Kalau boleh jujur, Beomgyu sangat mencintai Soobin. Hanya saja ia masih bingung dengan perasaan nya. Hati nya mengatakan ia mencintai Soobin sedangkan di sisi lain hati nya juga sedikit terluka begitu tau Jaemin–cinta pertama nya menyukai Minhee–sahabat nya sendiri.
Beomgyu menghembuskan nafas pelan. Seketika bendungan kembali menghiasi mata nya, ia menangis. Kepala nya langsung mendongak ke atas langit malam. Menikmati setiap hawa dingin yang menusuk kulit nya, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa rambut nya, poni nya bergerak ke kanan dan ke kiri.
Beomgyu menarik nafas, ada sesuatu yang hilang dari hati nya. Lelaki manis ini masih setia menatap bintang-bintang di balik jendela kamar yang sengaja ia buka. Duduk di atas kursi empuk, ia mencari-cari manakah bintang yang paling terang cahaya nya. Mencari-cari Aldebaran yang kini sedang meredup bersama dengan luka. Air mata nya terus menetes begitu saja melewati pipi tembam nya.
Malam ini terasa menenangkan, meski luka di hati nya tetap terjaga di sana. Beomgyu tau alasan nya kenapa, karena ada Aldebaran di atas langit, karena ada Aldebaran yang bersinar terang dalam gelap nya langit.
Aldebaran, sebuah kata yang melengkapi nama seseorang, seseorang yang kini telah menjadi mantan nya. Beomgyu mendengus, kini pemilik nama itu sudah tidak ada lagi di hidup nya, tidak bisa mencubit pipi nya, tidak bisa membonceng nya lagi setiap pulang sekolah, tidak bisa tertawa bersama nya, dan tidak bisa bersama nya lagi. Pemilik nama Aldebaran itu sudah tidak bisa menatap mata nya. Aldebaran sekarang sudah benar-benar redup, tidak ada sinar yang selalu membuat nya indah seperti dulu.
"Aku bahagia kalau kamu bahagia, Gyu. Dan sebalik nya, aku sedih kalau kamu sedih."
Ingatan nya kembali fokus pada ucapan Soobin waktu itu. Ucapan yang seolah-olah hanyalah fiktif belaka yang keluar dari mulut Soobin.
Beomgyu menggeleng kuat-kuat mengingat pernyataan itu. Pernyataan yang berarti Soobin akan bahagia saat Beomgyu bahagia, dan akan sedih saat Beomgyu sedih.
Tapi, apakah Soobin tau kalau disini Beomgyu sedang sedih? Apakah Soobin juga akan sedih sama seperti dirinya sekarang ini? Apakah Soobin akan memikirkan perasaan nya ini? Tentu saja tidak, karena Beomgyu tau kalau ucapan Soobin waktu itu hanya omong kosong semata.
Banyak yang bilang kalau cinta itu butuh perjuangan. Tapi Beomgyu tidak pernah mengalami semua itu, Soobin tidak pernah berjuang untuk mendapatkan nya kembali, padahal lelaki berandal itu dulu pernah bilang kalau ia sangat mencintai Beomgyu.
Sekali lagi, Beomgyu menghela nafas pelan. Ia bodoh, ia terlalu bodoh untuk mempercayai ucapan orang lain.
Apakah lelaki seperti Beomgyu tidak pantas untuk bahagia? Apa hanya lelaki yang mendapat julukan 'Preman sekolah' saja yang bisa bahagia? Entahlah, Beomgyu juga tidak tau.
Lelaki manis ini tersenyum sendu. Ia memang bodoh telah menaruh hati pada seseorang bernama Soobin.
Tentu saja Soobin tidak pernah berjuang karena ia memang tidak mencintai Beomgyu, ia hanya bermain-main saja dengan lelaki polos seperti Beomgyu.
Ah tapi Beomgyu tidak pernah menyesal mencintai Soobin. Entahlah, Soobin itu manusia yang menarik. Beomgyu pernah tertawa lepas saat bersama Soobin, Beomgyu pernah tersipu karena rayuan Soobin, dan Beomgyu pernah bahagia bisa dimiliki lelaki seperti Soobin. Soobin, lelaki dengan paras menawan idaman semua orang.
Beomgyu tersenyum mengingat nama itu. Soobin Arlley Aldebaran.
Aldebaran adalah bintang yang paling terang dalam rasi Taurus, dan salah satu bintang yang paling terang dalam langit malam. Aldebaran merupakan bintang yang paling mudah di temukan di langit, dengan diameter 44,2 kali lebih besar dari diameter matahari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran || SOOGYU
FanfictionLokal AU! Soobin Arlley Aldebaran yang tiba-tiba datang ke kantin dan langsung menyatakan cinta kepada tetangga kelas nya yang bernama Beomgyu Rayyan Ravendra. "Kamu indah" Deg "Karena kamu indah, kamu harus mau jadi pacar aku" Warn! Ini cerita ff B...