Beberapa minggu sudah berlalu sejak kejadian dimana kedua bungsu Kim Adijaya tumbang dan mengharuskan keduanya di rawat di rumah sakit. Kini Yeonjun sudah benar-benar pulih dari sakitnya, begitu juga dengan Taehyung. Meski kata pulih untuk Taehyung bukan dalam artian sebenarnya, iya si anak tengah Kim Adijaya itu memang sudah pulih, tapi penyakit yang ada di dalam tubuhnya takkan pernah pulih atau bahkan sembuh, mungkin.
Keluarga Kim pun sudah melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Namjoon sudah pergi bekerja lagi, seperti biasa ia selalu visit ke beberapa Hotel miliknya. Jin juga sudah mulai beraktivitas kembali, sesekali ia selalu akan pergi ke beberapa restoran dan butik miliknya untuk melihat perkembangan kedua usahanya itu. Lalu bagaimana dengan si kembar dan si bungsu? Ah mereka bahkan sudah kembali melakukan kegiatan mereka -sekolah- sejak satu minggu yang lalu.
Bisa di lihat kini Jimin dan Taehyung tengah berada di kelasnya. Mereka terlihat sedang memperhatikan sang guru yang mengoceh di depan kelas, menjelaskan materi tentang sejarah hari ini. Lebih tepatnya hanya Taehyung yang memperhatikan sedangkan Jimin nampak tak tertarik dan sesekali ia terlihat menguap karena bosan dengan penjelasan sang guru yang membahas itu lagi itu lagi, padahal kalau tentang sejarah mah jangan di tanya Jimin pasti tidak tau.
"Ck, makanya jangan bergadang mulu kak." Decak Taehyung yang sepertinya sudah bosan melihat Jimin menguap.
"Habis semalem si bang Jongin ngajak mabar ML, ya gue jadinya kuy kuy aja." Sahut Jimin menjadikan Jongin alasanya menguap sejak tadi.
Jongin sendiri yang duduk di belakang si kembar dengan Sehun pun dapat mendengarnya dan langsung saja menggeplak kepala Jimin pelan dengan bukunya.
"Enak aja, itu kesepakatan bersama ya!" Bisik Jongin.
"Eh bang Jongin hehe, gue lupa kalau lo udah pindah sekolah kesini. Monmaap bang!" Ujar Jimin seraya membalikan tubuhnya ke balakang dan menunjukan cengiranya pada Jongin dan Sehun.
"Serah lo aja dah."
"Bang, kuy ah ke kantin laper." Bisik Jimin pada Jongin.
"Kuy lah, ngantuk euy!" Sahut Jongin pelan.
Taehyung dan Sehun yang melihat kakak mereka saling berbisik pun hanya mengernyit heran. Namun kernyitan di dahi Taehyung hilang seketika saat "Ta, gue mau ke kantin dulu ya, mu jajan laper."
Hah, sudah Taehyung duga. "Terserah lo aja, kak. Gue ga ikut ikutan." Timpal Taehyung.
"Ya siapa juga yang nyuruh lo ikut, udah diem aja di kelas ntar gue beliin cucu tobeli yups. Nanti kalau ada tugas kasih tau gue." Ucap Jimin yang hanya di sahuti deheman oleh sang adik. "Hm."
"Judes amat lo, Ta."
"Bodo ah! Udah sana, tapi jangan lama lama."
"Uh siap bosQue!" Jimin mencubit gemas pipi Taehyung dengan pelan.
"Ih kakak!" Pekik Taehyung tanpa sadar membuat seluruh murid langsung menatapnya begitu juga dengan sang guru.
"Iya Taehyung? Ada yang belum di pahami?" Tanya sang guru.
"E-eh itu.."
"Saya mau ke toilet, Pak!" Sela Jimin.
"Saya juga, Pak!" Tambah Jongin.
"Ga boleh berdua, satu-satu dulu." Sahut si Pak Guru.
"Duh Pak saya pengen ee nih, masa harus nunggu Jimin dulu."
"Iya Pak, saya juga ga kuat pengen pipis. Tuh tuh udah di ujung Pak ga kuat. Huwaaa mau pipis di celana ini." Heboh Jimin, padahal aslinya sama sekali tidak ingin pipis tuh si Jimin.