26. Kesialan Ciji

649 43 0
                                    

Ciji sudah siap berangkat sekolah. Hari ini ia diantar mang Edi lagi, alasannya karena ayahnya ada di rumah. Jika ayah tau Ciji selalu naik ojol pasti dia akan marah. Entahlah, hobi ayahnya sekarang adalah marah-marah bahkan terhadap hal sepele pun.

Mata Ciji menyipit, memastikan siapa orang yang ada di depannya bertengger di atas motor, di luar pagar. Ciji semakin mempercepat langkahnya penasaran siapa orang itu dan ia langsung berjalan malas setelah tahu orang di depannya.

"Ngapain?" tanya Ciji malas, orang itu langsung menatap Ciji.

"Kuy berangkat bareng." orang itu menaik turunkan alisnya sambil tersenyum lebar. Orang itu adalah Nagarjuna.

"Ogah," ucap Ciji penuh penekanan.

"Ji, gue bela-belain ya mandi subuh dan berangkat sepagi ini biar bisa berangkat sekolah bareng lo," ucap Naga tak sepenuhnya benar. Sebenarnya ia sudah siap berangkat sekolah sepagi ini karena papanya ada di rumah. Dia diamuk papanya karena selama ini ia selalu telat datang ke sekolah. Pasti ini kelakuan pak June nih yang ngelaporin dia ke papa.

"Gue gak nyuruh tuh!" ucap Ciji cuek.

"Ji, hargain dong." Naga memelas agar Ciji berangkat dengannya. Alasan Naga ingin berangkat sekolah dengan Ciji agar Ciji tidak marah lagi kepadanya, semoga aja berhasil.

"Please, Ji. Gue minta maaf. Tapi sumpah deh gue gak ikutan mukulin si Natha," ucap Naga sungguh-sungguh. Ia memang tidak ikut memukuli Natha, hanya Adit saja. Karena saat itu juga Adit yang emosi dan tidak berpikir jernih dia langsung memukuli Natha karena melihat Natha berduaan dengan Hana, jadi Adit mengira Natha sedang mempermainkan Ciji.

Ciji menatap Naga yang memasang wajah memelas, ia juga melihat tatapan Naga yang sungguh-sungguh. Sebenarnya ia hanya kesal saja pada Naga, ia juga tidak sepenuhnya menyalahkan Naga. Biar kapok aja tuh Ciji cuekin.

"Oke," putus Ciji membuat Naga menatapnya berbinar.

"Beneran?" Ciji hanya mengangguk.

"Nah gitu dong dari tadi. Gue capek lama-lama nangkring di sini."

"Udah, buruan!"

.
.

Mereka sudah sampai di sekolah dengan selamat. Suasana sekolah masih cukup sepi karena masih pukul 7.10 sedangkan bel masuk pukul 7.30. Kebanyak murid-murid berdatangan saat detik-detik terakhir bel akan berbunyi. Atau tidak murid-murid sedang berkumpul di kantin hanya untuk jajan gorengan.

"Kok sepi anjir? Jadi berasa kayak anak rajin dah gue." Naga tersenyum bangga kepada dirinya sedangkan Ciji hanya mencebikkan bibirnya dan berjalan mendahului Naga.

Naga mengikutinya sambil terus mengomel karena Ciji meninggalkannya. Ciji menghentikan langkahnya tiba-tiba padahal mereka belum sampai ke kelas, baru saja mereka selesai menaiki tangga menuju kelas. Ciji seakan mematung di tempat membuat Naga hampir saja menabrak tubuh Ciji.

"Lo kenapa tiba-tiba berhenti sih? Hampir aja gue--" dengan refleks Naga membulatkan matanya, melihat pemandangan di depannya. Terlihat Natha dan Hana yang sedang berhadap-hadapan dengan jarak yang sangat dekat. Kenapa mereka tidak tahu tempat sekali, ini sekolah kali bukan tempat pacaran apalagi tempat mesum.

Before You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang