-28-

697 112 15
                                    

Soobin menatap setiap pergerakan Beomgyu, lelaki manis itu terlihat sangat gelisah.

"Kamu kenapa?" Tanya Soobin pada akhir nya.

Beomgyu menoleh menatap Soobin, "Ayo balik ke sekolah, Soobin" Jawab nya pelan.

"Kenapa? Kamu mau balik lagi sama Jaemin?" Soobin menatap Beomgyu dengan serius, yang di tatap langsung menunduk dan menggeleng pelan.

"Jangan apa-apa in Jaemin" Ucap Beomgyu lirih, mata nya sembab karena tadi menangis.

Soobin menghela nafas panjang, "Aku ada disini sama kamu, sayang" Ucap nya.

"Temen-temen kamu" Cicit Beomgyu pelan, air mata nya tiba-tiba menetes lagi.

Jaemin itu sahabat nya Beomgyu, ia akan sangat merasa bersalah kalau terjadi apa-apa pada Jaemin setelah ini. Beomgyu menyesal meninggalkan Jaemin sendirian di rooftop bersama teman-teman Soobin tadi, harus nya dia menyuruh Jaemin pergi duluan saja, daripada sekarang dia yang khawatir.

"Mereka nggak bakal ngelakuin hal yang di luar nalar" Ujar Soobin.

"Bohong!" Sahut Beomgyu cepat.

"Kenapa?" Tanya Soobin.

"Sekarang pasti mereka lagi ngeroyok Jaemin" Ucap Beomgyu, dia menatap Soobin dengan tatapan yang susah di artikan.

"Ngeroyok sama membunuh itu beda, sayang. Jadi kamu tenang aja" Kata Soobin, tangan nya beralih untuk menghapus air mata Beomgyu dan mengelus pipi bulat itu.

Plak

Beomgyu memukul tangan Soobin dengan keras, sang empu nya tidak kesakitan tapi malah terkekeh.

"Kalau terjadi apa-apa sama Jaemin, kamu juga bakal kena, Soobin. Aku nggak mau kamu di hukum dan berujung di skors nanti nya. Soobin, jangan ngelakuin hal kriminal, kamu bisa di drop out dari sekolah" Ungkap Beomgyu, ia menatap Soobin dengan penuh harap.

"..."

"Aku juga bukan nya belain Jaemin, Bin. Aku ngomong gini demi kebaikan bersama. Tolong untuk kali ini kamu nurut sama aku" Lanjut Beomgyu.

Soobin tersenyum sebentar kemudian buang muka, dia menatap lurus ke jalanan.

Sepasang kekasih ini sedang duduk di kursi panjang yang ada di taman kota ngomong-ngomong.

"Apa mau kamu?" Tanya Soobin pada akhir nya.

Beomgyu menarik nafas nya panjang, "Jangan sakitin Jaemin, atau~" Lelaki manis ini menjeda perkataan nya.

Soobin beralih menatap Beomgyu lagi, "Atau apa?" Tanya nya.

"A-atau kita putus" Lanjut Beomgyu, ia menangis sambil menunduk.

Soobin terkejut sama ucapan Beomgyu barusan, tapi ia menyembunyikan keterkejutan nya itu dengan menatap santai ke arah Beomgyu.

"Ini ancaman?" Tanya Soobin.

Beomgyu mengangguk pelan, "Iya, aku serius, Soobin" Ucap nya.

"Aku nggak suka di ancam" Kata Soobin dengan datar.

Beomgyu langsung mendongak buat menatap Soobin, "T-tapi maksud aku it~"

"Terserah kamu, kalau kamu mau putus silahkan" Potong Soobin cepat.

Beomgyu terkejut sama ucapan Soobin barusan, dia langsung menggeleng kuat.

"N-nggak, Soobin. Maksud aku bukan gitu, aku cuma ma~"

"Ayo aku antar pulang, nanti biar aku yang ngomong sama orangtua kamu" Soobin memotong ucapan Beomgyu dan langsung menarik tangan Beomgyu untuk berdiri.

"D-dengerin aku dulu, Soobin!!" Beomgyu memberontak saat tangan nya di tarik Soobin dengan kuat.

"Udah lah, Gyu. Nggak ada yang harus di dengerin lagi, aku udah nerima keputusan kamu buat putus. Tenang aja" Ucap Soobin.

Beomgyu terus menggeleng dan memberontak, ia mengumpat kepada diri nya sendiri kenapa memiliki tenaga yang sangat lemah seperti ini, Beomgyu ingin melepas tarikan tangan nya dari Soobin tapi tidak bisa.

Pemberontakan dari Beomgyu langsung berhenti waktu liat angkot berhenti di depan nya dan Soobin.

"Ayo naik" Kata Soobin dan menyuruh Beomgyu naik duluan.

Setelah mereka berdua naik, angkot itu langsung berjalan melaju dari taman kota.

Sebagian penumpang yang ada di dalam angkot menatap ngeri ke arah Soobin dan Beomgyu.

Sudut bibir Soobin terdapat bercak darah tapi sudah mengering, wajah Beomgyu basah oleh air mata serta mata nya sembab. Para penumpang itu berfikir pasti Soobin dan Beomgyu adalah korban dan pelaku KDRT, tapi kedua remaja ini memakai seragam SMK, bagaimana bisa?

"Kiri, bang" Kata Soobin begitu menyadari angkot nya sudah sampai di gang perumahan Beomgyu.

Soobin kembali menarik tangan Beomgyu untuk turun dari angkot, memberikan uang kepada sopir angkot terlebih dahulu tentu nya.

Setelah itu mereka jalan dan masuk ke gang rumah Beomgyu.

Soobin terus menarik tangan Beomgyu, tapi kali ini tidak dengan paksaan. Soobin menggandeng tangan Beomgyu lebih tepat nya.

Beomgyu hanya diam dan mengikuti. Jantung nya berdetak dua kali lebih kencang sebab ini adalah kejadian yang sangat tidak diinginkan di hidup nya. Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi.

Jantung Beomgyu seolah berhenti berdetak waktu liat Yoongi sedang menyiram tanaman dan Jungkook membaca koran di teras. Ah dia lupa, hari sabtu Jungkook libur bekerja.

Beomgyu takut kalau Jungkook akan marah besar kepada nya sebab dia bolos sekolah. Bukan marah sebenar nya, tapi kecewa. Jungkook pasti akan sangat kecewa melihat anak nya bolos sekolah seperti saat ini, tak terkecuali dengan Yoongi. Kedua orang tua nya pasti akan sangat kecewa.



=====

Putus nyambung terus SOOGYU nya, lama² mereka juga ikut karam kayak JAEMGYU. Gg canda:v

VOTE jangan lupa!

Pacaran || SOOGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang