tiga dua

1.7K 64 0
                                    

votenya bund atau saya santet, hm??

.g bcnda


↓↓↓

"Hi, sorry lama menunggu." sapa wanita yang baru saja sampai di cafe menghampiri meja yang sudah di isi satu orang, menunggunya.

Orang itu menghela nafas."Ada apa? Kenapa kau ingin bertemu denganku?"

"Hey, sabar sebentar dong. Aku baru sampai." wanita itu duduk di depan pria yang ia temui.

Pria itu memutar bola mata malas."Aku tidak punya banyak waktu."

"Calm down, babe." terdengar kekehan kecil dari wanita itu.

Mereka saling diam beberapa menit, sebelum akhirnya wanita itu membuka pembicaraan setelah minuman pesanannya telah sampai.

"Mari bekerjasama." ujarnya.

Pria itu menoleh menatapnya dengan kerutan di dahi."Kerjasama apa? Kita satu perusahaan."

"Bukan tentang pekerjaan, tapi tentang masa depan." ucap wanita itu di akhiri senyuman miring.

Tak mengerti dengan ucapan wanita di hadapannya, pria itu lantas semakin mengerutkan dahinya.

"Apa maksud mu? Masa depan?" tanyanya.

Wanita itu merotasikan bola matanya."Ck, ternyata kau bodoh."

"Hey! Aku tidak bodoh! Jelaskan dengan rinci, sialan!" kesal pria itu, tidak terima dengan ucapan wanita di hadapannya.

"Wow wow wow, santai baby." pria itu berdecak sebal melihat tingkah wanita itu.

"Okay biar aku jelaskan." wanita itu menyeruput minumannya sebelum melanjutkan ucapannya."Kau menyukai Rica, hm?"

Kedua bola mata pria itu membulat sempurna."K–kau tau dari mana?!"

Melihat ekspresi itu, wanita berbadan seksi itu lantas tertawa remeh."Apapun pasti aku ketahui."

Pria di hadapannya kembali merotasikan bola matanya."Cepat katakan dengan jelas apa tujuanmu!"

"Baiklah. Tebakanku benar kalau kau menyukai Rica?" dengan terpaksa pria itu mengangguk, lalu wanita di hadapannya kembali bersuara dengan ekspresi serius."Kau menginginkan Rica, bukan?? Kalau begitu mari bekerjasama untuk menjauhkan Rica dari Ray."

"Jangan seperti itu, Ray adalah bos nya. Mana mungkin kita bisa menjauhkan mereka. Lagian tidak ada hubungan apapun di antara mereka, selain bos dan sekretaris." ujar pria itu, dan menyeruput minumannya.

"Ck, kau tidak tau kalau mereka mulai menjalin hubungan. Dan aku benci itu. Ingat! Aku mencintai Ray dari awal bekerja di sana, dan aku tidak akan semudah itu menyerahkan pria yang kucintai pada wanita sialan itu!" suara wanita itu sedikit menggeram kesal.

"Kau relakan saja dia, dan menikahlah denganku." kelakar pria itu.

"Bodoh! Kau mau menikahiku?? Lalu mana perjuanganmu dalam mendapatkan Rica??"

what's wrong with Mr. Walker ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang