Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 p.m., saat ini terlihat di salah satu rumah sakit, tepatnya di koridor emergency room ada keluarga Kim yang tengah menunggu dengan risau seseorang yang mereka sayangi, yang kini sedang di tangani di dalam sana.
Ada Namjoon yang tengah memeluk sang istri yang terus menerus menangis. Ada Jimin yang menyandarkan tubuhnya pada dinding rumah sakit, sedari tadi ia hanya diam dengan pikirannya yang berkecamuk, sedangkan Yeonjun hanya duduk dalam diam diiringi dengan air mata yang terus mengalir di pipinya, tak lupa ada sang grandpa Kim yang tengah memeluknya.
Sudah hampir 2 jam lamanya Jumyeon menangani Taehyung -orang tersayang mereka- di dalam sana, namun sampai detik ini tak ada tanda-tanda bahwa Jumyeon akan keluar dari dalam sana.
"Hiks, mas kalau terjadi sesuatu sama Tata aku ga bisa maafin diri aku sendiri hiks," isak Jin dalam pelukan Namjoon, "ini semua salah aku mas hiks," lanjutnya.
"Stt, kamu ngomong apa sih, bee? Ini bukan salah kamu, Tata emang selalu begini dari kecil. Jadi berhenti nyalahin diri kamu sendiri, ini bukan salah kamu sayang." ucap Namjoon mencoba memberi ketenangan pada sang istri.
"T-tapi mas ini semua s-salah aku hiks, k-kalau aja aku ga pergi abang ga mungkin masuk emergency room lagi hiks, maaf maafin buna bang hiks,"
Namjoon memandang sendu sang istri, "bee, kalau kamu nyalahin diri kamu karena kamu waktu itu pergi, berarti semua ini salah aku. Aku yang udah main di belakang kamu, kepergian kamu, kakak sama adek penyebabnya adalah aku, semua masalah yang terjadi di keluarga kita penyebabnya adalah aku bee. Jadi, sekarang Tata ada disini pun semuanya salah aku. Maafin aku yang udah lalai jadi suami sekaligus jadi ayah."
Jimin lantas menoleh sejenak saat mendengar penggalan-penggalan kalimat yang keluar dari mulut sang ayah. Sedangkan Jin yang mendengar itu pun menggeleng ribut.
"Sudah sudah, ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan diri sendiri. Lebih baik sekarang kita fokus dengan Taehyung, semoga dia baik-baik saja. Kalau kalian terus menyalahkan diri sendiri, gimana dengan Jimin dan Yeonjun? mungkin mereka juga berpikir collapse nya Taehyung kali ini terjadi karena mereka juga yang memilih pergi."
Ucapan grandpa Kim berhasil membuat Namjoon dan Jin bungkam sejenak, namun mereka juga menyetujui apa yang di ucapkan oleh grandpa. Begitu juga Jimin dan Yeonjun, dalam hati mereka sangat sangat menyetujui penggalan dari kalimat akhir yang grandpa Kim ucapkan.
Cklek
Tak lama dari itu, emergency room pun terbuka dan terlihatlah Jumyeon yang keluar dari sana dengan wajah lelahnya. Tak menunggu lama lagi, Namjoon, Jin dan grandpa serta si kakak dan si adek pun menghampiri Jumyeon.
"Kak, gimana keadaan Tata? dia baik-baik aja 'kan?" cerca Jin.
Jumyeon tak langsung menjawab, ia menunjukan senyum tipisnya.
"K-kak?"
"Kondisi Taehyung saat ini udah stabil, dia mendapat serangan kecil dan tubuhnya sempat mengejang tadi, tapi sekarang udah baik-baik aja. Luka di kepalanya mendapat 6 jahitan, dan kalian tenang aja luka di kepalanya hanya luka kecil gak ada yang serius, tapi.." Jumyeon menjeda sejenak penjelasanya membuat nafas mereka tercekat seketika.
"Tapi apa kak? Tata baik-baik aja 'kan?" tanya Namjoon tak sabaran.
"Fungsi jantungnya terus menurun Joon, itulah kenapa Taehyung selalu mendapat serangan serangan kecil, padahal baru beberapa hari yang lalu ia keluar dari sini, tapi sekarang harus kembali lagi kesini, Taehyung kali ini akan lebih rentan terkena serangan, baik itu serangan kecil atau besar.
Dia gak boleh kelelahan, stres, atau banyak pikiran karena itu akan membuat aktivitas jantungnya bekerja lebih keras lagi hingga mengalami penurunan fungsi, atau bisa menjadi pemicu serangan jantung tiba-tiba, bahkan jika terlambat di tangani bisa gagal jantung," Jumyeon menjeda kembali ucapanya, lantas menghela nafas dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Brother✔ [COMPLETE]
Fiksi PenggemarHanya sequel dari cerita 'NJ Family✔'