18. A Progress

43.6K 3.7K 1.7K
                                        

Hai, udah lama banget hehe. Ya udah yu, selamat membaca~
________

Kalau saja tidak ada yang mengganggu kegiatan tidurnya, mungkin Jihan tidak akan terbangun. Padahal mimpinya keren sekali pagi ini, tenggelam dalam lautan susu.

Dan semua itu hilang sekejap ketika ia merasakan ada kenyutan di kulitnya. Lumayan nyeri hingga membuatnya terbangun. Gadis itu masih mengerjapkan mata berkali-kali untuk menormalkan keadaan. Ketika melihat kenyutan itu dihasilkan dari bibir Jungkook, ia langsung melotot kaget.

Sumpah, tiba-tiba rasanya geli. Kekasihnya itu masih lelap tertidur tetapi bibirnya masih menempel di dadanya seolah menyusu. Kemarin Jihan tidak memakai bajunya, hanya memakai celana dalam saja. Sejak kegiatan petting itu selesai, Jungkook sempat membersihkan perut Jihan sebentar dan tak membiarkannya untuk sekedar bangun dari ranjang.

Tahu-tahu ia tertidur dengan keadaan setengah telanjang bersama Jungkook. Ditambah sekarang ketika bangun, bibir tipis Jungkook masih menempel di pucuk dadanya.

Dengan pelan Jihan memundurkan tubuhnya ke belakang. Mencoba agar bibir kekasihnya ini lepas dari dadanya. Ia tidak tahu kenapa bisa jadi begini. Jihan sempat menahan senyum ketika sudah melepasnya, bibir Jungkook nampak bergerak-gerak lucu karena merasa terganggu tapi kedua matanya masih terpejam erat.

Kalau dari dekat, wajah gurunya ini lucu sekali. Rambut teracak, hidung mancungnya juga sedikit mengkilap akibat berminyak. Kalau begini, Jihan tidak jadi marah melihat wajah polosnya. Tidak sinkron dengan kelakuannya kemarin malam seperti apa.

Dengan hati-hati, Jihan memindahkan tangan kekar yang berada di pinggangnya itu agar tak menghalangi geraknya yang ingin lepas dari pelukan Jungkook. Rasanya benar-benar tidak nyaman ketika bangun dengan keadaan tubuh tidak tertutupi apa-apa begini.

Untuk sekarang Jihan tak ingin dulu mengingat kejadian kemarin. Setelah Jungkook bangun, mungkin situasinya akan berbeda. Pasti mereka kembali canggung.

Jadi dengan gerakan kilat, Jihan berusaha mencari pakaiannya yang berserakan di bawah ranjang. Mungkin suara yang dihasilkan dari gerakan Jihan itu mampu membuat kegiatan tidur Jungkook terganggu. Alhasil laki-laki yang bertelanjang dada itu terkesiap bangun.

Jihan yang memang tengah duduk di sisi ranjang memakai pakaian itu tersadar dengan bangunnya Jungkook. Ia memilih bungkam dan fokus dengan urusan pakaiannya, tak menghiraukan Jungkook yang sudah bangkit dari ranjang sedang mengucek mata.

"Jihan .." panggilnya dengan suara yang terkesan serak.

Selesai dengan urusan pakaiannya, Jihan menoleh ke belakang mendapati Jungkook yang bertelanjang dada itu memandangnya redup.

"Kau tak apa?"

Dari kalimat itu Jihan bisa mengerti maknanya bagaimana. Ada dua kemungkinan maksud dari pertanyaan itu. Satu karena memang ia khawatir dengan keadaannya setelah merasakan hal seperti kemarin. Dan yang kedua maksudnya seperti apakah dirinya ini baik-baik saja kalau Jungkook melakukan itu lagi padanya.

Kenapa Jihan memikirkan spekulasi yang kedua? Karena memang siapa yang baik-baik saja setelah melakukan sesuatu yang terkesan seperti tabu untuk dilakukan. Dan lagi Jihan baru pertama kali merasakan itu. Sudah pasti terkejut.

Perempuan itu mengangguk sekilas, "Iya, Jihan tak apa." Lalu memalingkan wajah ke depan, mengindari tatapan Jungkook.

Terdengar helaan napas dari Jungkook usai Jihan bersikap selayaknya ia tidak ingin membahas apa yang mereka lakukan kemarin. Laki-laki Jeon itu langsung bergerak lebih dekat. Bagaimana pun, ia harus membuat suasana pagi ini nampak tenang, ia tidak ingin Jihan mendiaminya seperti waktu lalu.

Sport ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang