26. Aya Buna kenapa?

7K 822 165
                                    

Jin termenung di balkon kamarnya sendirian, hanya di temani dengan angin malam yang menusuk ke tubuhnya. Kepalanya mendongkak menatap langit malam yang hari ini terlihat begitu mendung dengan tanah yang basah lantaran Bandung baru saja di guyur hujan. Cahaya rembulan yang meredup kala awan hitam menyelimutinya membuat langit terlihat sepi, pun begitu juga dengan bintang yang tak nampak malam ini, seolah-olah langit mengerti akan suasana hati Jin saat ini.

Suasana sunyi kian terasa, tentu saja karena saat ini waktu sudah menunjukan pukul 01.45 pagi dimana orang-orang pastinya masih tertidur lelap. Namun, Jin tidak berniat beranjak sama sekali dari duduknya. Terlihat sesekali air mata menetes di kedua pipinya.

Cklek

Tap,

Tap,

Tap,

Jin buru-buru menyeka air matanya saat mendegar suara dari pintu kamarnya terbuka juga suara langkah kaki yang sepertinya tengah berjalan menghampirinya.

"Bee," panggilan lembut terdengar tepat di telinganya kala ada tangan yang melingkar di bahunya.

Namun Jin tak menggubris panggilan itu.

"Bee, ini aku pulang lho." ucapnya.

Siapa lagi yang memanggil Jin dengan sebutan 'Bee' selain Namjoon, sang suami?

Yah, panggilan lembut dan tangan yang melingkar di bahunya itu berasal dari Namjoon yang baru saja menginjakan kakinya di kamar mewah milik mereka.

"Inget jalan pulang juga kamu, mas." ucap Jin tanpa menoleh.

Terlihat sang suami menarik nafas lelah sembari melepaskan rangkulan tangannya dari bahu sang istri, "bee, aku baru pulang lho, aku capek." sahutnya.

"Kenapa pulang? Sekalian aja ga usah pulang." sindir Jin seraya tersenyum miring.

"Jin, aku lembur, kerjaan banyak banget hari ini." ujar Namjoon seraya mendudukan tubuh lelahnya di tepi ranjang.

"Ohya? Lembur? udah dua minggu lebih lho kamu lembur, mas." nada bicara Jin yang biasanya halus nan lembut kini berubah ketus.

"Ayolah Jin jangan kek gini, kamu tau sendiri kan salah satu hotel yang di Bogor lagi ada masalah? Kerjaanya lagi nuntut lebih bee."

Seketika Jin pun langsung beranjak dari duduknya, lalu berjalan menghampiri sang suami dengan tatapan tajamnya, "iya aku tau! Terus kamu pikir aku ga tau kalau kamu lembur karena main Billiard?" nada bicara Jin mulai meninggi.

Namjoon mengernyit heran, "kamu tau dari mana?" tanyanya.

"Tau lah, orang sekretaris kamu yang baru itu update di ig. Lain kali kalau mau main sama selingkuhan ga usah update update segala!" jawab Jin diiringi dengan senyum sinisnya.

"Maksud kamu apa? aku selingkuh gitu? Bee kamu salah paham, aku gaada—"

"Udahlah mas cukup, kamu jujur aja sama aku! Kamu ada hubunga kan sama dia? Bahkan aku ga tau lho kalau mantan pacar kamu itu udah jadi sekretaris kamu sejak dua bulan lalu!" sela Jin cepat.

"Sumpah ya bee, aku baru pulang habis lembur dari kerjaan, aku capek tapi kamu malah kaya gini? Nuduh aku selingkuh?!" tanpa sadar Namjoon pun mulai ikut meninggikan nada bicaranya.

"Aku ga nuduh lho mas, aku ada bukti. Story ig dari mantan kamu udah jelas kok buat aku."

"Jin, kamu salah paham sayang. Oke fine aku emang main billiard dulu tadi, tapi itu rame-rame kok, dan itu pun terpaksa karena menghargai client dari Singapure bee, dia yang ngajak kok, aku ga enak buat nolak. Gak cuma aku sama sekretaris aku doang, kita rame-rame. Kalau kamu ga percaya tanya Hoseok, dia juga tadi di ajakin cuma ga bisa." jelas Namjoon.

We Are Brother✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang