__________
Selepas kejadian tadi pagi, ada sedikit rasa canggung yang Jihan alami ketika tatapannya bertemu dengan Jungkook di sekolah. Memang waktu itu dirinya ditenangkan, dielus-elus agar tidak marah.
Jihan tidak mau pusing memikirkannya, karena keadaannya sekarang sedang tidak memungkinkan sekali untuk sekedar membahas itu. Perutnya sedaritadi sakit, terasa dililit. Memang seperti ini dirinya kalau sedang datang bulan, di hari kedua sakitnya meradang.
Makanya tadi pagi Jihan menyuruh Jungkook langsung pulang saja setelah menginap, melarang ke kost lagi untuk menjemputnya. Dan sekarang di dalam kelas pun Jihan sendirian, rasa nyeri di perutnya sudah mengalahkan rasa laparnya. Jadi ia tidak ikut teman-temannya pergi untuk makan siang.
Sendirian di dalam ruang ini Jihan melamun, memikirkan kejadian tadi pagi itu. Saat mandi Jihan melihat tiga gigitan di kulitnya, dua di atas dada kiri dan satu di belahan dada. Warnanya tidak mau hilang, bahkan bekas gigitan gurunya itu masih tercetak sampai sekarang.
Entah karena kesurupan atau kenapa Jungkook jadi seperti itu. Memang benar ya, kalau hormon laki-laki itu meningkat waktu bangun pagi? Sepertinya Jihan tidak akan membiarkan Jungkook untuk tidur lagi bersamanya. Bahaya, bisa-bisa ketika bangun, kulit Jihan semuanya merah-merah karena digigiti.
Terlalu lama melamun membuat Jihan tak sadar ponselnya yang berada di dalam tas berbunyi—ponsel baru hadiah dari Jungkook. Jihan tidak mau menunjukkannya pada teman yang lain, nanti ditanyai. Jihan tidak sukar pamer omong-omong.
Setelah mengambil ponselnya ia melihat salah dua pesan masuk dari Jungkook.
Guru Nakal
Tidak makan siang?
Aku tadi ke kantin tapi hanya
melihat temanmu saja di sanaMasih marah, ya?
Jihan
Tidak, Jihan hanya
tak selera makanJihan tidak marah.
Entahlah menurut Jungkook, gadisnya itu marah. Dilihat dari caranya membalas pesan, ada tanda titik di akhir kata. Menurut Jungkook itu terkesan seperti marah namun ditutup-tutupi.
Ia mengerti, mungkin Jihan masih shock dengan kelakuannya. Jadi ia memilih untuk tidak meneruskan pesannya, kekasihnya butuh ketenangan sekarang.
***
Hingga siang ini, tepatnya waktu pulang sekolah, Jungkook masih tetap membiarkan Jihan sendirian. Maksudnya memberikan gadisnya waktu untuk menenangkan diri. Jika bukan Jihan yang lebih dulu menghubunginya, Jungkook tidak akan ke kost.
Tapi yang namanya Jungkook, mana mau seharian tidak melihat Jihan. Laki-laki itu hanya merasa harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, jadi Jungkook akhirnya mengunjungi Jihan sebentar untuk membawa makanan dan bed cover—yang ia janjikan semalam.
Ketika Jungkook telah sampai di kediaman gadisnya, laki-laki itu memanggil Jihan beberapa kali dari luar tapi tidak ada jawaban.
Jungkook kira Jihan sedang pergi, tapi beberapa saat setelahnya ia lihat pintu kamar itu terbuka dan menampilkan wajah Jihan yang nampak lesu dengan rambut acak-acakan seperti baru bangun tidur.
"Kau kenapa?" Jungkook khawatir, ia mengira Jihan-nya sakit karena gigitannya semalam.
"Biasa, nyeri haid. Masuklah, Ssaem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sport ✔
FanficJeon Ssaem mengajarkan dua jenis olahraga pada Jihan. Mau tahu? Start : 3 Mei 2020 Fin : 4 Februari 2022 Cover : maladwis_cs ©Arriverdeci 2020