Ciji sudah menekadkan kali ini ia harus berbicara serius dengan Natha, jangan sampai gagal lagi seperti kemarin. Semoga saja Hana tidak lagi menjadi pengganggunya. Ciji mencari Natha di dalam kelas, karena ia baru saja sampai di sekolah. Saat sudah sampai, ia tak menemukan Natha dan tidak ada siapa pun di kelasnya, apa ini terlalu pagi? Tidak, biasanya sudah ada beberapa yang sampai, dan biasanya Natha sudah sampai. Eh tapi, Ciji dapat melihat tas Natha sudah ada di mejanya berarti ia sudah sampai.
Ciji menyimpan tasnya terlebih dahulu, kemudian ia keluar kelas untuk mencari Natha. Ciji mencari ke beberapa ruangan yang mungkin akan Natha jumpai. Dan lagi-lagi hasilnya nihil, Ciji tak menemukannya.
BRAKKK
Suara itu menarik Ciji untuk mendekat ke gudang, dimana suara itu berasal. Apa mungkin Natha ada di gudang? Tapi buat apa? Ah tidak mungkin. Akhirnya Ciji kembali berjalan.
BRAKKK
Suara bising itu kembali berasal dari dalam gudang. Akhirnya, karena penasaran, Ciji mau tak mau harus mengecek ada apa di dalam. Bisa saja itu maling kan.
Ciji membuka pintunya secara perlahan sampai suatu pemandangan yang membuatnya sangat terkejut bukan main. Ia langsung berlari masuk.
Di sana, ada Adit dan beberapa temannya dan juga Nagarjuna? Dan Natha, ia tergelatak di lantai dengan muka yang penuh luka lebam. Ciji mendorong Adit agar berhenti memukul Natha yang sudah terlihat lemah. Dan itu membuat hatinya sakit.
"Lo apain dia, berengsek?!" tanya Ciji, matanya berkilat emosi.
"Gue cuma mau ngelindungin lo dari cowok kayak dia."
"Gue gak mau lo disakiti."
"Lo tau?Dia berduaan sama cewek yang kita temui di mall, dan dia juga mengedektin lo. Lo cuma dijadiin mainan, El." maksudnya Hana? Jadi Natha beneran pacaran dengan Hana?
"L--lo pacaran sama Hana?" tanya Ciji ragu pada Natha dan Natha hanya mengangguk.
Tak terasa air matanya luruh tanpa diminta. Entah kenapa hatinya terasa sangat sakit mengetahui fakta itu. Ciji menatap Natha yang kini hanya memejamkan matanya karena menahan rasa sakit. Ia merasa kecewa pada Natha, tapi ia juga tidak bisa menyalahkan Natha, karena memang dirinya yang mendekati Natha bukan seperti yang Adit katakan.
"Lo salah! Gue yang ngedeketin dia! Gue yang cinta sama dia. Dan sekarang, dia udah punya pacar. Puas lo?!"
Dan kini, Adit yang terkejut. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Jadi maksudnya sekarang ia salah orang gitu? Tidak, Natha sudah membuat adiknya menangis jadi ia pantas dihajar sampai babak belur.
Ciji segera menghampiri Natha dan berusaha membopong tubuh Natha, tapi ia sedikit kesulitan karena tubuh Natha yang lebih tinggi darinya. Nagarjuna yang melihat itu segera membantunya. Ciji tak protes karena memang ia sedang butuh bantuan sekarang.
"Maafin gue, Nath." beberapa kali Ciji memgucapkan maaf, hanya bebisik sehingga Natha tak mendengarnya.
Mereka tiba di UKS, Natha dibaringkan di brankar dan segera diobati beberapa PMR yang berjaga di sana. Nagarjuna menatap Ciji yang terlihat khawatir. Sebenarnya tadi Nagarjuna sedang kumpul bersama Adit, ia juga heran kenapa Adit mengajaknya ngumpul di gudang, ia juga semakin heran saat Natha juga ada di sana dan Adit menghajarnya habis-habisan, ia terlihat emosi jadi Nagarjuna tak bisa menghentikannya, ia tak mau mengambil risiko nanti dirinya yang babak belur.
"Ji--"
"Apa?!" Ciji langsung membalasnya ngegas.
Nagarjuna terkejut, pasti Ciji marah padanya. Ciji kalo marah serem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go
Подростковая литератураKatanya, masa SMA itu paling menyenangkan. Namun, nyatanya banyak tekanan yang aku dapatkan. Katanya, remaja itu pikirannya bebas, mereka melakukan apa yang mereka suka. Namun, nyatanya jadi anak baik itu tuntutan mutlak. Mana ada kata bebas, bul...