MASUK ATAU TIDAK

211 27 3
                                    

Aku sekarang berada di lapangan latihan, ntah mengapa gadis berjubah merah itu melarang siswa lain untuk menonton.

Didepan ku berdiri gadis berjubah merah itu, kalau tidak salah namanya Riala.

"Baiklah.. sebenarnya aku lagi malas hari ini, jadi tes nya si Erisa saja yang lakukan"

Gadis itu berjalan ke kursi penonton.

Lalu gadis berambut hitam meloncat ke lapangan.

"Baiklah kita akan saling menembakan sihir, seperti pertarungan antar cowboy"
"Cowboy apa itu?"
"Aah tidak tidak, intinya kita diam di tempat kita berdiri lalu menembakan sihir kita secepat yang kita bisa saat aba aba ke 3, dan kita tidak boleh menghindar"
"... baik"

Karena aku sedang memakai specter mungkin sihirnya tidak akan ber efek pada ku, ku menyiapkan sebuah duri es.

Gadis itu hanya membuat sudut siku siku dengan jari telunjuk dan jempol nya.

Lalu muncul layar yang bertuliskan 1 lalu 2 dan kemudian.

3

"Kbom!"

Tiba tiba ku terlontar, namun ku tidak terluka.

"Wow keren"
"A-apa yg terjadi?"
"Tembakan ku melewati tubuh mu"
"Lalu kenapa ku terlontar"
"Mau coba lagi?"

Dia mengarahkan jari nya ke aku.

"Kbom!"

Aku terhempas lagi.

"Sihir macam apa itu!? Mengapa bisa angin hasil sihir nya sekuat itu??"
"Ini sihir original ku, kemampuan mu itu sangat langka, tapi"

Gadis itu datang mendekat ke arah ku, lalu tangan nya muncul sebuah pisau dan dia menggores pipi ku.

"Lihat, serangan fisik berefek padamu"

'Dari mana dia tahu!?, ku sendiri bahkan tidak tahu'

"ME mu kira kira 70k, dan PE mu hanya 20k, kamu bakal mati jika salah satu dari kami meninju dengan kekuatan penuh, bahkan ada yang bisa membunuhmu dengan menjentilkan jari nya"

'Yang benar saja?'

"Jadi apa aku lolos?"
".... hei Riala lolos tidak"
"Dia lolos"

Gadis itu masuk ke lapangan latihan.

"Kamu. Mulai hari ini kamu akan berlatih seperti di neraka"
"Ba-baik"
"Kalau ada rapat datang kekamar no 256"

Lalu tiba tiba muncul pria berambut hitam di samping Riala.

"Riala biar aku yang melatih nya"
"Ok, lagian ME mu lah yang terbesar di team 1, soal latihan fisik kita serahkan pada Fierre"
"Ok"

Tiba tiba sesuatu menghantam Riala, seperti sosok manusia yang terbakar, seperti meteor, namun di tangkis nya dengan satu tangan, lalu sosok itu terlontar ke dinding.

"Hei Fierre! Bisa ngak sehari tidak menggunakan punisher kick mu ke aku!"
"Ku penasaran, ku benar benar penasaran sebenarnya PE mu berapa, tadi ku pakai PE 3 juta dan gravitasi 100× saja masih bisa kamu tangkis"
"Ayolah, anggap saja aku ini cuma 50 PE nya!"
"Ngak! Kamu itu abnormal"
"Kamu lah yang abnormal, masa dalam seminggu PE mu bisa kasih damage 10 juta haaaah!?"
"Apa hah!?, kalau gitu yang tidak normal itu dariun, bisa 30 juta!"
"Itu kalau dia 30 kali tebas"
"Apa hah!? Dia hanya perlu 15 detik untuk menebas 30 kali"
"Kalau kamu kan bisa asal gebuk dengan damage segitu!"
"Haah!? Asal kamu tahu saja, ku ku perlu meloncat tinggi untuk melakukan itu tahu jadi tidak bisa asal asalan!"
"Hilih tendangan naga putih mu aja dah bisa ngehancurin hutan yang ku buat"
"Kamu nya yang aneh bisa nangkis itu njer"
"Hah!? Dari mana kamu belajar kata itu njer"
"Mana ku tahu njer, coba tanya Erisa"
"Astaga kamu baca buku itu?"
"Iya!"
"Apa sebut sebut nama ku hah!?"

Aku hanya terpaku diam mendengar pembicaraan mereka tiba tiba pria berambut hitam itu menyentuh pundak ku.

"Kamu bisa menjadi seperti mereka kok, awalnya ku hanya ber ME 50k, sekarang ME ku... rahasia"
"??"
"Kamu pandai di sihir es kan? Sini ikut aku"

Aku pengikuti pria itu.

"Omong omong nama ku Toru, anggota yang lain sibuk melakukan hal lain"

Aku berjalan mengkuti nya terus, tapi kemana dia akan membawaku? Ini bahkan sudah sangat jauh dari lapangan latihan.

Kami melewati sebuah jembatan.

"Baiklah disini tidak akan ada orang yang akan melihat kita"

Tiba tiba ku melihat badan nya di selimuti aura mengerikan.

"Sekarang mari kita mulai"

3 jam berikutnya ku merasa seperti di neraka.

Setelah selesai latihan tidak manusiawi itu berjalan ke lapangan latihan.

Aku melihat gadis elf

Gadis elf itu duduk di kursi penonton sambil menggambar lingkaran sihir, di samping nya ada Riala, dia seperti mengajari gadis elf itu sesuatu.

Lalu gadis elf itu mengeluarkan sebuah cabe berwarna hitam dari kotak pensil nya lalu dia memakan nya.

"Tu-tunggu!" Teriak ku.

Aku berlari ke kursi penonton.

"Mengapa bisa kamu memakan kutukan neraka secara langsung"

Muka Riala terlihat ingin tertawa.

"Coba?" Ucap gadis elf itu

Aku agak ragu lalu ku mengambil cabe itu dari tangan nya, lalu ku masukan ke mulut, saat menyentuh lidah ku, cabe itu meledak dan mulutku serasa di bakar.

"Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah"!

Kemudian aku kehilangan kesadaran ku.

Aku kemudian mulai sadar, lalu ku membuka mata ku, ku melihat gadis elf, Riala dan Toru sedang berbicara.

"Oh dia sadar"

Aku mendengar suara dari belakang ku, aku melihat gadis yang menendang Riala

"Yare yare kamu berani amat mencoba hal aneh seperti itu, padahal baru pemula"
"Kamu sendiri awalnya sama kan?" Ucap Riala
"Haaaah!? Meremehkanku? akan ku tunjukan hasil latihan ku"

Dia mengambil 1 kutukan neraka dan memakan nya bahkan mengunyahnya, lalu ku melihat dia menelannya.

"Lihat aku sudah terbiasa kan?"
"Hm..."
"Ada apa Toru?"
"Insertion"
"Hyaaaaaah!?"

Tiba tiba gadis itu memeluk perut nya.

"Kamu jahat!, kenapa kamu memasukan bola api ke perut ku!?"
"Ku ingin mengetes kamu, sepertinya kamu bakal ketemu sihir original mu lagi"
"Ooh! Lihat ini, ku bisa melakukan ini"

Dia menarik nafas lalu dia menyemburkan api dari mulut nya.

"Aku lah naga dalam wujud manusia nyahahahahahaaha"

Aku merasa pusing karena melihat hal hal aneh, ku memutuskan utuk kembali kamar ku.

Saat ku buka kamar ku tiba tiba ada tiupan terompet.

""Selamat Gale atas kemenangan mu""

Mereka adalah ketiga teman ku, Vert, Myiles, dan Noire.

"Tidak ku sangka rupanya kamu punya kekuatan sehebat itu" ucap Myiles
"Ku iri padamu" ucap Noire
"Bwahaha, bagaimana kekuatan anggota team 1?" Tanya Vert
"Mereka gila gila Vert, kalau kamu melihat nya sendiri kamu bakal merasa seperti seekor semut gula"
"Yaah.. kalau begitu sebaiknya kita tidak macam macam dengan mereka"
"Ya"

Kami ber 4 berpesta.

Pagi nya.

Di kelas A.

"Salam kenal namaku Gale Briant semoga kita bisa akrab"

-----------------






i'm always unlucky in gacha, but i'm lucky for once and it change my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang