31. maaf

7.8K 901 355
                                    

Taehyung berlari menyusuri koridor sekolah, ia sudah tak memperdulikan lagi detakan jantungnya yang sudah tidak normal, ia mencoba mengabaikan rasa sakit yang menghujam kesayangannya. Nafasnya mulai terdengar pendek-pendek, tangan kanannya terus mengurut dada kirinya yang menjadi pusat dari seluruh rasa sakit yang tubuhnya rasakan.

Taehyung berlari secepat yang ia bisa tak memperdulikan teriakan Jongin, Sehun dan Jungkook yang mengejarnya. Hingga saat berada di area lobby sekolah, kedua mata Taehyung berbinar kala melihat gerbang besar itu terbuka bertepatan dengan beberapa mobil yang masuk ke area sekolah.

Tak ingin menyia-nyiakan hal itu, Taehyung kembali berlari secepat mungkin.

"HEY KAMU MAU KEMANA?!" teriak salah satu satpam yang berjaga saat Taehyung berhasil menerobos gerbang. Dan sayangnya, gerbang itu kembali tertutup sebelum Jongin, Sehun dan Jungkook sempat menyusul Taehyung.

Ia tetap tak memperdulikannya, tetap berlari secepat yang ia bisa. Namun, karena hal itu Taehyung jadi kurang memeprhatikan jalan hingga,

TIIIN!

TIIIN!

TIIIN!

Ada sepedah motor yang melaju dari arah kanan saat Taehyung akan menyebrang dan,

"ARGHHHH BUNAAAAA!"

Ckiiiiiiiit!

Beruntunglah Taehyung karena motor itu berhenti tepat di dekatnya tanpa menyentuh sedikit pun tubuh kurusnya.

"WOY GILA YA LU!" teriak pengendara motor tersebut.

Taehyung yang tak kuat menahan tubuhnya yang sudah luar biasa lemas pun hanya bisa duduk di tengah jalan. Rasa sakit yang menghujam jantungnya kini terasa berpuluh-puluh kali lipat sakitnya.

"Eungh," ia hanya bisa menunduk seraya meremas bagian dada kirinya.

"WOY! Lo kalau mau bunuh diri di rel kereta aja sana! Jangan disini pas motor gue lagi jalan juga! Kalau mau mati jangan libatin gue elah!" cerocos pengendara motor itu namun Taehyung tetap diam.

Merasa kesal karena tidak di gubris pun akhirnya pengendra motor itu berjalan menghampiri Taehyung.

"Heh gue ngomong sama lo, lo bude– T-taehyung?"

Taehyung lantas menoleh pada sang pengendra motor itu dan ternyata, "H-hendra?"

Yah, pengendara motor itu adalah Hendra.

"Eh Taehyung, lo kenapa?!" pekik Hendra heboh saat melihat kondisi Taehyung yang sangat sangat kacau.

"H-hendra tolong g-gue,"

"Tolong? Lo kenapa sih Tae?"

Hendra pun lantas mencoba membantu Taehyung untuk berdiri dan membawa tubuh lemah Taehyung menuju pinggir jalan yang lebih aman.

"Lo gak apa-apa?" tanya Hendra saat sudah mendudukan Taehyung di pinggir trotoar.

"G-gue gak apa-apa, Hendra tolong gue, g-gue butuh bantuan lo, eungh akh!" jawab Taehyung diiringi erangan kesakitannya.

"Bantu apa? Tae mending sekarang kita ke rumah sakit yuk? Kondisi lo ga baik Tae." ucap Hendra yang di gelengi lemah oleh Taehyung.

"A-airport,"

"Hah? Apaan? Kebetulan gue bego inggris nih,"

Ingin sekali rasanya Taehyung meninju wajah Hendra saat itu juga, namun sayangnya Taehyung tidak bisa. Selain tubuhnya yang lemah, ia juga tak bisa baku hantam seperti sang kakak.

We Are Brother✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang