tiga satu

2.1K 81 0
                                    

Maap bunds baru bisa update:'
votenya jgn di lupain ya buna bun~


↓↓↓





"selamat pagi, pak."

"Selamat pagi pak bos."

"Selamat pagi."

"Pagi, pak."

"Pagi pak Ray."

Sapaan di pagi hari Ray dapatkan dari setiap karyawan yang ia lewati. Pria itu hanya membalasnya dengan anggukan tanpa ekspresi, kakinya terus melangkah dengan aura tegas dan berbibawanya.

Begitu pintu lift terbuka, Ray pun masuk kedalamnya yang ternyata di dalam sana sudah ada Rica dan dua pria.

Mereka bertiga membungkuk begitu melihat Ray masuk kedalam lift. Sebelumnya Ray habis dari ruangan Jun, managernya.

Tidak hanya Ray yang masuk, ada satu pria juga yang ikut masuk bersamanya. Dan kini di dalam lift terdapat lima orang, dengan satu wanita dan empat pria.

Ray berdiri di samping Rica, dan di samping Rica berdiri seorang pria, lalu di belakangnya di isi oleh dua pria yang sebelumnya.

Pintu lift kembali tertutup begitu salah satu dari mereka menekan tombol. Suasana di dalam lift berubah menjadi sunyi, tidak ada yang berani berbicara.

Rica mengeratkan genggaman tangannya satu sama lain, perasannya sudah mulai tidak enak. Karena wanita yang ada di dalam lift hanya ia seorang, dan itu membuat Rica was-was.

Ray yang merasa kekhawatiran dalam diri Rica pun menolehkan kepala, lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Rica.

"Kau baik-baik saja?" bisiknya.

Rica sedikit tersentak kaget, kepalanya menoleh ke atas untuk menatap balik Ray yang lebih tinggi darinya.

Ia tersenyum tipis dan menggeleng kecil."Hm, i'm okay."

Ray mengangguk, dan kembali menatap kedepan. Tidak lama kemudian pintu lift terbuka, berhenti di lantai tiga belas. Ketiga pria di dalam sana keluar, dan tersisalah Ray bersama Rica.

Pintu lift kembali tertutup, Rica sedikit memberi jarak di antara mereka yang membuat Ray menolehkan kepalanya.

"Kenapa?"

Rica mendongak dan menggeleng."Tidak apa."

Sunyi pun melanda di antara mereka, sebelum akhirnya pintu lift terbuka di lantai atas ruangan Ray.

Mereka keluar dari dalam lift dengan Ray lebih dulu. Begitu sampai di depan ruangan hendak masuk kedalam, Ray menghentikan langkahnya lalu membalikkan badan menghadap Rica yang baru saja mau menyimpan tas nya di atas meja kerja.

"Tolong siapkan jadwal ku hari ini." titah Ray, dengan aura tegasnya.

Rica mengangguk."Baik, pak."

Baru setelah itu Ray masuk kedalam ruangannya, dan Rica duduk di kursi kerjanya mulai mengerjakan tugas kantor yang lumayan menumpuk.



what's wrong with Mr. Walker ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang