19. La La Love

42.3K 3.6K 1.9K
                                        

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Kalau dihitung kira-kira Jihan sudah selama tiga hari ini diam di kediaman kakaknya, bahkan berangkat sekolah pun dari sana juga. Karena dari seminggu yang lalu dua bocah milik Namjoon meneleponnya agar segera datang ke rumah untuk menginap.

Jihan memang disukai anak kecil, karena pembawaannya yang penyayang dan sabar membuat anak kecil suka mendekatinya. Dulu ketika Jihan masih duduk di bangku SMP, banyak tetangga dan kerabatnya yang minitipkan anak-anak mereka pada Jihan karena anak-anak mereka pasti datang-datang sudah wangi, sudah kenyang, pokoknya semua sudah beres.

Itu karena memang Jihan suka mengurus anak-anak, ia serasa punya adik kecil. Apalagi kalau anak kecilnya lucu, betah Jihan menemaninya.

"Aya mam lagi, ya?" Sendok kecil itu didekatkan di bibir Naya—bocah perempuan berusia tiga tahun yang duduk di samping Jihan sedang bermain-main dengan squishy.

Jihan nampak tersenyum senang kala melihat keponakannya ini lahap makan. Anak bungsu Namjoon ini memang suka diasuh oleh Jihan, keseharian Jihan kalau ke rumah kakaknya ini, ya pasti bermain dengan Naya.

Usai menyuapi makan siang pada Naya, Jihan lekas menuju ke dapur membawa piring kotor untuk dicuci. Di sana sudah ada kakak iparnya yang tengah membuat adonan kue.

"Ponselmu berbunyi terus dari tadi."

Mendengar itu Jihan sontak menoleh ke arah ponselnya yang sempat ia taruh di atas kulkas karena terburu-buru memberi Naya makan. Masih baik Namjoon tidak ada, kalau dia di sini mungkin keberadaan ponsel mahal itu akan ditanya. Beruntung kakak iparnya ini juga tidak banyak tanya mengenai barang-barangnya.

Jihan membuka ponselnya dan melihat beberapa pesan dari Jungkook yang terus mengatakan kata-kata rindu. Pantas saja, Jihan sudah menginap selama dua malam di rumah Namjoon—itu pun karena suruhan kakaknya yang memakai Noru dan Naya sebagai alasan agar Jihan mau menginap di sini. Padahal sebenarnya Namjoon yang rindu dengan Jihan.

Dan sekarang giliran Jungkook yang seperti itu. Selama tiga harian ini Jungkook dan Jihan seperti berjauhan, di sekolah mereka hanya saling pandang saja. Pulang sekolah Jihan pasti sudah berada di rumah Namjoon, ditambah lagi perempuan itu tak membiarkan Jungkook menghampirinya karena takut Namjoon marah.

Jungkook mengerti kok, dengan situasinya sekarang. Jihan-nya butuh waktu bersenang-senang dengan keluarga—bukan hanya bersenang-senang dengannya saja yang diutamakan.

Seyoung yang melihat adik iparnya begitu serius menatap layar ponsel tersenyum jahil, "Pasti kekasihmu, ya?"

"Iya, Kak. Hehe ..." Kalau dengan kakak iparnya, Jihan mau untuk jujur karena mereka sama-sama perempuan, Jihan lebih berani membuka diri dengannya. Kalau dengan Namjoon, yah begitulah Jihan masih takut berterus terang punya kekasih. 

Sport ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang