delapan belas

2.9K 112 4
                                    

Sbnrnya aku gk trlalu mksa klian buat vote crta ku, syukur syukur ada yg bca krya abal2 ku ini. Tpi setidaknya hargai sedikit aja, bukan pake dollar tpi pke bintang di pojokan kiri. Gk maksa kok, kalo klian mau dan ikhlas menghargainya aja:)

Jgn siders ya:)

Btw, i'm back!


↓↓↓



"Lalu apa tujuan anda kemari?"

Ray diam menatap lurus mata Rica yang terlihat cantik karena hanya di sinari cahaya lampu luar rumah dan rembulan saja.

"Tidak ada."

"Tidak ada?"Rica mendesah pelan."Berarti dugaan ku benar."

"apa?"

"kau ingin merampok rumah ku kan??? Benar kan?!"ucap Rica dengan jari telunjuk menunjuk wajah Ray.

"Cih– untuk apa aku merampok rumah mu?"tanyanya dengan alis yang mengangkat.

"ya–mana ku tau. Yang pasti perampok mengambil barang-barang berharga milik orang."

"oh ya?"

"ck! Tidak tau!! Lebih baik kau pergi dari sini, mengganggu ketenangan saja!"geram Rica.

"aku mengganggu mu?"tanyanya.

"iyalah! Orang pasti akan merasa terganggu kalau ada seorang pria yang berdiri di depan rumah nya dan menatap rumahnya berjam-jam." jawab Rica sedikit menyindirnya.

"Hey! Aku tidak sampai berjam-jam berdiri di depan rumah mu!" protes Ray.

"intinya begitu." Rica menatap tajam Ray."Silahkan Bos pulang sebelum saya berbuat kembali."ucap Rica dengan penekanan di setiap katanya.

Ray memutar bola matanya. Dengan malas membalikkan badan lalu masuk ke dalam mobil dan melajukannya tanpa berkata sedikit pun.

Senyum merekah terukir di bibir Rica, tangannya melambai saat mobil Ray melaju pergi dari depan rumahnya.

"ck, kurang kerjaan sekali." gumamnya begitu mobil hitam milik Ray hilang di persimpangan.




...




"selamat pagi pak." sapa karyawan wanita yang berdiri di depan lift.

Ray mengangguk singkat untuk menanggapi sapaan itu, matanya melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.


Ting!


Suara dentingan lift yang pintunya langsung terbuka menampilkan sesosok wanita dengan wajah gelisah.

"mau kemana?"Ray mencekal tangan Rica yang hendak berlari keluar dari dalam lift.

Semua pasang mata yang ada di luar maupun di dalam lift menatap mereka heran. Tidak biasanya seorang Ray Walker mencampuri urusan orang lain.

what's wrong with Mr. Walker ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang