Kejadian saat dimana Jimin ketahuan merokok berawal dari ia yang saat itu masih baru memasuki usia 17thn. Jimin yang memang sedang nakal-nakalnya -sebenarnya masih nakal sampai sekarang-, belum terlalu bisa memilih teman mana yang baik mana yang buruk. Apalagi dulu kan Jongin maupun Sehun masih tinggal di Bali.
Jadi dulu itu Jimin sempat masuk salah satu komunitas genx di sekolahnya, dan dari komunitas itulah awal Jimin mengenal Hendra. Kalian pasti masih ingat dengan Hendra 'kan? Musuh bebuyutan Jimin. Dan dari genx itu juga lah Jimin mulai mengenal apa yang namanya merokok. Semenjak bergabung dengan genx itu, Jimin kerap kali membolos bersama teman-teman satu genx nya.
Hingga suatu hari, semuanya menjadi kacau.
"Ini ga apa-apa kita bolos di belakang gedung sekolah?" tanya Jimin pada teman-teman segenx nya.
"Santuy aja Jim, amanlah. Kita udah biasa juga bolos disini," jawab salah satu temanya yang bernama Boy.
Saat ini Jimin bersama ke-empat teman segenx nya sedang membolos di belakang sekolah dan itu untuk pertama kalinya bagi Jimin membolos di belakang gedung sekolah.
"Ohiya si Hendra kemana?" tanya salah satu anggota genx mereka yang bernama Rio.
"Tau dah, padahal dia yang ngajak gue kesini. Eh sekarang orangnya malah ngilang." jawab Jimin, memang awalnya Hendra yang mengajaknya bolos.
Tiba-tiba salah satu dari mereka pun ada yang mengeluarkan satu bungkus rokok lengkap dengan pematik apinya.
"Kalian ngerokok?" tanya Jimin dengan tatapan heranya.
"Yoi bro," sahut si Boy santai, "mau lo?" tawarnya.
Jimin terdiam sejenak, pikiranya mulai berkecamuk saat Boy menawari untuk merokok.
"Ayolah Jim nyobain sebat doang, gue yakin lo pasti ketagihan dah. Rokok enak tjuy!" ucap Rio yang diangguki mantap oleh mereka semua.
"Mumpung, adek kembar lo ga masuk," timpal Boy.
Jimin masih berpikir, ada benarnya juga. Hari ini Taehyung tidak masuk karena ada jadwal check-up ke rumah sakit. Jadi aman-aman saja kalau Jimin merokok karena Taehyung tidak ada, itu pun kalau tidak ketahuan oleh pihak sekolah. Beberapa dari mereka pun ada yang sudah mulai merokok.
"Mau ga nih? Ngerokok bisa ngilangin stress Jim,"
"Gue mah ga stress Boy,"
Jimin bimbang antara ingin dan tidak. Ia ingin mencoba tapi hatinya menolak, tidak mencoba tapi Jimin penasaran. Asap-asap rokok pun mulai terhirup olehnya. Hingga,
"Gue mau coba, tapi sehisap aja." ucap Jimin membuat mereka tersenyum lebar.
"Okee mantap! Nih," Boy lalu menyodorkan satu batang rokok, "lo udah tau kan gimana cara makenya?" tanyanya yang di angguki oleh Jimin. Meskipun Jimin tidak pernah merokok tapi ia tau bagaimana cara merokok yang baik dan benar. Mantaplah pokoknya.
Jimin pun mulai menyalakan pematik api dan mendekatkanya ke arah rokok itu, lalu dengan perlahan ia pun menghisap rokok itu.
"Gila lo baru pertama kali tapi udah langsung bisa aja," puji Rio yang hanya di balas senyuman oleh Jimin.
Mereka mulai asyik dengan kegiatan merokoknya sembari mengobrol-ngobrol kecil. Tanpa di sadari satu batang rokok di tangan Jimin mulai habis hanya meyisakan puntung rokoknya saja.
"Ciee yang katanya tadi sehisap aja jadi habis sebatang, gimana rokok enak ga?" tanya salah satu anggota genx mereka.
"Eh iya anjir ga kerasa aja sambil ngobrol, enak sih tapi gue ga suka. Udah ini ga lagi lagi dah gue ngerokok, uhuk.." jawab Jimin diiringi dengan batuk kecilnya, sepertinya ia sudah mulai tak kuat dengan asap-asap rokok yang di hirupnya. Dan entah kenapa rasa bersalah tiba-tiba menjalar begitu saja di hatinya, perasaanya pun ikut tak enak.