09. Get Shock

37.3K 4K 937
                                        

Kalian jangan scroll ke bawah dulu buat tau akhirnya ya, ga boleh curang nanti diciom Jeon-Ssaem >_<______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian jangan scroll ke bawah dulu buat tau akhirnya ya, ga boleh curang nanti diciom Jeon-Ssaem >_<
______________

“Jihan mau jadi pacar Ssaem?”

Kedua bola mata gadis itu melirik tak tentu arah, merasa linglung dan bingung mau menjawab apa. Lalu ia kembali mendongak melihat gurunya yang nampak menunggu.

S-saem tidak menyogok Jihan dengan ponsel ini, kan?” tanyanya sembari menunjukkan benda yang ada di tangannya itu. Tidak bisa membayangkan kalau semisal Jihan tolak, hadiahnya langsung diambil. Memalukan sekali.

“Kau berpikir aku begitu? Itu memang hadiahmu, tidak ada maksud menyogok.”

Uh, lega. Jihan terus memeluk ponsel baru itu takut semisal Jungkook nanti meraupnya tiba-tiba. Lagipula, siapa yang tidak senang diberikan ponsel, baru lagi.

Jihan melirik Jungkook sebentar, dan laki-laki itu masih setia berdiri menatapnya seolah masih menunggu jawaban yang keluar dari bibirnya. “J-jihan tidak berani jujur, Ssaem ...”

“Kenapa?”

Ada sedikit nada kecewa yang Jihan dengar ketika Jungkook bertanya begitu, ia mengulum bibir kuat-kuat, “Ssaem seorang guru dan Jihan murid.”

Terkejut sekali rasanya Jungkook mendengar ungkapan itu. Apa karena status Jungkook saat ini jadi pengajar Jihan tidak mau jujur menjawab? Ya, justru sekarang Jungkook ingin mengubah itu, biar tidak dihalangi karena embel guru dan murid.

“Kau takut ada orang sekolah yang tahu?” terlihat Jihan mengangguk kaku menjawab. Sudah Jungkook prediksi pasti alasannya begitu. “Kita bisa merahasiakannya, kan? Tidak perlu takut.”

Jihan hendak menjawab lagi, tapi langsung dihentikan ketika melihat pintu UKS di sampingnya terbuka menampilkan petugas yang khusus berada di ruangan itu masuk dan bingung memperhatikan ada seorang murid dan guru berada di sana.

Kedua orang itu merasa seperti tertangkap basah tengah melakukan hal tak senonoh, apalagi tatapan petugas itu seolah bertanya-tanya apa yang mereka lakukan di sini—berduaan.

Jungkook memperhatikan Jihan di depan yang terlihat takut dan bingung di tempat, dengan cepat ia berkata agar petugas ini tidak berpikiran aneh pada Jihan.

“Kakimu sudah membaik, Jihan?” tanyanya khawatir, menunjuk pergelangan kaki Jihan yang sempat terkilir itu.

Jihan dapat membaca situasi melalui gerakan mata Jungkook, perempuan itu langsung mengangguk kaku,  “Sudah, Ssaem. Terima kasih.”

“Kau tidak cedera, kan?” tanya petugas perempuan itu ikut memperhatikan ke arah bawah.

“Tidak apa-apa, sudah membaik. Saya p-permisi dulu.” Jihan membungkuk hormat ke arah dua orang itu lalu berlalu membuka pintu dengan tangan memegang erat bingkisan yang diberikan Jungkook.

Sport ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang