KANDIDAT

292 30 0
                                    

"Akan ku masukan benda terkutuk ini ke mulut kalian"

Aku membuka mulut mereka.

"Tunggu coba ku bangunkan pakai cara biasa"

Aku menggoyang badan asuka, lalu dia bangun.

Aku menggoyang badan erisa, masih belum bangun, ku menyiram air ke muka nya, masih belum bangun.

"Master, anda akan melakukan apa?"
"Sesuatu yang berbahaya"

Aku membuka mulut nya dan memasukan irisan tipis cabe itu.

"Gyaaaa!!!"

Erisa terbangun dan langsung berlari ke kamar mandi.

Tak lama kemudian dia masuk ke kamar lagi.

"Hei Riala, apa tidak ada cara lain!?"
"Aku kehabisan ide, ku sudah membangunkan mu dengan cara normal"
"Aaaargh lidah ku menjerit kesakitan"

Setelah itu kami turun dan makan.

"Riala, jam berapa kamu bangun?"
"Jam 4"
"Pagi amat"
"hooh.. ku dah kebiasa"

Setelah makan kami berdua mengganti baju dan menggunakan cleaning dan berjalan menuju sekolah.

Saat tiba di kelas ku melihat Fierre dan Crinea.

"pagi Fierre, pagi Crinea"
"Oh pagi Riala, pagi juga Erisa"
"Pagi"

Pelajaran pertama adalah sejarah, guru nya seorang kakek kakek.

Akhirnya waktu istirahat.

"Erisa mau ikut ke perpus?"
"Mau"

Kami berdua berjalan ke lantai 2, lalu ke ujung lorong, ada sebuah pintu, kami membuka nya dan melihat banyak buku.

Tiba tiba seorang wanita berjalan ke arah kami.

"Maaf perpustakaan hanya untuk kaum bangsawan"
"Apa? Ini namanya diskrimasi"
"Tapi memang seperti ini peraturan nya"

Kami keluar lagi.

"Aaaah apa apa an itu"
"Cih.."

Akhirnya kami ke kantin, antrian nya agak ramai, kami masuk ke dalam barisan.

Tiba tiba ada orang memotong jalur kami.

"Kami bangsawan biarkan kami duluan"

Aku dan Erisa saling menatap.

"Kalian pikir kami peduli sama bangsawan" ucap Erisa
"Bodo amat" dukungku.

"Apa!? Nantu ku adukan ke orang tua ku"

"Haah! Lihat ada bangsawan manja disini"
"Manja"

"Kalian!"

Salah satu dari mereka menarik pedang mereka.

"Haah! Lihat anak manja ini ngamuk"
"Manja"

"Kalian!!!"

"Oh lihat anak baron ini marah"
"pemarah"

Dia menebaskan pedang nya ke arah kami.

Ku menangkisnya dengan koin perak.

"Ooh.. anak kelas C ini menantang kita"
"Lemah"

"Emang nya kalian kelas apa hah!? palingan B"

""Kami kelas A""

"Memangnya kenapa dengan kelas A!? Tinggal ku adukan dan kalian keluar dari sekolah ini"

"Lihat dia mulai menggunakan nama keluarga"
"Pengecut"

Muka orang itu mulai memerah.

"Baiklah akan ku adukan setelah pulang sekolah nanti"

i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang