berbicara"
"Bukan.., sekarang giliran mu untuk memperkenalkan dirimu"
"Aah baik, namaku Riala Dremia, ku berasal dari belakang gunung Birion"
"Dremia?, bagaimana keadaan pak Dremia sekarang,"
"Dia meninggal sebulan yang lalu"
"Ku turut berduka cita, silahkan duduk kembali"Ku kemudian duduk.
"Riala, apa benar pak Dremia meninggal?"
"Iya, dia tidak ingin di sembuhkan ku tidak tahu alasannya"
"Mungkin dia lelah akan hidup nya"
"Memangnya masa lalunya seperti apa?"
"Dia dulu membantai 1 kerajaan, alasan nya masih tidak di ketahui, lalu dia juga membumi hanguskan beberapa kota"
"Apa?, tapi dia sangat baik kepada ku!"
"Ya, kan sudah ku bilang alasan nya tidak di ketahui, tapi dia menyelamatkan kerajaan ini dari serangan iblis"
"....."Ku kemudian melihat ke arah guru.
"Jika kalian telah mengerti coba pecahkan bola kaca yang di meja kalian dengan mana kalian"
Aku melihat ke arah meja di depan ku, kosong melompong, lalu muncul sebuah lingkaran sihir dan terbentuk sebuah bola kaca sebesar kelapa.
Aku membuat bola mana kecil dan menjentilkan nya bola kaca itu, bola kaca itu pecah.
"Hei bukan seperti itu, tapi masukan mana ke dalam bola kaca itu lalu rotasi kan" ucap guru itu ke aku.
Sebuah bola kaca muncul lagi, ku menyentuhkan jari ku ke bola kaca itu, lalu ku memutar mana ku dengan cepat dan bola kaca itu pecah.
Aku kemudian duduk santai lagi, ku melihat erisa kening nya mengkerut, ku melihat ke belakang.
Siswa lain nya juga melakukan hal yang sama kecuali satu orang, pria yang aku ajari tadi pagi.
"Erisa, bayangkan mana mu berputar, bukan berpikir"
"Eh?"Erisa lalu melihat ke bola kaca itu, bola kaca itu pecah.
"Eh iya..."
Guru itu terlihat tenang saja.
Guru itu mengeluarkan sebuah tabung kaca besar yang muat di masuki seorang pria dewasa.
"Perhatian"
Para murid yang fokus itu melihat ke arah guru.
"Kuat atau tidak nya seseorang itu bukan hanya tergantung kapasitas ME, tapi juga pengetahuan dan pengalaman"
Setelah dia mengucapkan itu, dia menunjuk jari nya ke arah ku.
"Riala, pecahkan tabung ini dengan ME mu yang hanya berjumlah 40 itu"
Aku berdiri dan menyuruh Erisa menyamping sedikit.
Aku keluar dari bangku ku dan maju ke depan, ku melihat para siswa itu melihat ke arah ku dengan muka tidak percaya.
Aku berdiri di depan tabung itu, ku memasukan mana dengan jumlah sangat sedikit lalu membayangkan mana itu berputar dengan kecepatan satelit yaitu 19.000 km/jam, 15 kali lebih cepat dari suara.
Aku melihat ke guru itu, guru itu mengangguk, dia membuat perisai sihir di sekitar tabung itu, saat tabung itu mau meledak ku melompat mundur dan booom.
Mata para siswa di belakang ku melihat ku dengan muka terkejut.
"Bayangkan jika seseorang ber ME 10.000 memiliki kemampuan dan pengalaman seperti riala, bahkan chimera pun tidak berkutik"
Aku kembali duduk di bangku ku.
"Haha... berapa lama kamu berlatih sihir?" Tanya Erisa.
"Sejak ku berumur 3 tahun"
"Haah!?"Siswa yang lain tidak mau kalah, mereka malah makin melotot.
"Mau sampai kapan mereka melakukan itu" ucap ku dengan suara kecil"
"Ku juga akan seperti mereka jika tidak di beritahu kamu, dan juga sepertinya pria dengan baju biasa itu terlihat berpengalaman"
"Dia tadi pagi ku kasih tahu tips nya, dia sudah ada di lapangan latihan saat jam 4 pagi"
"Heeh.. giat sekali"Aku melihat ke arah guru itu, lalu dia mengangguk.
Aku mengirim sebuah kertas yang bertuliskan.
"Mengapa kamu tidak memberitahu mereka?"
Lalu tak lama kemudian sebuah kertas muncul di meja ku.
"Kan lucu aja lihat mereka melakukan itu, lagian itu harus di dapat dari pemikiran masing masing individu atau berguru dengan yang ahli"
Erisa yang membaca surat itu juga mengirim surat ke guru, dia rupanya bisa sihir ruang.
"Apa yang kamu kirim?"
"Ku tanya bagaimana jika di beritahu"
"Ooh..."Lalu muncul sebuah kertas di meja nya.
"Tidak apa apa, dan juga jika orang nya tidak pandai atau tidak berbakat juga percuma di beritahu"
Lalu sebuah kertas muncul di meja ku.
"Trima kasih atas apa yang kamu ajarkan tadi pagi"
Aku melihat ke arah pria itu.
Aku menulis sama sama di sebuah kertas dan mengirim nya ke dia.
Karena bosan ku mengeluarkan buku penggunaan mana tingkat lanjut.
"Eeh buku itu kan buku mahal"
"Huuh.. ku membeli ini dengan harga 110 perak"
"Heeeh!?"
"Mau baca? Ini ku pinjamkan"
"Ok"
"Omong omong nanti istirahat ku ke perpustakaan"
"Ooh ku juga mau ke perpustakaan, siapa tahu ada dongeng"
"Ok kalau begitu nanti kita ke perpustakaan"Hampir 20 menit kemudian ku mendengar suara pecah, ku melihat seorang gadis pirang berbaju gotik warna ungu berpose kemenangan.
"Yeey! Lihat aku bisa nyahahahaha"
Ku lanjut membaca buku.
Pada akhirnya hanya 10 orang termasuk aku yang berhasil memecahkan bola kaca itu.
"Ok di kelas A ini hanya 10 orang yang bisa, setelah ini 10 orang yang berhasil ke lapangan latihan, dan yang belum bisa 3 hari lagi akan di tes lagi, kalau gagal lagi kalian akan di tukar dengan anak kelas 1 lain yang berhasil, mungkin kalian akan di pindahkan ke kelas B,C atau D jadi bersiap lah"
Guru itu keluar dari kelas, ku dan Erisa langsung pergi ke lapangan latihan, yang lain juga pergi ke lapangan latihan.
Ku merasakan gumpalan mana di samping Erisa lalu muncul pria yang tadi pagi.
"Oooh kamu bisa sihir teleportasi" ucap Erisa.
"Ya ku bisa, omong omong nama ku Toru Triantel"
"Kamu bukan bangsawan, habis namamu cuma 2 rangkap" tanyaku.
"Aah iya, ku hanya anak petani di desa sekitar kota, ku kebetulan bisa lolos seleksi"
"Kemampuanmu hanya teleportasi?"
"Tidak, ku menguasai elemen api, air, tanah, ruang, ku punya 1 sihir original, raze, gabungan dari elemen api dan tanah yang meratakan area 10 meter dari ku"
"Kalau aku eradication dan countdown"Lalu erisa menjelaskan sihir nya.
"Ku mau bertanya kenapa sihir original kalian pada destructive, coba pikirkan yang lebih efisien lah"
""Karena keren""
".... lihat ini salah satu sihir original ku"Aku mengeluarkan bola cahaya, cahaya itu menjadi sebuah kain, ku mengambil antagonism dan melukai tangan ku se diri, lalu ku menggerakan cahaya itu agar membalut luka ku, lalu cahaya itu pecah dan luka ku sembuh.
"Healing ray"
"Wooow ku tidak tahu sihir cahaya bisa seperti itu"
"Hebat"Tak lama kemudian kami tiba di lapangan latihan.
---------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my life
Fantasy[completed] rine seorang gadis sma kelas 10 dia seorang otaku, gamers, wibu, dan shut-in dia bahkan bangga akan hal itu semua game yang di mainkan nya pasti ada fitur gacha dan dia selalu mendapat ampas atau sampah suatu hari dia meninggal karena ke...