10. So Clumsy

40.1K 3.9K 1.1K
                                    

“Halo, Cintaku!”___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Halo, Cintaku!”
___________

Jihan memandang layar ponselnya beberapa menit. Tidak ada balasan, dan juga ia tak melihat tanda kalau gurunya itu masih ada di room chat.

Ah, sial. Apa mungkin Jungkook langsung memblokirnya? Mungkin guru itu merasa geli dengan kalimat di pesannya itu. Karena biasanya, Jungkook tidak pernah mengakhiri percakapan di room chat, laki-laki itu pasti selalu membalas pesan Jihan bahkan dengan emoji sekalipun.

Jihan jadi menyesal mengirim pesan dadakan itu. Tahu sendiri kalau ia seperti termakan omongan waktu itu. Mengaku tidak menyukai hal yang berbau olahraga bahkan sampai ke guru yang mengajar. Kalau Sera mendengar Jihan menyukai Jeon-Ssaem ia yakin pasti ditertawai.

Perempuan itu memukul pelan bibir nakalnya ini yang mengatakan sesuatu yang belum tentu akan seperti itu. Ah, lain kali Jihan harus berhati-hati berbicara.

Bilang tidak minat dengan Jungkook nyatanya menerima pengakuan gurunya itu. Seharusnya Jihan tidak boleh berpikiran aneh sebelum melihat kenyataannya.

Malu sekali kalau boleh jujur. Dulu sudah mengklaim dirinya tak akan tertarik dan minat dengan Jungkook—meski waktu pertama kali bertatapan dengannya Jihan sudah dibuat pusing.

Sialnya, sekarang sudah berbeda. Jihan malah suka dengan Jungkook akibat dari sikap perhatian yang guru itu berikan pada Jihan. Selama menjalani masa mudanya, Jihan memang tidak terlalu mementingkan urusan cinta.

Terakhir kali berpacaran itu pun rasanya datar-datar saja, karena memang mantan kekasihnya dulu memiliki sikap dingin. Jihan menganggap berpacaran itu hanya untuk hiburan di kala bosan—maksudnya agar ada saja orang yang menemaninya di saat kesepian atau butuh teman berbagi kisah.

Tapi untuk laki-laki yang satu ini berbeda. Jungkook memang punya ambisi untuk mendekati Jihan, tidak tahu juga apakah laki-laki itu sering begitu juga dengan murid-murid lainnya.

Akhir-akhir ini Jihan sering sekali memikirkan guru nakal itu sejak dirinya ditolong ketika terjatuh hingga kakinya terkilir. Waktu itu ia masih terkejut dan panik kala mengingat laki-laki itu sudah lancang mencuri ciuman darinya.

Saat itu lah Jihan mulai yakin, Jungkook memang benar-benar ingin menjadikannya seorang kekasih. Menurut Jihan juga tidak ada salahnya mengiyakan ajakan untuk menjalin hubungan dengan Jungkook.

Sekejap karena terlalu asyik menonton televisi, Jihan mendengar suara rintik hujan dari luar. Merasa ingat kalau sepatunya masih di luar ia langsung bangun dari ranjang. Bahaya kalau menaruh barang-barang di luar ketika hujan nanti besoknya pasti basah, karena cipratan airnya bisa sampai ke atas.

Dengan cepat Jihan langsung membuka pintu dan mengambil sepatu dan segala alas kaki yang ia taruh di luar. Dari dulu memang ia menaruhnya di luar, lagipula penghuni di sini tidak suka jahil mencuri.

Sport ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang