empat puluh

1.8K 80 11
                                    

biasakan vote lebih dulu sebelum baca
'-'

maap lama tidak update :)

selamat baca


↓↓↓



Hari ini Ray sudah pulang dari rumah sakit, tapi siang nya pria itu kembali ke kantor. Alasannya karena sudah banyak pekerjaan yang ia tunda, padahal baru sehari saja Ray tinggal. Wendy saja habis fikir dengan anak semata wayangnya itu, seperti tidak peduli sesuatu selain pekerjaan.

Ck! Wendy benar-benar menyimpulkan kalau Ray mirip dengan ayahnya, keras kepala dan penggila kerja.

Sebelumnya Wendy sudah melarang Ray agar tetap tinggal di rumah, biar pekerjaannya di tangani dulu oleh Rica. Tapi bukan Ray namanya jika tidak keras kepala, pria itu tetap pergi ke kantor tepat saat jam makan siang.

Kemarin saja Ray memaksa ingin segera pulang dari rumah sakit, karena dirinya tidak suka jika lama-lama di dalam ruangan yang berbau obat.

Tapi Wendy memaksanya untuk tetap tinggal di rumah sakit sesuai dengan penuturan dokter, dan pada akhirnya Ray pun pasrah. Namun untuk sekarang Ray tidak akan semudah itu pasrah, pria itu berhasil pergi ke kantornya walaupun harus berdebat dulu dengan sang ibu.

Sampai pada di lantai teratas menuju ruangannya, Ray melihat Rica yang sedang sibuk di meja kerjanya sebelum akhirnya wanita itu sadar sedang di tatap seseorang.

Rica mendongak yang langsung melihat pria berbadan tegap dengan rahang kokoh di hadapannya, membuat kedua matanya membulat sempurna sampai tanpa sadar berdiri dari duduknya.

"Kau?! Sedang apa kau di sini?!" sambar Rica, bertanya dengan nada tidak santai.

"Ini kantorku," balas Ray acuh tidak acuh.

"Ck! Bukan seperti itu! Aku tau ini kantormu, tapi kenapa kau ke sini?? Tubuhmu belum sembuh total, tidak usah datang ke kantor. Cepat pulang dan istirahat!!" cerocos Rica tanpa henti, menatap garang pria di hadapannya.

Ray ikut berdecak, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dan menghadap wanita itu agar semakin mudah menatapnya. "Penyakitku tidak separah itu, jadi jangan berlagak seolah aku memiliki penyakit mematikan!"

Rica membalas tatapan Ray tajam, lalu berkacak pinggang di hadapannya. "Justru itu! Sekarang penyakitmu tidak parah, tapi jangan coba-coba kau mencari penyakit juga! Sudah tau sakit masih saja bekerja, kalau tiba-tiba kau serangan jantung gimana?? Siapa yang akan tanggung jawab?!"

"Hey! Kau mendoakan ku?!" seru Ray tidak terima dengan ucapan Rica.

"Ya! Kenapa?! Mau protes?! Cih!" Rica semakin menantangnya, membuat Ray menampilkan smirk nya.

"Lalu siapa yang akan menikah denganmu?"

"Hah? A–ada tuh, memangnya yang menyukaiku hanya kau saja??"

Sudut bibirnya semakin naik, menampilkan senyuman miring. Kakinya melangkah maju, walaupun tersekat oleh meja kerja Rica, Ray masih bisa mendekati wanita di hadapannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

what's wrong with Mr. Walker ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang