18. OTW pesantren

7.8K 785 198
                                    

Brak!

Jin menutup pintu ruang kerja sang suami dengan kasar membuat sang empu yang ada di dalamnya tersentak kaget. Tungkainya melangkah dengan cepat menuju Namjoon yang masih belum beranjak dari tempatnya tadi. Namjoon di buat bergidik ngeri oleh tatapan Jin yang terlihat begitu mematikan.

"Kim Namjoon Pramuditha Adijaya!" Seru Jin seraya memanggil nama lengkap Namjoon.

Glup!

Namjoon menelan saliva nya kasar, jika sang istri sudah memanggil nama lengkapnya itu berarti Jin benar-benar marah.

"Mas! Kamu apain anak aku ha?!" Tanya Jin galak seraya berkacak pinggang di hadapan Namjoon.

"Gak aku apa-apain bee, sumpah. Aku cuma—"

"Cuma nyuruh Jimin masuk pesantren iya?!" Sela Jin cepat.

Melihat sang istri yang sepertinya benar-benar marah pun Namjoon lantas bangkit dari duduknya.

"Bukan gitu sayang, aku udah punya rencana untuk itu. Aku cuma mau Jimin jadi anak yang lebih baik lagi." Ujar Namjoon lembut.

"Rencana apa ha?! Anak aku udah baik ya! Mas Namjoon jangan masukin Jimin ke pesantren, aku tau Jimin nakal tapi ga harus gitu caranya. Gak harus misahin Jimin dari kita, dari kembaranya, dari adiknya, mas!" Timpal Jin dengan diiringi air mata yang mengalir di kedua pipinya membuat Namjoon jadi tidak tega.

"Bee aku bisa jelasin, bukan maksud aku ngejauhin Jimin dari kita. Jimin anak aku juga bee, aku sayang sama Jimin cuma sesekali Jimin harus di kasih pelajaran biar dia bisa tanggung jawab.." Namjoon menjeda ucapanya, "kalau bukan Jimin, siapa lagi yang bisa bantu aku untuk jaga kamu, Taehyung sama Yeonjun? Aku cuma mau Jimin mandiri bee, aku cuma mau dia bisa jadi laki-laki yang bertanggung jawab." Lanjut Namjoon membuat Jin bungkam seketika.

"Gak mungkin lah aku jauhin Jimin dari kalian, aku bahkan ngerasa jadi ayah yang gagal pas Jimin bilang 'ayah mau buang aku?' Sumpah pikiran aku gak ada kesitu sama sekali."

"Hiks.. M-mas aku ga mau Jimin pergi, meskipun cuma pesantren tapi berat hiks.. Aku bundanya, aku mau bareng bareng terus sama anak-anak hiks.. T-tata, dia udah terlalu bergantung sama Jimin, aku ga mau Tata kenapa-napa kalau sampai si kembar pisah hiks.. Mas, Jimin jangan pesantren ya? Disini aja ya?" Isak Jin seraya menarik-narik lengan kemeja sang suami. Bukanya kasihan Namjoon malah gemas di buatnya.

"Bee, liat aku." Namjoon menangkub kedua pipi sang istri seraya menatapnya lekat.

"Apa?" Jin balik menatap Namjoon, ada sesuatu di balik mata Namjoon yang ia tangkap. Sesuatu yang seolah berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Aku udah rencanain ini bee, kamu percaya kan sama aku? Aku ayah mereka, aku ayah Jimin. Kamu percaya itu kan?" Ucap Namjoon lembut membuat sang istri tanpa sadar mengangguk.

"Aku lakuin semua ini karena ini yang terbaik untuk Jimin."

"M-mas.."

Tanpa mengatakan apapun lagi Namjoon pun membawa tubuh sang istri ke dalam pelukan hangat.

"Kamu cuma harus percaya sama aku bee.."

"T-tapi mas, awas aja kalau rencana kamu itu kelewatan! Aku potong titid kamu ya!"

Hah.. Jin itu memang 11 12 dengan Jimin, suasana haru pun jadi ambyar seketika.

.

Saat ini Taehyung tengah berdiri tepat di depan pintu kamar Jimin yang tertutup rapat. Ia ingin menemui sang kakak, namun rasa ragu menyelimuti hatinya. Ingin sekali rasanya Taehyung menenangkan Jimin, tatapan sang kakak tadi saat keluar dari ruang kerja sang ayah terlihat begitu sedih.

We Are Brother✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang