.
.
"A-ayah,"
Namjoon yang baru saja terlelap karena harus terjaga seharian pun kembali terbangun saat pendengaran tajamnya mendengar suara lirih yang berasal dari sang anak tengah.
"Eung, abang?" ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya lampu yang menyorot.
"Abang udah bangun, nak?" setelah penglihatannya jelas, Namjoon pun bangkit dari duduknya untuk melihat kondisi sang anak lebih dekat.
"A-ayah, ini d-dimana?" tanya sang anak pelan, sangat sangat pelan.
"Abang di rumah sakit," jawab Namjoon seraya mengusap surai sang anak tengah dengan lembut.
Taehyung yang mendengar itu pun terdiam sejenak, ingatanya kembali pada kejadian satu hari yang lalu sebelum ia pingsan, dan berakhir berada di rumah sakit lagi.
Buna,
Kakak,
Adek,
Airport?
"Abang gimana sekarang, udah enakan hm?" tanya Namjoon membuat lamunan Taehyung buyar seketika.
"Aku gak apa-apa yah, cuma dada aku rasanya ga nyaman," jawab Taehyung.
Namjoon tersenyum dengan tangannya yang masih mengusap surai Taehyung, "syukurlah kalau gitu, ayah khawatir bang. Udah 1 hari abang tidur ga bangun bangun," ujarnya.
"A-ayah ga usah khawatir, aku gak apa-apa kok," sahut Taehyung seraya tersenyum manis membuat sang ayah ikut tersenyum juga.
"Ayah panggil dady ya biar abang di periksa dulu, takutnya ada apa-apa. Kalau udah di periksa sama dady kan ayah jadi tenang."
Taehyung menggeleng pelan, "aku mau sama ayah aja, ayah jangan kemana-mana. Jangan pergi kaya buna, kakak sama adek," lirihnya dan itu jelas membuat hati Namjoon terasa seperti di hantam oleh batu besar.
"Bang, maafin ayah ya,"
"Ayah ga perlu minta maaf lagi, Tata udah maafin kok. Harusnya Tata yang minta maaf," ucap Taehyung membuat sang ayah seketika mengernyit heran.