dua empat

2.2K 109 11
                                    

Sebenernya males update cerita lgi, soalnya bnyk yg siders:'
Aku kn jdi sakit hati:'
Bnyk yg baca tpi yg votenya dikit banget:'
Di vote dong!!

Untung aku masih baik mau update sekarang:'

yaudalah.




...




Beberapa hari ini perusahaan Ray mendapatkan banyak masalah, dan hampir membuatnya bangkrut jika saja Ray tidak menanganinya lebih cepat.

Hari-hari yang ia lewati terasa sangat berat, sudah lama memang Ray tidak mengalami kesurutan dan kesulitan seperti ini. Dan sekalinya mendapatkan hal seperti ini langsung menyiksanya, kalau saja Rica tidak ada.

Ya, Rica sangat membantu perusahaannya. Wanita itu sangat profesional menangani setiap masalah yang datang dalam perusahaan Ray, tidak salah pria itu memilih Rica menjadi sekretarisnya.

Malam ini Ray memutuskan untuk pergi ke club milik temannya, Lucas.

Seperti malam-malam lainnya, club selalu ramai dengan banyak pengunjung yang hanya datang untuk mencari mangsa atau melampiaskan sesuatu dengan bermain bersama para jalang atau minuman.

Seperti tujuan Ray saat ini, dirinya pergi ke club hanya untuk melampiaskan kepenatannya dari semua pekerjaan yang membuatnya pusing dan lelah.

Kakinya terus berjalan menuju area ruangan khusus VIP yang biasa ia gunakan jika ke mari.

Begitu masuk, dirinya langsung di sambut oleh seorang pelayan yang memakai kemeja yang kancing atasnya terbuka memperlihatkan belahan dadanya yang besar. Dan di lengkapi oleh rok span setengah pahanya.

Ray duduk di meja pantry, memesan minuman seperti biasa pada bartender wanita cantik itu.

Tangannya merogoh saku dalam jas nya, lalu mengambil bungkus rokok beserta koreknya yang akan ia gunakan untuk menyalakan narkotika tersebut.

Tenang saja, itu hanya rokok biasa. Bukan rokok yang terdapat narkoba di dalamnya, karena Ray bukan tipikal pria yang suka menghisap barang sialan itu.

Setelah menyalakannya, Ray langsung menghisap dan menghembuskan asapnya dari mulut dan lubang hidungnya. Begitu seterusnya, dengan wine menemaninya malam ini.

Sekitar satu jam kemudian, ponsel milik Ray berdering menampilkan nama sang sekertaris yang menelponnya malam-malam.

Kening Ray berkerut, menatap heran layar ponselnya yang terus menunjukkan panggilan masuk.

Ada apa dia menelpon ku malam-malam?

Karena tidak ingin ambil pusing, Ray pun langsung menggeser ikon hijau untuk mengangkat panggilan itu.

Panggilan pun tersambung, terdengar suara Rica dari sebrang sana.

"Halo."

"Ada apa menelepon malam-malam?" tanya Ray, tenang saja pria itu belum mabuk. Dia sangat kebal dengan alkohol.

"Maaf pak kalau saya mengganggu."

what's wrong with Mr. Walker ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang